Di Malam Takbir, Area Gambut ini Malah Terbakar

Di tengah kekhidmatan menyambut hari raya Idul Adha, peristiwa kebakaran lahan terjadi di Jalan Mahir Mahar Palangkaraya, Minggu (11/9/16). 15 anggota Manggala Agni Palangkaraya berjibaku memadamkan api yang menyala. Dari kejauhan terlihat kobaran api terus membumbung melalap semak belukar dan pepohonan yang ada di lahan gambut tersebut.

“Api tiba-tiba saja muncul. Saya juga tidak melihat ada orang yang membakar. Api mulai terlihat sejak pukul lima sore,” kata Minah (40), warga sekitar yang tinggal 200 meter dari lokasi kebakaran.

Lebih lanjut Minah mengatakan, lahan yang terbakar merupakan milik seseorang. Namun ia tak mengenali siapa pemilik lahan tersebut. Menurutnya, sebagian lahan yang terbakar juga merupakan wilayah proyek pembangunan untuk perumahan.

“Saya khawatir api membesar dan melahap rumah saya. Dari tadi sore sejak awal kebakaran tak ada petugas yang muncul,” katanya.

Satuan Manggala Agni baru tiba di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB. Dua buah mobil pemadam kebakaran dari satuan Manggala Agni Palanglaraya dikerahkan guna memadamkan api.

Afon, Kepala DAOP I Manggala Agni Palangkaraya mengatakan, ia belum mengetahui berapa luasan yang terbakar. Terpenting baginya adalah sesegera mungkin untuk memadamkan api.

“Nanti kita akan lihat seberapa luas yang terbakar. Karena luas yang dipadamkan dan luas yang terbakar tak akan sama. Misalnya luas yang terbakar sepuluh hektar, tapi yang kita padamkan lima hektar. Kondisi disitu kalau dilihat dari keliahatannya belum diapa-apakan, kering dan rawan. Ini juga jadi fokus patroli kita juga. Kering sudah ditebas, Kelihatannya ada parit disana. Kemungkinan sangat besar sengaja dibakar karena di sebrangnya tak terjadi apa-apa,” katanya.

Ia mengelak jika satuannya terlambat bertindak. Sebab, sebelumnya juga terjadi kebakaran di Jalan Notim Batiti sampai pukul setengah tujuh.

“Setelah itu baru ada laporan jam setengah delapan dari Babinsa Sabaru kalau kebakaran di sini. Jaraknya memang cukup jauh. Jadi agak terlambat,”ujarnya.

Dalam upaya pemadaman lahan yang terbakar, ia mengaku tak mengalami kesulitan. Sebab, kondisi gambut masih basah. Keadaan akan berbeda jika gambut sudah kering, maka akan sulit untuk dipadamkan.

Radiko, Kepala Regu ia tak bisa memastikan apakah ini terbakar atau sengaja dibakar. Sebab, saat ia memadamkan api di lahan tersebut, ia mendapati banyak tanaman sengon yang ditanam oleh pemilik lahan.

“Jadi ini tak mungkin sengaja dibakar. Kayaknya gak sengaja dibakar, akalu sudah ada tanaman gak mungkin kan dia bakar? Kemungkinan ada orang mancing datang ke sini, membuang puntung rokok. Ini kurang lebih satu hektar setengah yang terbakar,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat mendapatkan informasi, ia bersama rekan-rekannya sesama personil Manggala Agni sigap langsung bergegas menuju lokasi kebakaran. Api sendiri berhasil dipadamkan pada pukul 22.00.

Petugas yang mencoba memadamkan api kebakaran. Foto: Indra Nugraha
Petugas bertindak memadamkan api kebakaran. Foto: Indra Nugraha

Lokasi Lain Juga Terbakar

Kebakaran lahan gambut juga terjadi di Jalan Tjilik Riwut KM 61 Kota Palangkaraya arah Kasongan,  Senin (12/9/16). Lahan gambut terbakar merupakan milik masyarakat berada persis di pinggir jalan.
“Ini lahan yang terbakar sekitar empat hektar.  Dalam sebulan ini,  kejadian kebakaran sebesar ini sudah dua kali terjadi,” kata Camat Tasik Payawan, Ciing saat memantau lokasi kebakaran.
Lebih lanjut ia mengatakan,  setiap kali terjadi kebakaran, yang dilakukan oleh pihaknya adalah mengidentifikasi lokasi dan kemudian melaporkan hal tersebut kepada Manggala Agni. Serta pihak lainnya yang memiliki kewenangan untuk memadamkan api.
“Kalau untuk sampai memadamkan sangat sulit.  Seperti sekarang ini kan kebakarannya di lahan gambut.  Jadi tak mungkin diatasi dengan cara manual. Saya sudah koordinasi dan lapor kepada berbagai pihak.  Biasanya tiga jam kemudian baru petugas datang, ” ujarnya.
Ciing mengatakan,  api mulai terlihat sejak siang hari.  Tak jauh dari lokasi kebakaran itu,  sekitar 1 Km dari lokasi juga terjadi kebakaran lahan gambut. Api berkobar hebat menjalar semak belukar yang ada di pinggir jalan. Meski beberapa saat kemudian,  beberapa petugas datang dan segera memadamkan api.
“Lahan yang terbakar  status kawasannya punya masyarakat.  Bisa jadi ini bukan dibakar langsung oleh pemiliknya. Bisa saja ada orang yang memancing lewat dan kemudian membuang puntung rokok.  Sebenarnya sosialisasi ke masyarakat agar tak lagi membakar lahan saya pikir sudah maksimal,” paparnya.
Ciing mengatakan,  di ruas jalan ini memang ada beberapa kali terbakar. Namun karena gambutnya masih basah tak menimbulkan kebakaran yang hebat.  Sejauh ini katanya,  setiap ada kejadian kebakaran hutan dan lahan, meski ada kendala, tapi bisa teratasi dengan baik.  Koordinasi antar lembaga dalam menanggulangi Karhutla dianggap sudah jauh lebih baik dari tahun lalu.
“Masyarakat peduli api sebenarnya sudah terbentuk tapi kendala selama ini mungkin di opeasional termasuk dana juga peralatan.  Kadang alatnya sudah ada, tapi  untuk opeasionalnya tak ada.  Dari pihak kecamatan belum ada alokasi,” tandasnya.
Artikel yang diterbitkan oleh
, ,