Setiap tahun Atkins CIWEM menyeleksi dan memilih foto bertema lingkungan hidup secara global, baik dari fotografer professional maupun amatir.
Kompetisi ini bertujuan untuk menginspirasi masyarakat dunia untuk berpikir secara berbeda tentang isu-isu sosial dan lingkungan kontemporer , termasuk pembangunan berkelanjutan, polusi dan hak asasi manusia .
Untuk tahun 2016, panitia telah memilih 60 foto terbaik dari 10.000 foto yang masuk untuk dipamerkan di Royal Geographical Society, London, pada 29 Juni hingga 22 Agustus 2016.
Berikut 15 foto terbaik, yaitu lima foto pemenang dan 10 foto nominator, dua diantaranya merupakan foto dari Indonesia.
***
Penghargaan Fotografer Lingkungan Terbaik 2016 diberikan kepada Sara Lindström untuk foto yang merekam kebakaran hutan di selatan Alberta. Fotografer kelahiran Swedia ini belajar fotografi selama belajar di Afrika Selatan, dan sekarang tinggal di Canadian Rockies. Dia telah menjelajahi lebih dari 50 negara untuk menangkap keindahan dari sudut-sudut bumi yang terpencil.
“Ini adalah hari yang sangat hangat pada Juli di selatan Alberta ketika saya datang, dan lidah api merah muda yang berasap mengepul tinggi ke langit. Api besar membesar di tanah kering dan membuat saya benar-benar terpesona dalam ketakutan dan kekaguman,” kata Sara.
Lukas Massey terpilih mendapat penghargaan Fotografer Muda Lingkungan Terbaik 2016 untuk foto yang berani berjudul ‘Poser’.
“Burung Peregrines telah punah di Illinois pada tahun 1960, tetapi pada tahun 1980 dimulai program reintroduksi dan sekarang ada 22 pasang bersarang hanya di Chicago. Satu pasang telah memilih sebuah balkon kondominium Chicagoan sebagai sarang mereka pada tahun 2015,” jelas Lukas.
Lukas mendedikasikan keterampilan fotografinya untuk menggambarkan nasib satwa liar yang terancam.
Wartawan foto Indian, SL Kumar Shanth mendapat penghargaan The Atkins Built Environmental Award 2016 untuk foto berjudul “Kehilangan tanah karena bencana buatan manusia”, yang menggambarkan kerusakan yang ditimbulkan karena kombinasi dampak manusia dan alam di pantai di Chennai, kota terbesar di India selatan.
Penghargaan The Ciwem Changing Climate Award 2016 diberikan kepada Sandra Hoyn untuk foto berjudul ‘Life Jaket di pulau Yunani Lesbos’. Sandra, seorang wartawan foto Jerman, berkonsentrasi pada isu-isu sosial, lingkungan dan hak asasi manusia.
Foto pemenangnya itu menggambarkan rompi kehidupan yang dibuang setelah digunakan oleh pengungsi untuk menyeberang ke Yunani dari Turki, dan menggambarkan besarnya krisis dan bahaya yang dihadapi oleh para pengungsi.
Pedram Yazdani memenangkan penghargaan the Forestry Commission England people, nature and economy Award 2016 untuk karya fotonya berjudul ‘Sand’.
“The Salt Lake Urmia bisa menjadi simbol apa yang akan terjadi segera ke Iran – itu akan kering,” jelas Yazdani. “Danau garam terbesar di Timur Tengah, sekarang tinggal 10% dari jumlah awal air, sebagai hasil dari perubahan iklim, dan bendungan dan konstruksi yang baik.”
Foto-foto nominator :
Saat Pooyan Shadpoor berjalan di sepanjang pantai Larak, Iran – sebuah pulau di jazirah Persia, dia sampai pada ditempat yang penuh dengan cahaya. ini. “Cahaya ajaib (dari) plankton … mempesonaku, sehingga aku memotretnya,” katanya.
Jonathan Fontaine. Seekor anakan unta dan indukannya memutuskan untuk memindahkan sarangnya 10 km mendekati sungai di mana ada air yang tersisa.
Ethiopia mengalami kekeringan terburuk dalam 50 tahun sebagai akibat langsung dari El Niño. Sekitar 75% pertanian gagal panen dan sejuta ternak mati dan 10 – 15 juta orang memerlukan bantuan pangan kemanusiaan darurat, dengan 430.000 anak-anak yang mengalami gizi buruk.
Moni Sankar. Penggembala di Benggala Barat, India ini ingin mengembalikan hewan peliharaannya yang menolak balik ke kandangnya karena cuaca buruk.
Steve Morgan. Pada Boxing Day tahun 2015, banjir datang ke Hebden Bridge, sebuah kota bekas industri yang berkembang di Calder Valley, West Yorkshire, Inggris. Sirene banjir menggema di sekitar lembah pada pukul 07:30, memperingatkan warga yang sedang tidur akan kenaikan air yang menenggelamkan kota.
Björn Vaughn. Slamet adalah pekerja di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia. Semua pekerjaan konstruksi berhenti karena kebakaran lahan gambut merajalela menyelimuti wilayah tersebut dalam asap beracun. Dia melemparkan jaring ke dalam kanal tercemar, berharap ikan yang tertangkap. “Lebih baik dapat ikan kotor daripada tidak dapat ikan sama sekali,” katanya.
Eric Madeja. Budidaya Rumput Laut pada tahun 2015 di Pulau Bum Bum, Semporna, Sabah, Malaysia. “Budidaya rumput laut telah banyak dipromosikan menjadi alternatif , pendapatan yang stabil dan berkelanjutan bagi nelayan di wilayah Semporna, melepaskan tekanan dari terumbu karang,” kata Eric.
César Rodríguez. Artemio (50 tahun) menyemprotkan pestisida di ladang tembakau di Meksiko. Dia mengoleskan campuran bahan kimia yang jika diserap oleh tubuh, bakal membahayakan nyawanya. Biasanya bahan kimia tersebut dilarang, tapi tidak dalam pertanian tembakau.
Stuart Gleave. Ladang besar panel surya yang terletak di pantai selatan Tenerife.
Yuyang Liu. Dua orang sedang memancing di kolam Desa Xian, di pusat kota Guangzhou, Guangdong, Cina, yang melambangkan urbanisasi modern Cina.
YT Haryono. Seorang anggota militer Indonesia menggunakan kacamata renang di daerah hutan terbakar di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau. Selama musim kemarau, kebakaran sering terjadi karena pembukaan hutan dengan cara dibakar. Asap tebal dan kabutnyasampai ke negara tetangga yaitu Singapura dan kota Malaysia.