Setiap tahun CIWEM (The Chartered Institution of Water and Environmental Management) yang berbasis di London, Inggris, menyeleksi foto-foto bertema lingkungan hidup secara global. Baik dari fotografer profesional maupun amatir yang kali ini diikuti peserta dari 89 negara.
Kompetisi ini bertujuan menginspirasi masyarakat dunia untuk berpikir berbeda tentang isu-isu sosial dan lingkungan kontemporer. Termasuk, pembangunan berkelanjutan, polusi dan hak asasi manusia.
Foto-foto pemenang, sebagaimana dilansir dari The Guardian, dianggap benar-benar menggambarkan betapa parahnya kondisi Planet Bumi yang kita huni.
Tahun ini, fotografer asal Iran, Saeed Mohammadzadeh, dinobatkan sebagai CIWEM’s Environmental Photographer of the Year 2018.
Foto berjudul “End Floating” yang diambil oleh Saeed Mohammadzadeh, Iran, ini dinobatkan sebagai pemenang Photographer of the Year 2018. Gambar yang menakjubkan ini menunjukkan sebuah kapal yang terdampar di hamparan garam di Danau Urmia di Iran. Perubahan iklim membuat kekeringan yang mempercepat penguapan di banyak danau di negara ini.
Danau ini juga telah lama menderita akibat sumur-sumur ilegal dan proliferasi bendungan dan proyek irigasi, yang menyebabkan airnya menyusut. Badai debu yang mengandung garam membakar mata, kulit, dan paru-paru penduduk di sekitarnya. Mengeringnya sungai juga menghancurkan habitat lokal. Dengan tingkat salinitas ekstrim 340g per liter, danau ini delapan kali lebih asin ketimbang air laut.
“Dryness” oleh Chinmoy Biswas, India, pemenang kategori Changing Climates. Tampak seorang anak duduk di tanah retak akibat kekeringan. Musim kering yang panjang dapat menyebabkan tanah mengelupas.
Foto berjudul “And Life Rises” karya Younes Khani Someeh Soflaei, Iran, menjadi pemenang kategori Built Environment. Seorang wanita dan anak perempuannya berdiri di samping barang-barang mereka yang rusak, yang diambil dari puing-puing rumah mereka di Sarpol-e Zahab. Komplek Perumahan Mehr menjadi latar belakang setelah gempa dahsyat tahun 2017 yang menewaskan lebih dari 600 orang.
Foto ini berjudul “Bulrush” karya Ümmü Kandilcioğlu,Turki. Pemenang kategori Sustainability in Practice. Foto menunjukkan seorang pekerja membuat kerajinan rumah tangga berbahan alang-alang.
Foto berjudul “Happiness on a Rainy Day” karya Fardin Oyan, Bangladesh, pemenang kategori Young Environmental Photographer of the Year. Banyak anak di Bangladesh mandi dan bermain di tengah hujan. Negara datar dan dinanungi Delta Sungai Gangga-Brahmaputra ini, hampir selalu dilanda banjir, terutama selama musim hujan.
Foto “Save Turtle” karya Jing Li, merupakan karya luar biasa yang menunjukkan kura-kura terjerat sampah plastik di Trincomalee, Sri Lanka, saat seorang turis berusaha membebaskannya. Foto ini dikategorikan sebagai pemenang highly commended environmental photographer of the year.
Foto berjudul “Floating Life on River Under Pollution” karya Tapan Karmaker, masuk kategori highly commended environmental photographer of the year. Seorang penjual semangka tertidur di atas kapalnya, yang hanyut di sungai Burigongga yang sangat tercemar di Dhaka, Bangladesh.
Foto berjudul “Boulmigou: The Paradise of Forgotten Hearts” oleh Antonio Aragón Renuncio, pemenang kategori highly commended photographer of the year. Anak-anak bermain dengan ban bekas yang pada akhirnya nanti dibakar, akan menghangatkan batu di bawahnya dan membuatnya lebih rapuh di tambang Boulmigou yang tercemar di Ouagadougou, Burkina Faso. Konsekuensinya mengerikan, terjadi kebakaran, penyakit pernapasan, pencemaran air tanah dan bahkan kematian.
Ada juga gambar begitu memilukan, berjudul “Not in My Forest” karya Calvin Ke, pemenang kategori highly commended photographer of the year. Terlihat seekor southern pig-tailed macaque menggenggam botol plastik di habitat alaminya di Borneo, Malaysia.
Foto berjudul “Urban Life” karya Thigh Wanna, pemenang kategori highly commended photographer of the year. Sekitar 80% penduduk Singapura tinggal di gedung-gedung bertingkat. Polusi udara tetap menjadi masalah signifikan, seperti kurangnya pelayanan kesehatan yang memadai di banyak bagian kawasan.