- Takur warna warni [Psilopogon mystacophanos] merupakan burung cantik berukuran 23 cm, berbulu hijau dengan kepala berhiaskan warna merah, kuning, biru, dan hitam.
- Persebarannya di Semenanjung Malaysia, Kepulauan Tanna, Myanmar, Pulau Sumatera, dan Kalimantan.
- Burung ini umumnya ditemukan di hutan dataran rendah, di bawah ketinggian 800 meter dari permukaan laut. Jarang dilihat di hutan rawa dan gambut.
- Takur warna warni yang tergabung dalam keluarga Megalaimidae, termasuk satu dari 15 takur yang dilindungi Pemerintah Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P 106 tahun 2018 tentang tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.
Mendengar kicau burung dan melihat tingkahnya melompat dari ranting ke ranting, merupakan hal menyenangkan saat kita melakukan perjalanan ke hutan.
Satu jenis yang menarik untuk diamati adalah takur warna warni [Psilopogon mystacophanos]. Burung dalam Bahasa Inggris bernama Red Throated Barbet ini berukuran 23 cm, berbulu hijau dengan kepala berhiaskan warna merah, kuning, biru, dan hitam. Persebarannya di Semenanjung Malaysia, Kepulauan Tanna, Myanmar, Pulau Sumatera, dan Kalimantan.
Foto: Perkutut yang Dekat dengan Kehidupan Manusia
Ciri utama takur jantan adalah dahi berwarna kuning, tenggorokan merah, sementara betina bermahkota di bagian belakang merah, tanpa warna hitam pada kepala. Untuk remaja, warnanya seperti betina, tetapi lebih suram.
Takur warna warni memiliki serangkaian nada tidak tetap “tok” dalam satu sampai empat nada, satu kali per detik. Getaran nada tingginya memendek ketika diulang.
Burung ini umumnya ditemukan di hutan dataran rendah, di bawah ketinggian 800 meter dari permukaan laut. Jarang dilihat di hutan rawa dan gambut.
Foto: Kedih, Primata Berjambul Khas Sumatera
Takur warna warni yang tergabung dalam keluarga Megalaimidae, termasuk satu dari 15 takur yang dilindungi Pemerintah Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P 106 tahun 2018 tentang tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.
Jenis lainnya adalah takur tohtor [Psilopogon armillaris], burung endemik Pulau Jawa dan Bali. Takur bultok [Psilopogon lineatus], tersebar di Asia Tenggara, Himalaya Barat, dan di Indonesia dapat dijumpai di Pulau Jawa dan Bali. Takur api [Psilopogon pyrolophus], berada di Semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatera, serta takur tutut [Psilopogon rafflesii] yang terpantau di Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.
Foto: Hijaunya Hutan Mangrove Kuala Langsa
Merujuk situs Avibase-The World Bird Database, dijelaskan bahwa takur warna warni berstatus Near Threatened atau mendekati terancam punah. Status Near Threatened diberikan kepada satwa atau spesies yang berada dalam keadaan terancam atau mendekati terancam punah, namun belum masuk dalam status terancam.
Foto: Melihat Konservasi Penyu di TCEC Serangan
Saya memotret takur warna warni saat berkunjung ke Conservation Response Unit [CRU] Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. Tempat ini merupakan area konservasi gajah sumatera, berada di pinggir hutan Ulu Masen yang banyak memiliki keragaman flora dan fauna.
Foto: Ubi Hutan Sebagai Bahan Pangan di Samar Kilang
Bertengger di pepohonan
Samsul Rizal, Leader CRU Sampoiniet mengatakan, takur warna warni beberapa kali terlihat di pepohonan terutama saat musim buah.
“Kami melarang semua orang menangkap atau mengganggu burung-burung atau satwa lain di sekitar camp CRU. Di sini, semua jenis burung dan satwa liar hidup bebas,” ujar Rizal, Minggu [30/10/2022].
Rizal mengatakan, karena burung-burung merasa aman sehingga sering datang. Bahkan, bisa difoto tanpa merasa terganggu kehadiran manusia.
“CRU semakin ramai dengan kicau burung, selain gajah sumatera di sini,” ungkapnya.
Boyhaqi, masyarakat di Kecamatan Sampoiniet yang bekerja di CRU mengatakan, pernah menemukan pemburu yang hendak menangkap burung di sekitar camp.
“Kami kami larang baik-baik. Kami beri pemahaman mereka akan pentingnya burung bagi ekosistem lingkungan. Perburuan di sekitar CRU atau di hutan Ulu Masen pun sangat tidak dibenarkan,” ungkapnya.