Lebih dari 100 Kuda Nil ditemukan mati di sebuah taman nasional yang terpencil di Namibia dalam seminggu terakhir.
Ratusan kuda nil yang mati adalah penghuni Taman Nasional Bwabwata, di bagian barat laut negara tersebut. Seorang petugas taman nasional tersebut mengatakan sejauh ini total kuda nil yang mati berjumlah 109 ekor.
Gambar puluhan bangkai yang sudah membengkak mengambang di air keruh serta merta menjadi viral di media sosial, salah satunya dimuat yang di muat di ScienceAlert.
Menteri Lingkungan Hidup Namibia, Pohamba Shifeta, memperingatkan bahwa kemungkinan penyebabnya anthrax. Petugas berwenang masih melakukan penyelidikan resmi kematian mereka. Antraks sendiri merupakan penyakit menular mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis dan dapat ditularkan ke manusia.
Pihak taman nasional sendiri mengatakan wabah itu mulai menyebar pada hari Minggu di minggu ke-2 Oktober 2017.
Dinyatakan bahwa kematian kuda nil masih terjadi hingga sekarang. “Seperti yang kami bicarakan, angka kematian sudah mencapai 109 kuda nil. Kami menduga penyebabnya wabah adalah antrax, tapi tim dokter hewan kami tetap mengkonfirmasi itu. Kami melihat salah satunya di Tanzania, angkanya sama tingginya dengan di Namibia.” kata Apollinaris Kannyinga dari taman nasional Bwabawata.
Kuda nil-kuda nil malang itu sebagian besar ditemukan mati mengambang di sungai dengan kondisi tubuh membengkak. Kannyinga menyebut, bahwa kematian massal para kuda nil tersebut merupakan kejadian tak biasa.
Kematian kuda nil telah mengancam kehidupan dan kesehatan buaya serta burung pemakan bangkai di kawasan tersebut. Para buaya dan burung pemakan bangkai diketahui menjadikan mayat kuda nil sebagai santapan mereka sejak kematian massal tersebut.
Menteri Lingkungan Hidup Namibia menambahkan bahwa pemerintahnya mengkhawatirkan hal ini tak bisa dihentikan di taman nasional yang merupakan salah satu tujuan wisata utama di negara itu.
Selain itu, ada sekitar 5500 orang yang tinggal di sekitar taman nasional tersebut, dan pemerintah telah melakukan berbagai antisipasi jika benar penyebab kematian kuda nil adalah Anthrax, maka penduduk ini akan menjadi prioritas utama untuk diselamatkan.
Pihak berwajib sedang berupaya untuk membakar semua bangkai kuda nil dan tidak meninggalkan sisa, juga melarang penduduk setempat mendekati bangkai-bangkai yang belum dibakar, apalagi mengambil dagingnya.
Kuda nil dikategorikan ‘rentan’ oleh IUCN dan belum diketahui dampak dari kematian massal kali ini. Pemerintah juga pasrah akan hal ini dan mengatakan bahwa tak banyak yang bisa dilakukan. “Kami tak bisa memindahkan hewan-hewan ini ke tempat lain” pungkas menteri LH namibia.