Imutnya Lusi, Anakan Harimau Benggala di TRMS Banjarnegara

Kandangnya tidak terlalu besar, karena berdiamer sekitar 3×4 meter dan masuk dalam kompleks kandang harimau Benggala (Panthera tigris tigris) di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS), Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).

Di kandang kecil itulah, ditempatkan bayi harimau yang dinamakan Lusi dan indukannya bernama Upi. Lusi sudah berusia beberapa pekan karena diperkirakan lahir pada Minggu (16/7/2017). Di usia yang masih di bawah satu bulan, Lusi kerap hanya tidur di sebuah lorong kandang yang gelap. Biasanya, Lusi hanya keluar pada siang hari. Untuk melihat Lusi, membutuhkan waktu berjam-jam, karena kebanyakan aktivitasnya masih tidur dan menyusu.

Pekan lalu, beruntung Mongabay diberi kesempatan untuk melihat bayi Harimau Benggala bernama Lusi tersebut. Setelah menunggu hampir dua jam, keluarlah Lusi dari lorong di kandang kecil itu. Jalannya masih seperti bayi ketika berlatih jalan. Indukannya terlihat menopangnya dengan kaki bagian depan. Sesekali terlihat Upi menciumi anaknya itu. Karena agak merasa tertanggung, Upi membawa anaknya Lusi masuk ke lorong kecil di dalam kandang lagi.

 

 

Petugas kesehatan hewan TRMS Banjarnegara, drh Rumadi Anton Nugroho sebetulnya tidak mengira kalau Upi bunting. Bahkan, pihak pengelola TRMS tidak tahu kapan kelahiran dari anakan Harimau Benggala tersebut. “Tahu-tahu, ada suara mirip kucing di dalam kandang Harimau Benggala. Setelah diteliti, ternyata ada anakan harimau. Berarti kelahirannya alami dan tanpa bantuan petugas TRMS,” ujar Anton yang ditemui pekan lalu.

Menurut Anton, setelah diketahui kalau Upi melahirkan, maka kemudian dipisahkan ke kandang karantina. “Kandang karantina terpisah dari kandang utama, supaya petugas juga bisa memantau secara intensif baik kesehatan maupun makanan untuk induknya. Sebab, yang paling penting adalah memastikan air susu indukan ke anakannya lancar. Kalau itu tidak ada kendala, maka anakannya tentu akan sehat. Alhamdulillah, sampai sekarang, Lusi cukup sehat,”katanya.

Menurutnya, ada perlakuan khusus yang diberikan kepada Upi, indukan dari Lusi. Yang jelas, kondisi Upi dijaga agar tidak tertekan. Pasalnya, kalau stres, maka akan berpengaruh terhadap kelancaran air susu. Oleh karena itu, petugas di sini melalukan berbagai upaya agar Upi tetap bisa tenang, sehingga air susunya lancar untuk Lusi.

“Selain itu, kami juga memberikan pakan melebihi kondisi normal. Biasanya, jatah makan daging porsinya 7 kg, tetapi saat sekarang mencapai 8-9 kg. Jadwal pemberian makan dari Senin-Jumat adalah daging ayam, kemudian pada Sabtu puasa, sedangkan pada Minggu daging sapi. Jadwal makan dan menunya seperti itu,” jelasnya.

 

Lusi, anakan Harimau Benggala yang lahir di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, Banjarnegara. Foto : L Darmawan/Mongabay Indonesia

 

Anton menerangkan kalau di TRMS kini memiliki empat ekor Harimau Benggala. Ada satu pejantan bernama Aji yang kini umurnya sekitar 10 tahun. Sedangkan yang betina adalah Upi yang kini umurnya sekitar tujuh tahun. Aji dan Upi merupakan satu indukan beda pejantan. Keduanya berasal dari indukan bernama Anting.

“Kalau penjantan yang kawin dengan Anting dan menghamili anak bernama Upi, adalah Edo. Kedua indukan sudah mati karena tua. Sedangkan pejantan dari Aji, saya tidak tahu karena belum bertugas di sini. Sedangkan Larasati yang merupakan indukan betina yang berasal dari Kebun Binatang Ragunan. Namun demikian sampai sekarang Larasati belum pernah bunting dan jarang keluar. Lasarati adalah Harimau Benggala berwarna putih,” ungkapnya.

Sebetulnya, Larasati diharapkan bisa bunting seperti halnya Upi. Namun, sepertinya indukan jantan Aji lebih menyukai Upi. Apalagi, Larasati kerap tidak mau keluar dan lebih sering di dalam. “Sehingga bobot Larasati mencapai 180 kilogram (kg) atau sama dengan Aji, padahal rata-rata harimau betina sekitar 150 kg. Kami berharap Larasati bisa hamil. Ada kemungkinan obesitasnya mempengaruhi. Sehingga tim dokter berusaha untuk mengurangi makanan. Kalau biasanya rata-rata 7 kg, maka sekarang 5kg. Dengan harapan nantinya Larasati bisa lebih kurang bobotnya. Larasati juga di-treatment agar berjalan-jalan di kandang yang luas dan berenang di dalam kandang,”katanya.

 

Nama Lusi

Nama Lusi, anakan Harimau Benggala di TRMS Banjarnegara tersebut merupakan pemberian dari Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono. Waktu itu, Kepala Dinas Pariwisata Banjarnegara Dwi Suryanto selaku pengelola TRMS melaporkan kalau Harimau Benggala di TRMS melahirkan.

“Ketika saya lapor kepada Pak Bupati, beliau hanya tanya nama indukan jantan dan betinanya. Setelah saya kasih tahu namanya adalah Aji dan Upi, Pak Bupati meminta supaya anak harimau tersebut diberi nama Lusi. Hanya seperti itu saja asal mula nama Lusi,” ungkap Dwi.

 

Indukan dan anakan Harimau Benggala bernama Upi dan Lusi tengah bermain di kandang di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, Banjarnegara. Foto : L Darmawan/Mongabay Indonesia

 

Menurutnya, dengan adanya tambahan koleksi harimau di TRMS, berarti selama ini pengelolaan dan pemeliharaan satwa di TRMS bagus. “Saya yakin tidak mungkin kalau pengelolaannya buruk, harimau bisa beranak. Bahkan, saat bunting, para petugas tidak tahu sama sekali. Tetapi alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan saat ini anakan harimau sehat,” katanya.

Sementara ini, kata Dwi, masyarakat umum atau pengunjung belum dapat menyaksikan anakan harimau tersebut, karena saat sekarang masih berada di kandang karantina. “Indukan Upi bersama anakannya Lusi masih berada di kandang karantina dan belum dipindahkan ke kandang utama yang berukuran 20×20 meter. Jadi bagi pengunjung yang telah tahu kabar mengenai kelahiran Lusi, harap bersabar,”ujarnya.

Menurutnya, dari laporan petugas di TRMS, Lusi minum susunya banyak sehingga perkembangan cukup cepat dan saat sekarang sudah mulai jalan. Mudah-mudahan saja tetap sehat dan akan bisa hidup dengan umur panjang di TRMS.

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,