Butuh Ratusan Tahun Kembalikan Kondisi Terumbu Karang Raja Ampat yang Rusak

Kandasnya Kapal Pesiar MV Caledonia Sky pada Sabtu (04/03/2017) di sekitar Pulau Manswar, Distrik Meos Manswar, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Raja Ampat, meninggalkan kerusakan pada terumbu karang di wilayah itu.

Hasil pemeriksaaan lapangan dari Tim Pusat Penelitian Sumber Daya Perairan Pasifik Universitas Papua pada minggu kedua Maret 2017, menunjukkan,  kapal berukuran panjang 90,6 meter dan lebar 15,3 meter, dengan berat 645 tonnase bobot mati (DWT) atau 4280 GT merusakkan terumbu karang selebar 300-400 meter dan panjang 100 meter dengan kedalaman perairan sekitar 5 meter.

(baca : Begini Penampakan Kapal Pesiar MV Caledonian Sky yang Merusak Terumbu Karang Raja Ampat)

“Waktu awal kami meninjau lokasi, kita estimasikan berdasarkan arus, wawancara orang dan sekilas menyelam, muncul angka (luas kerusakan) 1.600 meter persegi. Tetapi kemudian kami ubah strategi menghitung dengan mengelilingi daerah yang terdampak. Dan kami dapatkan luasan (kerusakan) 13.533 meter persegi, yang dikonversikan seluas 1,35 hektar. Itu luasan total dan kita pastikan hasil pengukuran kami akurat,” kata  Ricardo Tapilatu, Ketua Tim Pusat Penelitian Sumber Daya Perairan Pasifik Universitas Papua yang dihubungi Mongabay pada Rabu (15/03/2017).

 

 

Dari hasil penelitian dan penyelaman di lokasi kerusakan terumbu karang tersebut, lanjut Ricardo, tim telah mengumpulkan data-data dan foto untuk diteliti dan dijadikan bukti kerusakan yang terjadi.

“Waktu penyelaman di lapangan, kami mencoba menghitung jumlah bongkahan dan patahan karang yang berserakan karena pemaksaan bergeraknya kapal. Kita lihat bentuk pertumbuhan karang dan pecahan karang yang terjadi karena pergerakan kapal. Dan pecahan itu bukan pecahan karang terdahulu,” terang Ricardo.

“Dari penyelaman, kita hasilkan 90 foto pada 3 jalur transek penyelaman. Foto-foto kami bawa dan analisis di laboratorium untuk identifikasi jenis terumbu karang. Dari hasil kajian, ada 8 genus karang yang mengalami kerusakan. Dari 8 genus itu, kita lihat apa ada yang endemik, atau statusnya dilindungi,” lanjutnya.

Hasil kajian sementara, jenis-jenis karang dari 8 genus tersebut merupakan jenis karang yang umum tersebar di perairan Raja Ampat.

Ricardo menjelaskan identifikasi jenis terumbu karang berdasarkan 90 foto-foto tersebut membutuhkan waktu sekitar 2 minggu, karena setiap hari hanya bisa mengindentifikasi sebanyak 5 foto. “Kita harap akhir minggu depan hasilnya analisi kajian dari kami resmi keluar,” katanya.

 

Kondisi terumbu karang di zona inti Raja Ampat, Papua Barat yang rusak karena kandasnya Kapal MV Caledonian Sky. Foto : Badan Keamanan Laut

(baca : Kapal Pesiar MV Caledonian Sky Peroleh Izin Berlayar dari Syahbandar Jayapura?)

 

Intervensi Penanaman Karang

Berdasarkan kajian sementara timnya, Ricardo menilai sulit dan butuh waktu ratusan tahun untuk terumbu karang tumbuh alami dan kembali ke kondisi semula. Oleh karena itu, direkomendasikan dilakukan intervensi penanaman struktur karang untuk mengembalikan kondisi terumbu karang tersebut.

“Kita rekemondasikan bahwa perlu dilakukan intervensi untuk penanaman struktur karang, salah satunya melalui transplantasi. Mungkin perlu intervensi 5-10 tahun secara intensif supaya laju pertumbuhan karang makin cepat, sehingga karang dapat melakukan inisiasi pertumbuhan sendiri. Karena untuk pertumbuhan alami karang itu sulit dan butuh ratusan tahun,” jelasnya.

Tim Pusat Penelitian Sumber Daya Perairan Pasifik Universitas Papua sendiri sedang menyusun biaya yang dibutuhkan untuk pemulihan terumbu karang tersebut. “Sementara sedang kami susun. Tetapi dana kompensasi tentu tidak semua untuk pemulihan terumbu karang, tetapi juga untuk kompensasi hal yang lain,” katanya.

 

Kondisi terumbu karang di zona inti Raja Ampat, Papua Barat yang rusak karena kandasnya Kapal MV Caledonian Sky. Foto : Badan Keamanan Laut

 

Akan tetapi tim dari Universitas Papua itu kesulitan untuk mengkaji dampak kerusakan terumbu karang pada sektor lain di Raja Ampat, seperti ekowisata dan tangkapan ikan bagi nelayan. Oleh karena itu, Ricardo mengharapkan tim terpadu yang dibentuk pemerintah dapat mengkaji hal tersebut.

Ricardo mengatakan pihaknya telah bertemu dengan perwakilan tim dari pemerintah pusat pada Selasa (14/03/2017).  “Tadi malam (selasa), kami sudah bertemu dengan tim dari Kemenko Maritim, KKP dan KLHK. Dan kami sudah paparkan hasil kajian kami,” katanya.

Dari pertemuan tersebut, disimpulkan, kajian ilmiah terhadap kerusakan terumbu karang akan diserahkan sepenuhnya kepada Tim Pusat Penelitian Sumber Daya Perairan Pasifik Universitas Papua.

 

Terumbu karang di Raja Ampat, Papua akan semakin sehat jika lingkungan daratan di sekitarnya terjaga. Foto: Greenpaece

 

Pemerintah Gugat Perusahaan Kapal Pesiar

Pemerintah berjanji akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Tujuannya, selain untuk memberi efek jera, juga untuk mendapatkan ganti rugi kerusakan terumbu karang yang luasnya mencapai 1,3 hektare.

Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Maritim Arif Havas Oegreseno di Jakarta, Selasa (14/3/2017), mengatakan, Pemerintah sudah membentuk tim bersama untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Tim terdiri dari Kemenko Kemaritiman, KKP, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI. Selain itu, tim juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.

Menurut Arif, ada tiga tugas pokok dari tim bersama, yakni menangani aspek hukum baik perdata maupun pidana termasuk Mutual Legal Assistance (bantuan timbal balik) maupun upaya ekstradisi bila diperlukan. Kedua, tim bertugas untuk melakukan penghitungan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kandasnya kapal MV Caledonian Sky, keselamatan navigasi  dan hal-hal terkait lainnya.

“Kita siap untuk mengambil segala langkah yang diperlukan agar masyarakat tidak dirugikan dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh MV Caledonian Sky bisa segera diatasi. Kita akan minta mereka bertanggung jawab,” ujar dia.

(baca : Pemerintah Akan Tuntut Kapal Perusak Terumbu Karang Raja Ampat)

 

Kapal pesiar MV Caledonian Sky berbendera Bahamas yang dimiliki oleh perusahaan tur operator Noble Caledonian berbasis London, Inggris. Kapal ini kandas dan merusak terumbu karang di perairan Raja Ampat, Papua Barat. Foto : wordwildlife org

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , ,