Pasang Perangkap buat Babi, Malah Terjerat Beruang Madu

Satu beruang madu betina (Helarctos malayanus) terperangkap jerat di perkebunan warga di Nagari Tanjung Beringin, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Selasa (13/12/16).

Jerat diduga dipasang warga untuk menangkap babi. Karena lokasi pemasangan jerat bersebelahan dengan Suaka Alam Malampah, malah terjerat beruang madu.

Saat ini,  beruang yang diperkirakan berumur tiga tahun dibawa ke Kantor BKSDA Resort Pasaman untuk pengobatan. Kaki depan sebelah kanan luka akibat lilitan jerat kawat.

Wakapolres Pasaman, Kompol Efdar Roza mengatakan,  beruang madu pertama kali ditemukan Rici sekitar pukul 10.00 di kebun miliknya.

Warga pasang jerat buat babi karena suka merusak tanaman. Kala Rici memeriksa jerat terbuat kawat melingkar itu, malah berisi beruang. Diapun langsung melaporkan ke kepolisian.

Polisi menghubungi BKSDA Pasaman untuk  evakuasi dengan membius beruang. “Atas laporan masyarakat ini, kita perintahkan Kapolsek satgas Sabhara dan anggota meninjau lapangan,” kata Wakapolres Pasaman, Kompol Efdar Roza.

Beruang madu terjerat perangkap yang dipasang warga buat tangkap babi. Foto: Yuliswan
Beruang madu terjerat perangkap yang dipasang warga buat tangkap babi. Foto: Yulisman

Masyarakat yang memasang jerat babi itu, kata Efdar,  belum kena sanksi apapun. Pengakuan pelaku, pasang jerat untuk menangkap babi bukan untuk beruang.

“Menurut keterangan warga, lokasi itu memang banyak babi, masyarakat kerap pasang jerat. Miris yang terjerat malah beruang.”

Kepala Resor BKSDA Pasaman dan Pasaman barat, Edi Candra mengatakan, kondisi beruang madu cukup sehat. Luka di kaki depan sebelah kanan sudah diobati dan tak infeksi. Jerat yang melukai kaki beruang relatif baru, diperkirakan terjadi malam hari sebelum pagi ditemukan pemilik kebun.

Saat evakuasi, jerat kawat masih melilit di salah satu kaki, dan kondisi beruang masih sangat liar hingga pembiusan. Setelah dibius, beruang seberat 60 kilogram dan tinggi 40 centimeter ini langsung dibawa ke BKSDA resort Pasaman untuk proses rehabilitasi.

“Kemungkinan jerat belum terlalu lama melilit kaki jadi tidak sempat bengkak atau infeksi, setelah beruang sadar segera dilepasliarkan.”

 

 

 

Sering konflik satwa

Lokasi beruang madu terjerat merupakan perkampungan berbatasan langsung dengan Suaka Alam Malampah. Karena itu, sering terjadi konflik satwa, tak hanya beruang madu.

Sebelumnya, sebut Edi,  BKSDA sudah sosialisasi ke masyarakat agar tak memasang jerat di dekat suaka alam karena membahayakan satwa dilindungi.

“Namun karena disana banyak babi, masyarakat sering tak mengindahkan imbauan kami,” katanya.

Suaka alam dekat dengan pemukiman warga, perkebunan mereka menggeser masuk hutan ke habitat beruang madu.

Berdasarkan data mereka BKSDA, dalam lima tahun terakhir, setidaknya ada 48 beruang madu masuk ke perkampungan, enam pada 2016. “Ada yang terparangkap jerat babi, ada pula sengaja masuk ke perkampungan.”

Tahun 2012, seorang warga meninggal dunia. Pada 2011,  tercatat lima sampai delapan beruang terjerat perangkap babi milik warga.

Kawasan yang kerap muncul beruang madu antara lain, Kecamatan Lubuk Sikaping, Mapattunggul Selatan, dan Duo Koto. Sedangkan di Pasaman Barat, beruang banyak di Talu, Kecamatan Talamau.

Beruang mad
Beruang madu yang terjerat usai evakuasi. Foto: Yulisman
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , ,