Beraksi di TN Leuser, Petugas Ciduk Para Pemburu Ini

Patroli Polisi Kehutanan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), menciduk tiga pemburu satwa, saat beraksi Sabtu malam (3/9/16), sekitar pukul 19.00.

Tiga pelaku diamankan masing-masing Jaiman, Muklis, dan Imran, warga Desa Trenggulun, Kecamatan Trenggulun, Aceh Tamiang, Aceh.

Dari tangan pelaku, petugas mengamankan tiga senjata pemburu modifikasi, beserta puluhan butir peluru. Dua para pelaku juga diamankan. Semua barang bukti dan tiga pelaku diamankan ke Kantor BBTNGL di Medan.

Octo P Manik, Kepala Seksi Wilayah VI Besitang, BBTNGL, Minggu siang (4/9/16) mengatakan, kala petugas patroli menemukan mereka.  Pengakuan para pelaku ini, memang biasa berburu planduk dan kancil.

Namun, katanya, dari senjata yang mereka sita, rangkong dan satwa-satwa kecil masih bisa jadi target. Bahkan, tak tertutup kemungkinan, ada senjata lebih besar untuk memburu satwa seperti rusa, harimau dan lain-lain.

Di sekitar perbatasan Aceh Tamiang dengan TNGL Sumatera Utara, ada wilayah sering ada penangkapan oleh petugas, yaitu Blok Hutan Sekundul.

Disini masih banyak satwa dilindungi dan terancam punah, seperti gajah, rusa, harimau, rangkong dan berbagai jenis burung lain.

Guna menjaga kawasan ini, katanya, Balai merangkul masyarakat sekitar kawasan hutan, untuk saling membantu. Mereka bahkan patroli bersama masyarakat hingga bisa menekan angka perburuan satwa.

Senjata berburu yang disita. Foto: Ayat S Karokaro
Senjata berburu yang disita. Foto: Ayat S Karokaro

Muklis, salah satu pemburu mengaku ,berburu satwa bukan untuk dijual. Selama ini, buruan mereka kancil untuk konsumsi sendiri.

Dia buruh kebun pada perusahaan di Langkat, Sumatera Utara. Setiap Sabtu dan Minggu, kala libur kerja, pergi ke hutan  berburu. Muklis pernah mendapatkan beberapa buruan seperti dua kancil.

Dia beli senjata dari toko senjata di Kuala Simpang, Aceh Rp1,2 juta. “Biasa kami berburu hanya di Besitang.”

Jaiman, pemburu lain mengaku sudah tiga kali berburu dan memperoleh kancil, rangkong satu, murai daun dan murai batu. Semua dia pelihara, namun rangkong mati terkena peluru senapan.

Sedangkan pelaku lain, Imran, mengatakan, baru kali ini ikut berburu bersama Muklis dan Jaiman. Dia mengaku, belum ada mendapatkan hasil.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , ,