- Sesaat setelah banjir bandang dan longsor menghantam Kota Sentani dan Kota Jayapura, Papua, Sabtu (6/3/19), warga Komplek Perumahan BTN Sosial, Kota Sentani, menemukan sejumlah ikan hiu yang ikut hanyut pada aliran banjir.
- Penemuan itu menjadi viral dan perbincangan karena hiu yang merupakan satwa laut bisa ditemukan pasca banjir dari hulu hutan Cagar Alam Pegunungan Cycloop
- Peneliti senior dari Balai Arkeologi Papua menduga itu hiu air tawar yang telah berevolusi dari hiu laut, karena terdapat bukti sejarah keberadaan hiu air tawar di Papua. Serta adanya catatan penemuan hiu air tawar di Papua Nugini.
- Sedangkan peneliti KKP dan LIPI menduga itu hiu laut berjenis blacktip yang dipelihara orang dan hanyut saat banjir
Banjir bandang dan longsor menghantam Kota Sentani dan Kota Jayapura, Papua, pada Sabtu (6/3/19), malam. Sesaat setelah banjir tersebut, warga Komplek Perumahan BTN Sosial, Kota Sentani, menemukan sejumlah ikan hiu yang ikut hanyut pada aliran banjir.
Penemuan hiu itu menjadi viral dan perbincangan berbagai kalangan. Pasalnya, bagaimana hiu yang merupakan satwa laut bisa ditemukan saat banjir dari arah hulu hutan Cagar Alam Pegunungan Cycloop?
Peneliti senior dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menduga itu hiu air tawar yang telah berevolusi dari hiu laut, karena Danau Sentani purba merupakan bagian dari laut yang menjorok ke darat.
“Bagian laut ini, sebelah utara berbatasan dengan Gunung Dafonsoro atau kini Cagar Alam Cycloop. Bagian laut ini terhubung oleh sungai dan mata air dari Cycloop,” kata Hari seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/3/2019).
baca : Banjir Bandang Sentani 89 Tewas, Ribuan Mengungsi, Apa Penyebab Bencana?

Heru menduga pergerakan lapisan bumi membuat air Danau Sentani yang semula asin menjadi tawar dan satwa laut didalamnya beradaptasi dengan sumber air tawar yang masuk ke Danau Sentani.
“Hiu yang merupakan ikan air asin kemudian beradaptasi dengan air danau dan air sungai atau sumber mata air tawar yang terhubung dengan Danau Sentani. Dalam perkembangannya hiu-hiu ini berubah menjadi ikan hiu air tawar,” jelasnya.
Dugaannya tersebut karena terdapat bukti arkeologi tentang motif-motif ikan hiu pada Situs Megalitik Tutari. Selain itu juga ada peninggalan Suku Sentani yang tinggal di Pulau Asei menggambarkan ikan hiu pada lukisan kulit kayu. Hari menambahkan adanya pengetahuan Suku Sentani tentang keberdaaan ikan hiu yang sempat menghilang dan pernah ditemukan lagi pada tahun 1970-an.
menarik dibaca : 10 Jenis Ikan Air Tawar Paling Ganas di Dunia

Sementara Dharmadi, Peneliti Utama pada Pusat Riset Perikanan Badan Riset dan SDM (BRSDM) Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menduga hiu itu adalah anakan hiu lanjaman atau blacktip reef shark (Carcharhinus melanopterus).
“Kalau melihat dari fotonya, ukuran hiu tersebut anakan dari C. melanopterus. Logikanya jika jenis ini ada di Danau Sentani maka tentu ada induknya. Jadi statement bahwa hiu ini hidup di air tawar menurut saya tidak mungkin. Sejauh ini saya belum menemukan referensi yang menyebutnya bahwa C. melanopterus hidup di air tawar,” katanya saat dihubungi Mongabay Indonesia, Kamis (21/3/2019).
Dharmadi cenderung menduga hiu itu merupakan hiu blacktip dari peliharaan seseorang yang lepas saat banjir. “Ada pernyataan dari orang sana (Papua) lewat whatsapp (bahwa hiu itu peliharaan orang). Ada fotonya. Itu batu-batu (terlihat dari foto) dari akuarium. Bisa saja itu peliharaan. Ada orang yang beli anakan hiu dan dipelihara di akuarium,” jelasnya.
Anakan hiu blacktip dengan penampakan yang khas yaitu adanya bagian hitam pada sirip dan ekor, lanjut Dharmadi, memang umum dipelihara orang. Dan hiu blacktip memang jenis hiu yang statusnya belum dilindungi. “Pernah ada orang di Sulawesi yang memelihara sawfish (hiu gergaji yang langka), meski tidak bertahan lama kemudian mati,” katanya.
Dan beberapa jenis hiu termasuk hiu blacktip dan hiu belimbing, jelasnya, memang bernilai jual mahal dan ada trend untuk ekspor dalam kondisi hidup. “Ini yang dikhawatirkan karena jadi sasaran tangkap pemburu dan ada permintaan (pasar) dan harganya mahal,” tambahnya.
baca juga : Hiu Unik Terancam Punah ini Tertangkap Nelayan di Pohuwato

Senada dengan Dharmadi, Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Silvia Oktaviana mengatakan hiu tersebut berjenis blacktip karena mudah dikenali dari bagian hitam di sirip dan bentuk kepala yang cenderung lonjong.
“Dari perbincangan di kelompok peneliti ikan, itu hiu blacktip. Dikenali dari fotonya. Itu jenis hiu yang biasa dipelihara di akuarium. Dan saat ini belum ada yang menemukan jenis hiu air tawar (di Indonesia),” kata Silvia yang dihubungi Mongabay Indonesia, Kamis (21/3/2019).
Memang ada catatan penemuan jenis hiu air tawar di Papua Nugini. “Ada record penemuan di Papua Nugini, sehingga mungkin saja ada (hiu air tawar) di Papua. Tetapi perlu penelitian lebih lanjut,” katanya.
Oleh karena itu, menjadi kesempatan yang menarik bila hiu yang ditemukan itu bisa diteliti lebih lanjut. “Sebetulnya ada kesempatan untuk ambil sampel (dari hiu tersebut). Sampel ada bisa dicek dan diteliti apakah benar jenis spesies laut atau jangan-jangan hiu spesies air tawar,” tambahnya.
menarik dibaca : Inilah Penampakan Hiu Mulut Besar, Spesies Hiu Terlangka di Dunia
