Cerita Festival Laut 2016: dari Memanfaatkan Barang Bekas sampai Penyelamatan Hiu

festival2-salah-satu-pesan-seasoldier-untuk-menjaga-lingkungan-mulai-dari-diri-sendiriPesan dari Seasoldier, dalam menjaga lingkungan, termasuk laut. Foto: Della Syahni

Sabtu pagi (8/10/16) di Taman Krida Loka, Senayan, Jakarta, tampak puluhan stand berdiri meramaikan Festival Laut yang diselenggarakan Greenpeace Indonesia. Ada stand bikin produk dari barang bekas, perikanan berkelanjutan sampai FroBali yang menyerukan penyelamatan Teluk Benoa Bali, dari reklamasi.

Ada Bocil Incorporation. Mereka membuka stand pelatihan bikin scrapbook dari barang bekas untuk anak-anak. Komunitas ini diinisiasi remaja putri bernama Lytha.

Mulanya Lytha iseng membuat scrapbook dari barang bekas di rumah, untuk hadiah ulangtahun teman-teman dekat. Banyak teman dia tertarik dan mulai memesan. Lythapun merekrut beberapa teman untuk membantu dan mulai memasarkan dengan merek Bocil Incorporation.

Kini Bocil menerima pesanan berupa undangan pernikahan, ulangtahun, scrapbook, album, marchandise, souvenir, dan lain-lain. Bahan-bahan biasa dari sampah percetakan maupun teman-teman yang memiliki barang bekas bisa diolah.

***

Masih ingat sebuah kampanye diinisiasi Nadine Chandrawinata terkenal dengan #seasoldier? Ikutan juga di Fesvital Laut ini. Ia kampanye menjaga dan meminimalisir kerusakan lingkungan dimulai dari diri sendiri.

Kampanye ini terkenal dengan gelang #seasoldier sebagai simbol pengingat tanggungjawab setiap soldier untuk menjaga lingkungan.

Menurut Winda, relawan, menjadi seasoldier dengan cara sederhana seperti bijak menggunakan tisu, tak memetik edelweis saat mendaki gunung, dan stop nonton pertunjukan lumba-lumba. Bisa, stop beli barang-barang dari gading gajah, selalu gunakan reusable bag saat belanja, sampai tak menerbangkan balon ke udara saat perayaan apapun.

“Kita tak pernah tau sampah balon jatuh di mana,” katanya.

Ada juga Srikandi Divers, komunitas pertama penyelam perempuan untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Stand mereka di Festival Laut bersama Walhi Jakarta, ForBALi dengan pesan utama tolak reklamasi.

Stand lain lagi, Save Mugo. Komunitas ini berdiri karena miris melihat alih hutan lindung (hutan mangrove) menjadi lahan produksi berupa tambak secara berlebihan di Muara Gembong, sekitar dua jam dari Kota Bekasi.

Menurut salah satu relawan Save Mugo, Akhyarul Umam, alih fungsi hutan ini menyebabkan greenbelt jebol di beberapa titik daerah pesisir Muara Gembong (Mugo).

Dampaknya, populasi lutung Jawa, terancam punah karena tempat hidup makin sempit dan perburuan juga tinggi.

“Banyak orang percaya,  lutung, apalagi yang masih muda, bisa jadi obat kuat. Jadi mahal di pasaran,” katanya.

Perubahan fungsi juga menyebabkan abrasi hingga beberapa desa, seperti Kampung Bungin dan Kampung Buting Jaruju, tenggelam. Komunitas ini, juga fokus sanitasi dan air bersih, dan kemiskinan.

Umam berharap, melalui kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat peduli pada Muara Gembong.

Greenpeace merangkul berbagai komunitas lingkungan hidup mulai Save Shark Indonesia, #SeaSoldier, Marine Science and Technology Diving School,Bocil Incorporation, dan Fish n Blues. Juga, Galeri Foto, Backpacker Jakarta, Jakarta Osiji Club, Save Mugo Movements, Seambodive, Terangi, ForBALI, Yayasan Mangrove, Yayasan Air Indonesia, Walhi Jakarta, Srikandi Divers, Greeners.co, dan lain-lain.

Festival ini terasa lengkap dengan kehadiran Fish n Blues, usaha pengolahan laut sehat dan bertanggungjawab. Saat festival, stand ini menjual bakso tenggiri, nasi bakar tuna, dan pastel kerang. Setiap makanan laut dijamin dari penangkapan berkelanjutan.

Pastel kerang Rp25.000 per kotak, misal, dari Pantai Genjeran Surabaya, diolah oleh ibu-ibu nelayan. Kerang ditangkap dengan tangan dan tuna dengan pole lines.

Makin siang, festival makin heboh dengan hiburan band musik Eclat. Pengunjung makin ramai dan sebagian membawa anak-anak mereka untuk berakhir pekan.

Rangkaian kegiatan juga ada talkshow menghadirkan Suzy Hutomo dari Greenpeace, Riyanni Djangkaru (Save Shark Indonesia) dan Whulandary Herman, Putri Indonesia 2013.

Diskusi ringan dipandu artis Ramon Y Tungka ini juga menghadirkan Agus Darmawan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dalam talkshow Suzy menyoroti ‘prestasi’ Indonesia sebagai negara terbesar kedua pengirim sampah ke laut. Menurut dia, hal karena banyak pengelolaan sampah tak baik, berakhir ke laut.

Mengatasi ini, Suzy mengingatkan metode 3R, bisa mulai dari diri sendiri di rumah. Reduce, menolak menggunakan kemasan plastik, stereoform dan botol minuman kemasan. Reuse, membeli barang bisa digunakan kembali, dan recycle, mulai memisahkan sampah rumah tangga antara organik dan non organik.

“Saya pribadi mencoba menuju zero waste,” ucap Suzy.

Ryanni, mewakili Save Shark menyoroti Indonesia sebagai negara ke lima penghasil sirip hiu terbanyak. Masyarakat, katanya, perlu mengubah pandangan, tak hanya tentang larangan mengkonsumsi hiu, lebih jauh dampak konsumsi itu. “Hiu adalah predator penjaga keseimbangan ekosistem laut.”

Menjawab ini, Agus Darmawan mengatakan, Indonesia memiliki 200 spesies hiu dan pari. Semua jenis ini, sesuai konvensi perdagangan internasional untuk spesies-spesies tumbuhan dan satwa liar, CITES, salah satu jenis di Indonesia yakni hiu gergaji termasuk dalam appendix 1.

Ada dua jenis appendix 2, boleh diperdagangkan dengan kontrol ketat (kuota) yakni hiu koboi dan hiu martil.

Dalam konvensi tahun ini, tiga jenis hiu masuk ke appendix 2, yakni silky shark, hiu tikus dan hiu monyet.

Juru kampanye Greenpeace Arifsyah Nasution mengusulkan pemerintah melarang konsumsi dan perdagangan semua hiu. Sebab, katanya, banyak hasil penelitian ilmiah menyatakan sekitar 60% hiu di Indonesia rawan terancam punah.

Pada festival ini juga deklarasi visi dan prinsip-prinsip dalam mendukung kampanye global Break Free From Plastic. Deklarasi dibacakan dan ditandatangani perwakilan semua komunitas yang ikut Festival Laut 2016.

Frame foto dari barang-barang bekas. Foto: Della Syahni
Frame foto dari barang-barang bekas. Foto: Della Syahni
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,