- Seekor paus sperma remaja berusia 10 tahun ditemukan mati terdampar di Pantai Luskentyre di Pulau Harris, yang terletak di barat laut Kepulauan Barat di Skotlandia pada Kamis (28/11/2019).
- Scottish Marine Animal Strandings Scheme (SMASS) yang menemukan bangkai paus sperma itu kemudian melakukan nekropsi
- Hasilnya mengejutkan. Ditemukan berbagai jenis sampah plastik laut seberat 100 kg di dalam perut paus sperma, seperti jaring ikan, bundel tali, gelas plastik, tas, sarung tangan, tali pengepakan dan tabung.
- Kejadian itu menegaskan kembali bahaya yang ditimbulkan dari sampah plastik di lautan bagi kehidupan biota laut dan contoh nyata permasalahan global tentang sampah laut akibat aktivitas manusia di bumi.
Seekor paus sperma terdampar mati di Pantai Luskentyre di Pulau Harris, yang terletak di barat laut Kepulauan Barat di Skotlandia pada Kamis (28/11/2019).
Hal itu diungkapkan Scottish Marine Animal Strandings Scheme (SMASS), sebuah organisasi yang mengumpulkan dan menganalisis data tentang satwa laut terdampar di Skotlandia, dalam laman facebooknya Minggu (1/12/2019).
SMASS kemudian melakukan nekropsi untuk mencari tahu penyebab kematian paus sperma remaja berusia 10 tahun ini yang diduga telah terdampar mati 3 hari itu.
baca : Paus Mati Terdampar di Maluku, Perut Isi Sampah Plastik
Hasilnya mengejutkan. Ditemukan berbagai jenis sampah plastik laut di dalam perut paus sperma malang itu yang tersembur keluar ketika perut sampingnya dibedah.
Dalam perut paus ini, terdapat sekitar 100 kg berbagai sampah plastik laut, seperti jaring, bundel tali, gelas plastik, tas, sarung tangan, tali pengepakan dan tabung. Semua sampah plastik itu menggumpal membentuk bola-bola besar dan beberapa diantaranya diduga sudah lama berada dalam perut hewan malang ini.
Hasil nekropsi memperlihatkan hewan itu dalam kondisi yang sangat buruk, diduga mati karena banyak sampah plastik dalam pencernaannya, meski SMASS tidak menemukan bukti bahwa sampah itu berdampak langsung atau menghalangi usus.
baca juga : Ditemukan 5,9 Kg Sampah Dalam Perut Paus Sperma di Wakatobi. Kok Bisa?
SMASS mengatakan 100 kg sampah plastik di perut paus sperma itu mengerikan, dan pasti membahayakan pencernaannya. Kejadian ini menegaskan kembali bahaya yang ditimbulkan dari sampah plastik di lautan bagi kehidupan biota laut.
Kejadian itu menjadi contoh nyata permasalahan global tentang sampah laut akibat aktivitas manusia di bumi. Sampah plastik yang ada dalam perut paus malang itu berasal dari aktivitas manusia di darat dan sektor perikanan, yang kemungkinan dimakan paus itu di lautan sepanjang Norwegia dan Azores.
“Kami mencari tahu lebih detail untuk mengetahui bagaimana hewan ini berakhir mati dengan begitu banyak di perutnya,” kata SMASS.
Setelah nekropsi, SMASS dibantuk anggota penjaga pantai dan Tim Pengelolaan Sampah Kepulauan Barat Skotlandia menguburkan bangkai paus sperma seberat 20 ton itu di pantai Luskentyre karena kondisi pesisir pantai tersebut tidak memungkinkan bangkai dipindahkan ke tempat lain atau ditarik ke lautan.
perlu dibaca : Bukan Diburu, Paus Sperma Ini Mati Akibat Sampah Plastik