- Kesejahteraan satwa masih belum mendapat perhatian penuh, meski satwa mempunyai hak hidup sebagaimana manusia
- Kekejaman manusia pada satwa domestic seperti anjing dan kucing seperti disiksa atau diperlakukan tidak layak karena iseng masih terjadi
- Dalam catatan Garda Satwa Indonesia, lebih 50 kasus kekejaman terhadap satwa terjadi di Jakarta dan sekitarnya
- Kebutuhan manusia akan sumber daya alam, membuat manusia mengabaikan kepentingan satwa liar sebagaimana orangutan yang terusir dari hutan karena ditebang
Kesejahteraan satwa, yang liar maupun peliharaan, masih menjadi keprihatinan bersama. Penyiksaan atau kekejaman manusia terhadap satwa masih menjadi angka statistik yang belum mendapatkan advokasi komperehensif. Terutama dari segi penegakan hukum.
Kondisi ini mengemuka dalam gelaran acara A Life Worth Living yang diadakan Garda Satwa Indonesia [GSI] dan Borneo Orangutan Survival Foundation [BOSF] di Jakarta, baru-baru ini. Acara tersebut didedikasikan untuk satwa-satwa yang diselamatkan, direhabilitasi, dan dikembalikan ke kehidupan yang lebih berkualitas.
Davina, dari Garda Satwa Indonesia, menjelaskan banyak kasus yang memperlihatkan kekejaman manusia pada satwa domestik seperti anjing, kucing, dan lainnya. Ada yang disiksa atau diperlakukan tidak layak hanya karena iseng. Padahal, satwa-satwa ini telah menjalani proses domestikasi ribuan tahun dan banyak membantu manusia.
“Hal ini harus segera dihentikan, binatang punya hak hidup lebih layak dan diperlakukan dengan baik,” ujarnya.
Baca: Bukan Pulau Buatan, Alba Dilepaskan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

Davina menyebut, lebih 50 kasus di seputaran Jakarta yang sudah ditangani. Ia juga mencontohkan beberapa kasus yang viral di media sosial seperti kucing yang diputar-putar dengan ekornya, atau anjing yang diseret motor atau mobil.
GSI telah menyelamatkan lebih dari 500 ekor hewan yang membutuhkan bantuan, merumahkan 252 hewan, serta menampung 80 ekor kucing dan 55 ekor anjing. “Bukan hal mudah untuk menyelamatkan satwa yang sudah jadi satwa domestik. Karena, perkembangbiakannya cukup cepat, dan tidak semua manusia memberikan perhatian.”
Selain itu, kata dia, edukasi kepada masyarakat terutama orang tua ke anak harus ditingkatkan. Pendidikan kasih sayang pada hewan harus diajarkan sejak dini. ”Binatang bisa merasakan sakit. Kalau tidak suka jangan dipukul atau disakiti,” ujarnya.
Davina mengharapkan pemerintah bekerja sama dengan lembaga atau komunitas penyayang binatang, memberikan kesejahteraan bagi satwa peliharaan. “Banyaknya kasus penyiksaan atau penelantaran satwa belum ditangani hukum,” jelasnya.
Baca: Seperti Kita, Alba Juga Rindu Kampung Halaman

Upaya memberikan kesejahteran pada satwa telah dilakukan BOSF. Jamartin Sihite, CEO BOSF menyatakan, menyelamatkan orangutan yang mengalami penganiayaan atau penyiksaan sering dilakukan pihaknya. “Selain perawatan, BOSF juga berupaya mengembalikan orangutan ke habitatnya di hutan.”
Kebutuhan manusia akan sumber daya alam, membuat manusia mengabaikan kepentingan dan keberadaan makhluk hidup lain. Satwa liar makin terusir dari habitatnya, karena hutan dibabat. “Banyak kasus konflik manusia dengan orangutan yang dianggap hama. Akibatnya, orangutan yang terusir menjadi sasaran kekejaman manusia.”
Keprihatinan akan kesejahteraan satwa juga disampaikan mantan model Dhani Dahlan. Ia mengatakan, baru mengetahui kekejaman manusia terhadap satwa domestik maupun satwa liar. “Saya berharap bisa menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mencintai binatang secara baik, dan menjaga hutan sebagai habitat satwa liar,” terangnya.
Baca juga: Konsumsi Anjing Rawan Terkena Rabies, Berikut Ini Temuan Lapangan…

Pameran dan lelang untuk kesejahteraan satwa
Dalam kesempatan tersebut, kedua organisasi ini memamerkan dan melelang sejumlah karya seni berupa lukisan, foto dan patung satwa seperti anjing dan orangutan. “Kami menjalin kerja sama dengan seniman patung dan seni lukis untuk menarik perhatian dan kepedulian masyarakat,” ujar Jamartin.
Hasil lelang digunakan untuk satwa yang membutuhkan perawatan dan pemeliharaan di GSI maupun di BOSF.