- Pada tahun 1979, seekor hiu saku (pocket shark) ditemukan di pesisir timur Samudera Pasifik. Penemuan tersebut dianggap biasa saja oleh para peneliti.
- Ditemukan spesies hiu saku spesies baru berukuran kecil ditemukan di Teluk Meksiko, Amerika Serikat pada Februari 2010 yang menarik minat peneliti lebih lanjut
- Setelah diteliti, hiu kecil ini diduga berkemampuan bioluminesen, yaitu mengeluarkan cahaya sebagai reaksi kimia dalam tubuh
- Bioluminesen ini digunakan untuk menarik mangsa mendekat dan kemudian memakannya
Mungkin banyak dari kita sudah tahu bahwa hiu mengintai dan mengendus-endus mangsanya sebelum mereka menyerang mangsanya dengan cepat dan memangsanya dengan brutal.
Tetapi, spesies hiu yang baru ditemukan ini mempunyai cara aneh untuk menangkap mangsanya, yakni mengeluarkan cahaya dalam kegelapan lautan, dan mangsa akan mendatangi mereka.
Hiu spesies baru sepanjang 144 mm ini ditemukan di Teluk Meksiko, Amerika Serikat. Pada tahun 1979, seekor hiu saku (pocket shark) ditemukan di pesisir timur Samudera Pasifik. Penemuan tersebut tak mengundang banyak ketertarikan para peneliti untuk menggali lebih jauh tentang hiu tersebut.
Lalu pada Februari 2010, hiu yang kedua ditangkap. Kali ini di Teluk Meksiko, Amerika. Sampai saat ini, tubuh keduanya disimpan sebagai spesimen satu-satunya dari jenis itu di laboratorium.
baca : Ternyata Perairan Indonesia Timur Adalah Rumah Hiu Berjalan yang Hanya Ada di Indonesia

Sejak beberapa tahun yang lalu, tim ilmuwan dari Tulane University, Lousiana, Amerika Serikat mulai memeriksa hiu kedua dengan lebih teliti, dengan menggunakan mikroskop pembedahan, citra x-ray, dan CT scan.
Ternyata dari pemeriksaan tersebut, ditemukan bahwa ia memiliki lebih lebih sedikit tulang belakang daripada hiu pertama, selain itu sebagian besar tubuhnya ditutupi oleh photophores penghasil cahaya.
Para ilmuwan akhirnya menemukan ada 5 perbedaan mendasar, dan disimpukan bahwa hiu Pasifik Timur dan Teluk Meksiko adalah spesies yang terpisah. Yang terakhir, sekarang dikenal sebagai Hiu Saku Amerika (American pocket shark), dan telah secara ilmiah diberi nama Mollisquama mississippiensis. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam sebuah jurnal di Zootaxa.
menarik dibaca : Ikan Purba Hidup yang Melebihi Era Dinosaurus Ini Ada di Indonesia

Dalam publikasi tersebut, disebutkan bahwa hiu ini mengeluarkan cairan bercahaya dari kelenjar kecil di dekat sirip depan. Kelenjar berotot dengan garis proyeksi fluoresen yang tertutup pigmen, menunjukkan mereka menyemprotkan cairan bercahaya, kata ilmuwan dari NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration).
Hiu ini juga memiliki titik-titik yang mengeluarkan cahaya di permukaan perutnya. Para ilmuwan meyakini bahwa cahaya ini membantu untuk menarik mangsa, yang tertarik pada cahaya di kegelapan. Sementara si hiu yang praktis tidak terlihat, melakukan serangan tiba-tiba kepada mangsanya.
baca juga : Begini Penampakan Kalajengking Laut Purba, Satwa Laut Buas yang Pernah Ada

Makhluk hidup lautan yang mampu mengeluarkan cahaya dalam gelap adalah hal yang umum di lautan lepas. NOAA memperkirakan sekitar 90% hewan yang hidup di laut lepas bersifat bioluminesen, yaitu cahaya yang dikeluar oleh organisme-organisme laut ini dipicu oleh reaksi kimia yang memancarkan energi cahaya. Cahaya ini digunakan untuk menarik pasangan, memperingatkan penyerang untuk menjauh atau, dalam kebanyakan kasus, memangsa satwa yang lebih kecil.
Tentu kita ingat ikan bertaring dengan antena bercahaya yang meneror Marlin dan Dory dalam film “Finding Nemo”. Satwa laut itu dijuluki Setan Hitam Lautan (Black Seadevil). Black Seadevil mempunyai bagian kepala yang besar dan lebar, mulutnya besar dan bergigi. Di bagian atas mulut ada antena dengan bola bercahaya yang bisa digerakkan sebagai umpan untuk menarik dan kemudian memangsa hewan-hewan kecil yang mendekat.

Sumber : newatlas.com, cnn.com, fox10tv.com, biotaxa.org