Luar Biasa, Usia Tumbuhan Padang Pasir Ini Seribu Tahun Lebih

 

 

Jauh di pedalaman padang pasir yang kering, panas dan gersang, tumbuhan yang disebut Welwitschia mirabilis hidup. Mirabilis adalah Bahasa Latin untuk “marvelous” yang berarti menakjubkan. Tumbuhan ini memang hanya bisa ditemukan di satu tempat di seluruh penjuru Bumi, yakni di gurun pasir Namibia, sebuah negeri di kawasan barat laut Benua Afrika.

Welwitschia, seolah duduk sendirian di tengah kekosongan padang pasir. Kesepian, karena semua  tumbuhan kerabatnya, telah lama punah. Dia adalah tanaman terakhir, yang tersisa dalam genusnya. “Tidak ada organisme lain di Bumi yang bisa mengklaim seperti salah satu dari jenisnya,” tulis ahli biologi Richard Fortey yang juga aktif di Natural History Museum, London, Inggris, sebagaimana dikutip dari NPR.org.

Tumbuhan ini  berasal dari kelompok tanaman yang berkembang lebih dari 200 juta tahun silam. Semua di dalam kelompoknya perlahan lenyap, kecuali Welwitschia. Pertumbuhannya juga lamban, mengkonsumsi embun sedikit.

 

Welwitschia, yang sebelah kiri merupakan bunga jantan dan kanan adalah betina. Sumber foto: Deutsche Welle/Raner Duckerhoff

 

Tumbuhan ini hanya memiliki dua daun, satu batang, dan sistem akar. Jadi daun yang ada adalah daun yang perama kali tumbuh dan terus tumbuh sepanjang hidupnya. Semakin besar, daunnya terlihat seperti pita keriting dengan ujung yang menjuntai, pecah pecah, kecoklatan karena kering. Bentuknya yang ‘tidak cantik’ ini kadang-kadang membuatnya terlihat seperti gundukan sampah.

Welwitschia mirabilis memiliki bunga jantan dan betina terpisah. Penyerbukan dilakukan serangga yang tertarik dengan madu di dalam bunganya. Dari satu tanaman bisa dihasilkan ratusan biji. Tapi dari ratusan biji yang ada, pelung hidupnya hanya 1 % karena berbagai hal, dan tentu saja karena karena curah hujan yang sangat rendah di daerah tersebut.

Welwitschia memiliki akar tunggang yang menghunjam jauh ke dalam tanah dan mencari air di kedalaman pasir di bawahnya. Begitu kuatnya bertahan, beberapa sumber menyebutkan, tanaman ini mampu hidup tanpa hujan hingga lima tahun.

Welwitschia secara sempurna beradaptasi dengan kondisi ekstrim padang pasir Namibia dan Angola. Tanaman ini tidak bergantung sepenuhnya pada hujan dan memperoleh cukup air dari awan kabut Samudera Atlantik. Kabut memamng menjadi karakteristik unik gurun Namibia. Kabut ini terbentuk di  pesisir Samudra Atlantik, saat arus Benguela yang dingin memenuhi massa udara hangat dan lembab. Angin meniup kabut ke daratan hingga ke gurun ini.

 

Gambaran kehidupan Welwitschia mirabilis. Sumber ilustrasi: Robert Krulwich/NPR

 

Maskot

Tanaman yang hidup di gurun sepanjang pesisir pantai Namibia dan Angola ini ditemukan oleh ahli botani dari Slovenia, Dr. Friderich Welwitsch pada 1859. Nama Welwitschia diambil dari nama ahli botani tersebut.

Setelah penemuannya, tanaman ini menjadi buah bibir di dunia dan menjadi salah satu incaran kolektor. Perburuan besar-besaran sempat menggiring spesies ini pada CITES 1. Namun, perang di Angola (1961-1971) membawa “berkah” bagi habitat tanaman luar biasa ini, karena mereka dilindungi oleh ladang ranjau yang membuat para pemburu mengurungkan niatnya. Tumbuhan ini menjadi maskot Namibia.

 

Kondisi gurun pasir di Namibia, tempat hidupnya Welwitschia mirabilis. Sumber foto: Rachel Sussman/NPR

 

Diperkirakan, Welwitschia sudah hidup di era dinosaurus menguasai dunia puluhan juta tahun lalu sebelum asteroid menabrak bumi dan memusnahkan mereka. Meski begitu, Welwitschia mampu bertahan hidup hingga sekarang dan diperkirakan termasuk spesimen tertua di dunia yang berusia lebih dari 2.000 tahun. Untuk rata-rata umur hidupnya, diperkirakan mencapai 400-1.500 tahun berdasarkan runut karbon. (Berbagai sumber)

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,