Ada yang berbeda Jumat (11/1/2019) pagi itu. Pantai yang biasanya sepi, terlihat ramai dan meriah oleh ribuan orang. Mereka berkumpul di berbagai kawasan pantai di 7 kabupaten yang berada di pulau Flores, Lembata dan Alor di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Seperti di kabupaten Manggarai Barat, ada sekitar 900 orang yang berkumpul di 6 titik yaitu di pantai Pelabuhan Pelni, Pelabuhan Marina dan ASDP, kampung air, kampung ujung, lorong pengadilan dan pantai Pede.
Di kabupaten Ende, sekitar 500 orang berkumpul di sepanjang pantai pelabuhan Soekarno dimulai dari taman pantai Ria sampai dengan dermaga perikanan. Sementara kabupaten Nagaekeo, ada sekitar 300 orang berkumul di pantai sekitar pelabuhan Marapokto Mbay.
Sedangkan di kota Lewoleba, kabupaten Lembata, ada sekitar 200 orang berkumpul di areal pesisir muara Sungai Wangatoa sampai TPI Kampung Nyamuk. Di kabupaten. Alor, ada sekitar 200 orang berkumpul di pantai Reklamasi, kelurahan Bojonegoro, kecamatan Teluk Mutiara.
Di kabupaten Flores Timur, ada 60 orang berkumpul di pantai Delang, kecamatan Ile Mandiri. Dan di pantai Wairii desa Kolisia kecamatan Magepanda, kabupaten Sikka, ada 100 orang yang berkumpul.
Ribuan orang yang berkumpul tersebut terdiri dari berbagai pihak seperti anggota tentara TNI AL dan TNI AD, Brimob, PNS, Tagana, SAR, pihak Syahbandar, Bea Cukai dan Pelindo. Turut terlibat mahasiswa, pelajar, masyarakat sekitar lokasi, LSM, Bank Sampah serta komunitas peduli lingkungan. Turut hadir pada acara itu, isteri gubernur NTT Julie Sutrisno, Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dulla dan wakilnya Maria Geong.
baca : Indonesia Jadi Partisipan Terbanyak Aksi World Clean Up Day. Kok Bisa?
Ternyata ribuan orang tersebut berkumpul untuk bersama-sama serentak membersihkan pantai dari sampah, terutama sampah plastik di pesisir wilayah mereka. Bersih pantai itu dalam rangka Hari Dharma Samudera 2019 yang diinisiasi oleh TNI Angkatan Laut dari Pengkalan TNI AL (Lanal) Maumere yang membawahi wilayah pulau Flores, Lembata dan Alor.
“Saya sebagai komandan Lanal Maumere mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang turut terlibat. Kegiatan karya bakti bersih pantai ini dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera Tahun 2019,” sebut Komandan Lanal Maumere, Kolonel (Marinir) Sumantri, Jumat (11/1/2019) yang memimpin acara bersih pantai dari dimulai pukul 07.00 WITA hingga 11.30 WITA.
Selain pesisir di 7 kabupaten itu, aksi bersih pantai juga dilakukan seluruh pos TNI AL dan pos pengamatan TNI AL di wilayah NTT juga melakukan bersih pantai di tempatnya masing-masing.
Di setiap kabupaten terkumpul sekitar 500 karung sampah yang kemudian langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA). Total sampah yang terkumpul ada sekitar 3.500 karung. Bila sekarung mempunyai berat 50 kg, maka ada sekitar 175.000 kg atau 17,5 ton sampah.
Sayang sampah yang terkumpul tersebut langsung dibuang ke TPA. Pihak penyelenggara maupun Dinas Kebersihan tiap kabupaten dan propinsi NTT tidak melakukan pemilahan sampah plastik atau kegiatan 3R (reuse, reduce anc recycle) dari sampah anorganik.
Selain bersih sampah pantai, acara di kabupaten Flores Timur juga ditambahkan sosialisasi keselamatan di laut, mengingat akhir tahun 2018 angka kecelakaan di laut dimana nelayan tenggelam cukup tinggi.Di Kabupaten Sikka, aksi bersih pantai dilanjutkan dengan menanam 10 pohon gaharu dan 70 pohon waru.
baca juga : Melihat Semangat Pahlawan Cilik Sampah Bersihkan Pantai Wairterang
Danlanal Maumere Kolonel (Mar) Sumantri (kiri) bersama isteri dan Dandim 1603 Sikka Letkol Inf.Sugeng Prihatin (kanan) menanam bibit Gaharu di pesisir pantai Wairii, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT. Foto : Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia
Edukasi Masyarakat
Pesisir pantai wisata Wairii, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka yang menjadi salah satu lokasi aksi bersih-bersih, memang penuh sampah, terutama plastik. Sebenarnya wisatawan jarang membuang sampah. Sampah justru meningkat drastis saat musim angin kencang dan gelombang besar.
Ditemui Mongabay-Indonesia, Hj.Hasnah pemilik rumah makan di pantai itu merasa senang ada kegiatan bersih sampah sehingga pantai menjadi bersih.
Kolonel Sumantri kepada Mongabay-Indonesia menyebutkan aksi bersih pantai ini sebagai edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dimanapun, terutama di pantai karena terlihat paling kotor.Sampah tidak hanya dari darat, tetapi juga dari lautan dan mengotori pesisir saat gelombang surut.
“Penyelenggaraan di berbagai tempat wisata juga untuk memantik pemerintah agar tempat wisata bisa dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti kamar mandi, toilet serta tempat sampah,” sebutnya.
Lanal Maumere, lanjutnya, konsisten menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan laut agar ekosistem laut tetap terjaga, sebagai bagian dari pembinaan potensi maritim yang diharapkan dirasakan oleh masyarakat.Itu komitmen TNI AL selain melaksanakan tugas pokok untuk pertahanan keamanan di wilayah laut.
Lanal Maumere juga terus melakukan penanaman pohon di pesisir pantai sebab banyak pantai yang mulai tergerus abrasi. Hutan mangrove pun mulai berkurang.
“Kami mengajak masyarakat untuk melakukan snorkling di perairan depan Lanal Maumere yang terjaga ekosistem lautnya. Ini penting untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem,” kata Sumantri.
baca juga : Memetakan Sampah Laut di Taman Nasional Perairan Laut Sawu. Begini Hasilnya..
Harus Jadi kebutuhan
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo kepada Mongabay-Indonesia menyebutkan Pemkab Sikka bersama masyarakat mengapresiasi aktivitas sosial Lanal Maumere.
Dalam rangka Hari Samudera semua pihak diajak melakukan aksi bersih-bersih sampah di pantai dan menanam pohon. Ekosistem laut membutuhkan Bakau (mangrove), Padang lamun (seagrass bed) dan terumbu karang.
“Penting sekali pengetahuan tentang ekosistem laut sebab orang tidak akan melakukan sesuatu yang baik karena tidak mengerti ekosistem,” ungkapnya.
Kabupaten Sikka, sebut Robi sapaannya akrab Roberto, memiliki 376 garis pantai dan belum ada satu wilayah pun yang diurus dengan baik. Kegiatan bersih-bersih harus sudah menjadi kebutuhan.
Pihaknya sadar ekosistem yang baik memberikan kehidupan bagi umat manusia. Sebagai pemimpin daerah, dirinya harus mengambil inisiatif sehingga ada satu kesatuan gerak dan kesadaran agar wilayah yang ditinggali bersih, sehat dan nyaman.
“Hari Samudera memperingati peristiwa heroik melawan penjajah di laut Aru. Semangat juang ini yang harus tetap tertanam pada generasi sekarang dan selanjutnya untuk selalu menjaga lingkungan,” tegas Robi sapaan karibnya.
menarik dibaca : Permasalahan Sampah Kota Larantuka, Tahunan Warga Desa Protes Sampah TPA
Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dulla mengatakan Pemda Manggarai Barat sangat mengapresiasi kegiatan aksi bersih pantai dimana menandakan kepedulian terhadap lingkungan kita.
Di Manggarai Barat (Mabar) sudah ada kejadian luar biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi beberapa hari ini. Sedangkan kebersihan pantai di Labuan Bajo harus dijaga sebab merupakan destinasi wisata dunia yang banyak dikunjungi wisatawan manca negara maupun domestik.
”Saya mengharapkan keseriusan kita dalam pelaksanaan kerja bakti bersama ini sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit DBD yang terjadi akhir-akhir ini. Juga untuk mewujudkan pantai-pantai dan laut Labuan Bajo yang lebih bersih, indah dan nyaman,” kata Agustinus.