Masuk Kebun Warga, Satu Individu Orangutan Ditranslokasi ke Taman Nasional Sebangau

 

 

Satu individu orangutan liar ditemukan di Desa Kalawa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (11/8/2017). Penemuan tersebut merupakan hasil operasi tim rescue Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng bersama BKSDA Kalimantan Tengah. Orangutan betina berusia 15 tahun dengan berat 50 Kilogram ini selanjutnya ditranslokasi ke Kawasan Sungai Koran, Taman Nasional Sebangau.

Nandang Hermawan, Komandan Tim Rescue BKSDA Kalimantan Tengah, melalui sambungan telepon seluler kepada Mongabay Indonesia mengatakan, operasi dilakukan berdasarkan laporan masyarakat yang menyebut ada orangutan liar masuk kebun warga.

“Awalnya ada laporan warga bila di kebun mereka ada gangguan satwa. Kami dari BKSDA dan Yayasan BOS menindaklanjuti laporan tersebut untuk melakukan evakuasi orangutan itu. Rencananya akan ditranslokasi ke kawasan Taman Nasional Sebangau, karena kawasannya cukup bagus dan diharapkan nantinya bisa berkembangbiak dengan baik,” paparnya.

Nandang mengatakan, operasi penyelamatan dilakukan sejak Kamis (10/8/2017). Semula, berdasarkan laporan warga, orangutan ditemukan di dua lokasi, yakni di Kelurahan Kalawa dan Desa Garung.

“Sebenarnya, orangutan yang di Garung tidak ada. Warga ketakutan hanya karena melihat ada orangutan di pinggir kebunnya. Dipastikan, habitat orangutan di sini masih layak sehingga tidak akan merusak kebun warga.”

Nandang pun meminta warga untuk terus memantau kondisi yang ada. Jika nantinya ditemukan orangutan liar masuk perkebunan warga, agar segera melapor BKSDA. “Kalau terlihat dan menimbulkan keresahan, kita akan tindaklanjuti dengan segera melakukan evakuasi,” ujarnya.

Sementara itu, orangutan yang diselamatkan di Kelurahan Kalawa sudah diamankan tim BKSDA Kalimantan Tengah dan BOSF Nyaru Menteng. Orangutan tersebut ditempatkan di kandang untuk selanjutnya ditranslokasi ke kawasan Sungai Koran, Taman Nasional Sebangau, sebagaimana rencana semula. “Berdasarkan pemeriksaan dokter hewan, kondisinya sehat dan siap untuk segera ditranslokasi,” ungkapnya.

 

Inilah orangutan yang dievakuasi di Desa Kalawa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (11/8/2017). Foto: BOSF Nyaru Menteng

 

Kasus

Sepanjang 2017, berdasarkan catatan BKSDA Kalimantan Tengah, ada empat laporan warga Pulang Pisau terkait masuknya orangutan ke permukiman dan perkebunan masyarakat. Kondisi ini terjadi karena rusaknya habitat orangutan, akibat kebakaran hutan dan lahan pada 2015 lalu.

Menurut Nandang, dampak dari kebakaran itu membuat orangutan kesulitan mencari pakan untuk bertahan hidup, sehingga pergerakannya ke permukiman warga tidak bisa dihindari. “BKSDA, tahun lalu, mendapatkan laporan enam individu orangutan di Kelurahan Kalawa yang masuk kebun warga. Namun, hanya satu individu yang ditemukan dan dievakuasi. Evakuasi juga kami lakukan Juli lalu di Tumbang Nusa, selain di Kalawa ini.”

Nandang menambahkan, kemungkinan ditemukannya orangutan di Desa Kalawa memang ada. Hanya saja sampai saat ini, belum ada laporan warga. “Kami sudah sampaikan ke warga untuk tidak ragu melapor ke BKSDA bila melihat orangutan yang berada di permukiman,” jelasnya.

Monterado Fridman, Humas BOSF Nyaru Menteng mengatakan, operasi penyelamatan orangutan liar yang hari ini dilakukan oleh tim rescue reaksi cepat BKSDA Kalteng dan BOSF Nyaru Menteng di wilayah Kabupaten Pulang Pisau adalah rescue yang kesekian kalinya. Ini menunjukkan, setelah kebakaran hebat 2015, ada persoalan lingkungan yang harus diselesaikan di wilayah terdampak seperti Taman nasional Sebangau.

Monterado khawatir, jika orangutan liar yang masuk kebun warga itu berasal dari hutan penyangga Taman Nasional Sebangau yang terbakar juga. “Dalam catatan kami, banyak orangutan yang masuk pusat rehabilitasi BOSF Nyaru Menteng berasal dari wilayah Pulang Pisau. Karena itu, penyelamatan harus kita lakukan segera,” tandasnya.

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,