- Para peneliti telah mendeskripsikan spesies baru ular berbisa yang ditemukan di Himalaya dan menamainya Salazar Slytherin, mengacu pada sosok karakter dalam seri Harry Potter yang mampu berbicara dengan ular.
- Zeeshan A. Mirza peneliti utama yang menjumpai spesies Trimeresurus salazar, terinspirasi dari novel karya JK Rowling yang menginspirasi kehidupan masa kecil dan remajanya.
- Arunachal Pradesh, daerah tempat spesies pit viper salazar adalah rumah bagi banyak penemuan flora fauna dalam beberapa dekade terakhir.
- Spesies baru ini adalah salah satu dari 48 anggota genus Trimeresurus yang diketahui, tetapi para ilmuwan percaya bahwa keragaman genus yang sebenarnya masih dapat dijumpai di masa mendatang.
Apakah Anda seorang penggemar seri buku dan film Harry Potter? Ternyata ada karakter dalam cerita penyihir remaja yang ditulis oleh JK Rowling tersebut yang menginspirasi peneliti untuk memberi nama kepada spesies baru temuannya.
Baru-baru ini di wilayah Himalaya, India, -tempat dimana merupakan salah satu hotspot keragamahan hayati, telah ditemukan spesies ular berbisa viper hijau yang diberi nama Trimeresurus salazar, atau pit viper salazar. Namanya terambil dari Salazar Slytherin, salah seorang karakter penyihir kunci dari Sekolah Hogwarts, tempat Harry Potter bersekolah.

“Saya seorang Potterhead (penggemar Harry Potter), dan begitu juga dua penulis jurnal ini,” sebut Zeeshan A. Mirza, koordinator peneliti dari Pusat Nasional Ilmu Biologi di Bengaluru, India, menjelaskan pada Mongabay beberapa waktu lalu.
“Ini adalah penghargaan untuk kisah paling menarik yang pernah saya baca, yang mewarnai masa kecil saya. Dengan menamai ular ini Salazar Slytherin, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada J.K. Rowling, karena memperkenalkan dunia ke alam semesta Harry Potter. ”
Dalam novel Harry Potter, Salazar Slytherin digambarkan sebagai “parselmouth”, atau orang yang dapat berbicara parseltongue, atau bahasa ular. Dia adalah satu dari empat pendiri Hogwarts dan House of Slytherin, yang dikaitkan dengan warna hijau.
Pit viper salazar sendiri aktif di malam hari dan memiliki garis kemerahan hingga oranye yang unik di kepala dan tubuh jantan. Ular ini ditemukan selama ekspedisi herpetologis di India selama musim panas 2019, dan dipublikasikan dalam jurnal akses terbuka Zoosystematics and Evolution.

“Ular ini punya garis merah berkarat yang berbeda di sepanjang wajah dan seluruh tubuh, berbeda dengani spesies ular dari India timur laut yang kita ketahui,” ungkap Mirza.
“Saat dijumpai, ular ini sedang beristirahat di sekelompok tanaman rambat yang ada di dekat jalan.”
Penelitian DNA mengungkap spesies baru ini punya hubungan kekerabatan dengan viper bibir putih himalaya (Trimeresurus septentrionalis).
Untuk memastikan bahwa ia merupakan spesies ular baru, spesimen ular ini dibawa ke Bombay Natural History Society di Mumbai, London’s Natural History Museum, Muséum National d’Histoire Naturelle di Paris, dan koleksi zoologi milik University of Copenhagen. Hasilnya menegaskan bahwa ia merupakan spesies ular baru.
Pit viper salazar ditemukan di negara bagian paling timur laut India, yaitu Arunachal Pradesh. Sebuah lokasi yang telah menjadi rumah bagi banyak penemuan baru tumbuhan dan hewan dalam beberapa dekade terakhir. Saat ini diketahui telah ada 48 anggota dari genus Trimeresurus
“Ini sudah merupakan spesies kedua yang ditemukan dalam perjalanan ekspedisi ke Arunachal Pradesh. Masih banyak dokumentasi keanekaragaman hayati di seluruh India timur laut yang perlu dipelajari,” ungkap Mirza.
Jadi apakah menurut Anda spesies pit viper salazar sudah cocok dengan karakter Salazar Slytherin?
Citation: Mirza, Z. A., Bhosale, H. S., Phansalkar, P. U., Sawant, M., Gowande, G. G., & Patel, H. (2020). A new species of green pit vipers of the genus Trimeresurus Lacépède, 1804 (Reptilia, Serpentes, Viperidae) from western Arunachal Pradesh, India. Zoosystematics and Evolution, 96(1), 123-138. doi:10.3897/zse.96.48431
Tulisan asli dapat dibaca pada tautan ini: One point for Slytherin: New Indian pit viper named after Harry Potter character. Artikel diterjemahkan oleh Ridzki R Sigit.