- Penelitian di Universitas Bonn, Jerman mengungkap bahwa ikan ternyata bisa berhitung matematika sederhana setelah dilatih.
- Eksperimen tersebut dilakukan untuk melihat kemampuan numerik ikan cichlids dan ikan pari. Studi tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports pada 31 Maret lalu.
- Studi uji coba ini sedikit agak rumit, tapi berhasil mengungkap kemampuan numerik pada ikan.
- Kesimpulan dari eksperimen ini, tidak semua ikan punya kemampuan berhitung secara matematika.
Apa jadinya jika matematika diajarkan kepada ikan? Jurnal Scientific Reports membayar lunas penasaran itu dengan menerbitkan hasil penelitiannya pada 31 Maret tahun 2020 lalu.
Studi itu diujicobakan pada ikan cichlids (Pseudotropheus zebra) dan ikan pari air tawar (Potamotrygon motoro). Masing-masing dipilih delapan ekor tiap jenisnya dan ditempatkan pada ruangan khusus selama 6 hari per minggu.
Ketua Riset, Prof. Dr. Vera Schluessel dari Institute of Zoology di University of Bonn, Jerman, mengatakan, eksperimen matematika dilatarbelakangi keingintahuan terhadap kemampuan numerik pada ikan. Bisakah ikan berhitung apabila dilatih menggunakan metode sederhana?.
Schluessel memilih metode yang telah berhasil digunakan untuk menguji kemampuan matematika pada serangga. Dengan menaruh sejumlah benda berbentuk geometris, dia bersama tim memberi warna-warna tertentu sebagai penanda. Semisal, warna biru berarti menambahkan satu angka, dan warna kuning mengurangi satu angka.
“Kami melatih ikan untuk melakukan penambahan dan pengurangan nilai satu per satu,” kata Schluessel seperti dikutip dari Sciencedaily, Jumat (15/4/2022).
baca : Makhluk Laut Dalam Aneh Ini Hidup di Bangkai Kapal Endurance di Antartika
Dalam uji coba tersebut, ikan ditempatkan di dua ruangan berbeda. Ikan cichlids ditempatkan di dimensi ruang lebih kecil daripada ruang ikan pari air tawar. Masing-masing ruang diberikan dua gambar. Nantinya, kedua simbol tersebut dipakai untuk menentukan tolok ukur ketepatan antara jawaban salah atau benar.
Jika melihat media pengujian, agaknya percobaan Schluessel sedikit rumit. Setidaknya ada 6 proses yang mesti dilalui ikan untuk tiba pada pilihan jawaban. Pada proses itu, Schluessel mesti memilih stimulus yang pas agar ikan menyeselesaikan soal hitungan dengan tepat.
Setidaknya butuh sepuluh skema yang digunakan secara acak untuk setiap nomor per warna. Jika seekor ikan tidak memilih selama satu menit, percobaan dibatalkan. Jika tidak memilih sebanyak tiga kali, percobaan dibatalkan mengakhiri sesi.
Untuk itu, alasan Schluessel melatih ikan lewat objek dengan bentuk dan ukuran tertentu karena mudah dipahami hewan. Objek yang digunakan berupa lingkaran, persegi dan segitiga yang mewakili aritmatika bilangan.
baca juga : Ilmuwan Prediksi Hiu Megalodon Tumbuh Lebih Besar di Perairan Dingin
Terbukti, enam cichlids dan empat ikan pari berhasil menyelesaikan latihan. Setelah ada kecocokan stimulus, mereka mengenali warna sebagai pilihan untuk penambahan maupun pengurangan. Adapun menyoal kecepatan, dua jenis ikan tersebut punya keunggulan masing-masing.
“Jadi hewan mengenali jumlah objek yang digambarkan lewat warna dan lalu disimpulkan oleh insting mereka,” kata Schluessel.
Secara tidak langsung, ujicoba tersebut sedikit membuktikan bahwa ikan punya memori terhadap warna dan simbol. Dan rasa penasaran Schluessel pun terbayarkan, karena ikan juga punya kemampuan numerik setara dengan spesies vertebrata dan invertebrata.
Di dunia sains, kata dia, temuan itu mengejutkan. Pasalnya, ikan tidak memiliki neokorteks untuk menggerakan sensor motorik dan kognitifnya sebagaimana mamalia.
baca juga : Mujair, Ikan yang Bukan Asli Indonesia
Dalam beberapa jurnal Nature, perhitungan matematika sederhana, sebenarnya sudah dilakukan di beberapa spesies primata seperti simpanse, orangutan, monyet rhesus dan monyet vervet. Ada juga di spesies alves atau yaitu beo abu-abu, merpati dan anak ayam. Di kelas serangga laba-laba. Pemilihan satwa tersebut tidak lepas dari rasio otak mereka yang cenderung lebih baik di antara satwa lainnya.
Di alam liar, kemampuan semacam hitung-menghitung itu jamak digunakan. Yang paling kentara yakni ketika hewan sedang bertelur maupun beranak pinak. Walaupun belum banyak kajian ilmiah yang menyebutkan bahwa hewan bisa berhitung. Namun, sederhananya, hewan yang berkoloni bisa mengetahui bilamana ada anggota yang mati atau melahirkan di kelompoknya.
Diakhir eksperimennya, Schluessel berkesimpulan bahwa tidak semua ikan bisa berhitung. Metode yang dibuatnya belum tentu ampuh pada spesies lain. Namun, teorema pada ikan mungkin berbeda dengan pelajaran paling kuno yang dipelajari manusia hingga saat ini.
baca juga : Inilah Benua Hilang yang Akhirnya Ditemukan Setelah 375 Tahun
Sumber: sciencedaily.com, the-scientist.com, nature.com