Si Jago Merah Lalap Hutan Sumbar, 6 Provinsi Siaga Darurat Karhutla

Kebakaran hebat melanda hutan di dua wilayah Sumatera Barat, yakni ‎Jorong Koto Panjang, Mapat Tunggul Selatan, Kabupaten Pasaman dan perbukitan di Kaki Gunung Bungsu Nagari Gurun,  Kecamatan Harau, Limapuluh Kota pada minggu (22/8/16).

Di Pasaman, api melalap hutan lindung ilalang dan semak belukar, sekitar 50 haktar. Api baru bisa padam Senin malam (22/8/16).

Di Lima Puluh Koto, kebakaran hutan terjadi di perbukitan Jorong Lubuak Jantan, Nagari Gurun, Harau lima hektar, dan Jorong Gantiang, Nagari Taram dua haktar sekitar 12 jam. Api baru bisa padam Senin malam (22/8/16) dengan menggunakan dua mobil pemadam kebakaran BPBD.

Pada Selasa (23/8/16), kebakaran hutan kembali terjadi di Lima Puluh Koto,  tepatnya Jorong Sarasah Tanggo,  Nagari Sari Lamak, Harau seluas satu hektar.

Kebakaran segera tertangani karena cepat diketahui BPBD Padang saat latihan mengambil citra satelit pakai pesawat tanpa awak (drone) di GOR Singo Harau.

Melihat kobaran api di bukit, personil BPBD langsung berkoordinasi dengan anggota BPBD Damkar, satu mobil pemadam kebakaran langsung dikerahkan.

Sedangkan di Pasaman, M Sayuti Pohan,  Kepala BPBD Pasaman mengatakan, api dari pembakaran lahan warga yang membuka lahan baru. Lahan rata-rata tumbuh belukar dan ilalang, menyebabkan api cepat menjalar hingga sulit dijinakkan. Belum lagi, cuaca kering dan panas serta berangin menjadi faktor kebakaran meluas.

Upaya pemadaman oleh BPBD Pasaman dibantu Kodim 0305  dan Polres beserta masyarakat.

Api baru padam Senin dini hari (22/8/16) dengan alat seadanya. “Alat pemadam tak ada, kita gunakan hanya pompa. Pompa kita tak bisa menjangkau seluruh area terbakar.”

Mereka menggunakan berbagai cara, termasuk pakai ranting dan dahan pohon untuk padamkan api. “Kami baru berhasil memadamkan api di Jorong Bangkok Senin dini hari. Di Jorong Kotopanjang, tak bisa kendaraan jadi jalan kaki. Pemadaman api manual seperti ember, sekop dan tongkat kayu beserta mesin portabel,” kata Sayuti.

Data Dinas Kehutanan Pasaman, menyebutkan, hutan lindung terbakar sekitar 50 haktar didominasi ilalang dan belukar. Untuk mencegah terulang, Dinas Kehutanan akan membentuk tim terpadu pencegahan kebakaran hutan.

“Dari investigasi kami lahan sengaja dibakar pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk membuka perkebunan. Ini sudah ditindaklanjuti,” kata Kepala Dinas Kehutanan Pasaman Yozawardi.

Kedepan, katanya, mereka akan sosialisasi agar tak lagi membakar hutan.

“Sebagai follow-up, September mendatang akan dibentuk kelompok masyarakat peduli kebakaran hutan.”

 Hutandi Mapat Tunggul Selatan, Pasaman, yang terbakar sejak Minggu malam. Foto: Yulisman
Hutandi Mapat Tunggul Selatan, Pasaman, yang terbakar sejak Minggu malam. Foto: Yulisman

Kata BMKG

Satelit Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika (BMKG) tak mendeteksi ada titik api di Sumbar.  Budi Samiaji Kepala Seksi Obsevarsi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika (BMKG) mengatakan, titik api tak terdeteksi via satelit hari ini. Satelit juga kurang bisa jadi rujukan 100%,” katanya di Padang, Selasa (23/8/16).

Sebelumnya,  kebakaran juga terjadi di Bukit Patambuan, Taluak Batuang, Batangkapas, Pessel, Jumat, siang (19/8/16).  Kebakaran diduga seorang warga membuka lahan, dengan membakar.

Siaga darurat karhutla

Memasuki puncak kemarau, September ini, titik panas pun makin terlihat. Guna mengantisipasi karhutla enam provinsi menetapkan status Siaga Darurat Karhutla, yakni, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Adapun periode siaga darurat karhutla masing-masing provinsi adalah, Riau (1/3/16 – 30/11/16), Jambi (27/7/16 – 14/10/16), dan Sumatera Selatan (7/3/16–30/11/16). Lalu, Kalimantan Barat (1/6/16–1/9/16), Kalimantan Tengah (11/7/16– 8/10/16), dan Kalimantan Selatan (15/8/16–15/11/16).

Gubernur Kalbar, menyiapkan perpanjangan masa siaga darurat karhutla hingga November 2016.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan, dengan status siaga darurat ini ada kemudahan akses bagi BNPB dan BPBD menggerakkan sumber daya.

“BNPB sudah mengerahkan delapan helikopter water bombing, dua pesawat water bombing dan dua pesawat hujan buatan,” katanya di Jakarta, dalam rilis kepada media.

Di Riau,  ditempatkan tiga heli water bombing, dua pesawat water bombing dan satu pesawat Casa hujan buatan. Sampai kini, katanya, sudah 2.937 hektar hutan dan lahan terbakar di Riau berhasil dipadamkan satgas darat.

Di Sumsel, BNPB menempatkan dua heli water bombing dan satu pesawat hujan buatan. Di Kateng, dua pesawat heli water bombing, dan di Kalbar satu heli water bombing. Di Kalbar,  BNPB sedang siap kirim satu heli water bombing dan satu pesawat hujan buatan.

Prajurit tewas kala padamkan kebakaran

Kabar duka datang dari Riau.  Seorang prajurit TNI, Pratu Wahyudi, tewas kala memadamkan titik api di Rokan Hilir, Riau.

Innalillahi wa innailaihi raji’un. Kabar duka baru saya terima dari Riau. Seorang prajurit TNI gugur saat bertugas di pemadaman titik api Rokan Hilir,” kata Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam rilis media.

Wahyudi hilang sejak beberapa hari lalu, baru Selasa (23/8/16), ditemukan tewas.

Woro Supartinah, Koordinator Jikalahari dalam rilis mengatakan, kematian Pratu Wahyudi menambah daftar panjang korban dan kerugian dari karhutla. “Pada 2015, lima warga tewas, 97.000 lebih warga kena ISPA dan kerugian ekonomi sekitar Rp91 triliun. Belum lagi kerugian ekologis,” katanya.

Dia mengatakan, korban bertambah karena belum ada penyelesaian persoalan hulu karhutla, seperti review perizinan, pengukuhan kawasan hutan, konflik agraria dan memperluas kelola rakyat sampai pengembalian lahan adat.

Pemerintah, katanya, baru fokus hilir, memadamkan api,  lemah penyelesaian masalah di hulu yang lebih sistematis. “JIka hulu jadi prioritas, bisa mencegah jatuh korban.”

Anggota TNI Dari Kodim 0305 memadamkan api dengan peralatan seadanya. Kebakaran hutan ini terjadi pada minggu malam 210816 Kecamatan Mapattunggul Selatan, Kabupaten Pasaman. Foto: Yulisman
Anggota TNI Dari Kodim 0305 memadamkan api dengan peralatan seadanya. Kebakaran hutan ini terjadi pada minggu malam 210816 Kecamatan Mapattunggul Selatan, Kabupaten Pasaman. Foto: Yulisman
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , , , , ,