Lalui Puluhan Ribu Kilometer, Kakek Ini Bersepeda Keliling Indonesia buat Kampanye Pelestarian Lingkungan

Namanya Raden Andik Jaya Prawira, biasa dipanggil Kang Andik. Kakek 73 tahun ini pensiunan Dinas Kehutanan di Kalimantan Tengah. Sejak dua tahun terakhir, dia mengelilingi hampir seluruh kepulauan di Indonesia pakai sepeda.

Apa yang dilakukan Kang Andik bukan tanpa alasan. Bermula dari banyak kasus penebangan hutan, perusakan lingkungan di negeri pulau ini, membuat Andik tergerak menyerukan pelestarian lingkungan (hutan).

Sudah ribuan kilometer dia lalui pakai sepeda yang sudah berulang kali ganti peralatan, baik ban menipis, kain rem dan rantai serta gigi rantai mulai haus.

Pada 16 Desember 2016, Andik tiba di kilometer nol Indonesia, di Aceh. Setelah itu, dia lanjut perjalanan, pada Jumat siang pekan lalu, tiba di Kota Medan, Sumatera Utara. Walau usia senja, sang kakek tetap nyentrik dengan gaya baret hijau dan kacamata hitam.

Sekitar pukul 15.00, Andik tiba di Jalan Tritura Medan. Disana, ada ratusan alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA), menyambut sang legenda dengan penuh bangga.

Begitu tiba, sang kakek, langsung disambut sebotol air putih melepas dahaga karena habis menempuh perjalanan jauh. Setelah itu, Andik diulosi.

Dia terus menebar senyum. Di sepeda, terlihat tas hitam terikat dibesi, berisi keperluan sepanjang perjalanan. Bendera merah putih dipasang bagian belakang sepeda, terus berkibar sepanjang perjalanan keliling Indonesia. Tampak satu kain berwarna hijau bertuliskan ajakan menjaga hutan dan lingkungan, dipasang dekat bendera merah putih.

Kepada Mongabay, dia mengatakan, memulai perjalanan keliling Indonesia bersepeda 16 September 2014, start dari Banten, dan menjalani dua tahun tiga bulan, melintasi Jawa-Bali 271 hari jarak tempuh 6.000 km. Lanjut perjalanan menujut NTB-NTT selama 105 hari, dengan 29 kabupaten/kota tersinggahi dalam jarak tempuh  7.900 km, terdiri dari 4.500 km darat dan 3.400 km laut.

Kakek Andik sampai di Medan. Foto: Ayat S Karokaro
Kakek Andik sampai di Medan. Foto: Ayat S Karokaro

Untuk  menyempurnakan kunjungan ke kawasan timur, Andik juga menyempatkan diri masuk ke negara tetangga, yaitu Timor Leste, melalui Motoain sampai ke Balibo.

Setelah itu, dia menggowes sepeda untuk kampanye pelestarian hutan dan lingkungan ke lintas Sulawesi, menghabiskan waktu 135 hari, dengan 77 kabupaten/kota, dalam jarak tempuh 8.900 km darat. Di Maluku, dia mengunjungi satu kota. Masuk Maluku Utara, Andik mengunjungi empat kabupaten/kota. Di Papua, dan Papua Barat, dia mengunjungi 13 kabupaten/kota.

Perjalanan lanjut ke lintas Kalimantan, mulai Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat, melewati semua kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Sukamara di Kalimantan Tengah. Semua provinsi di Kalimantan dilewati dengan jarak tempuh 6.800 km.

Di Kepulauan Riau (Kepri), dia mengunjungi Batam, Tanjung Balai Karimun, dan Tanjung Pinang. Dari Kepri Andik terbang menuju Aceh, disini 23 kabupaten/kota dia kunjungi.

Terakhir, pada 16 Desember 2016, dia berhasil tiba di kilometer nol sebagai titik keempat Indonesia, yaitu Sabang-Marauke, Miangas-Rote.

Medan, katanya, kunjungan kota ke 329, dan provinsi ke 26. Dia ingin mengajak masyarakat luas menjaga dan tak merusak lingkungan termasuk hutan.

Apakah perjalanan itu sudah cukup? Ternyata dia akan melanjutkan perjalanan ke sejumlah wilayah lain di Indonesia yang belum didatangi, yaitu kembali ke Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung. Lalu kembali ke titik awal dan akhir perjalanan yaitu Banten.

Dari perjalanan, katanya, banyak sekali melihat kerusakan hutan baik pembalakan liar, hutan jadi kebun sawit sampai pertambangan dan sisa pertambangan. Terparah, katanya, dapat dilihat kasat mata di Kalimantan, dan beberapa wilayah lain.

Dia juga bertemu dengan gubernur, bupati, dan anggota DPRD provinsi dan kabupaten kota yang dilalui, untuk mendesak komitmen menjaga hutan agar tak terus dirusak.

Kakek Andik, keliling Indonesia buat kampanye pelestarian lingkungan. Foto: Ayat S Karokaro
Kakek Andik, keliling Indonesia buat kampanye pelestarian lingkungan. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , , , , , , , , , ,