- Seekor paus ditemukan mati terdampar di Pantai Mungu, Kabupaten Badung, Bali pada 19 Januari 2022
- Bangkai sudah membusuk dan dikubur di pantai sekitar lokasi terdampar. Jenis paus ini diduga Bryde.
- Tahun lalu ada juga jenis paus ini yang terdampar mati di pesisir Kabupaten Tabanan, Bali. Untuk memastikan perlu ada tes DNA. Yayasan Bali Bersih membagi sejumlah hasil tes DNA dari sejumlah sampel mamalia terdampar di website-nya.
- Dari hasil rekap kasus BPSPL Denpasar pada 2022, ada 15 satwa paus yang terdampar di wilayah kerjanya.
Seekor paus ditemukan terdampar mati dengan kode 4, sudah membusuk di Pantai Mungu, Kabupaten Badung, Bali pada 19 Januari 2022. Jenis paus ini sementara diidentifikasi sebagai Paus Bryde atau Bryde’s Whale (Balaenoptera brydei).
Dilihat dari video-video dan foto yang beredar, kondisi paus sudah tak utuh. Badannya sudah kempes dan membusuk sehingga ukuran sebenarnya tidak nampak. Badannya digulung ombak yang cukup besar hari itu di pinggir pantai berpasir hitam di pesisir Bali perbatasan Badung dan Tabanan ini.
Dari catatan Kepala Balai Pengelolaan Sumber daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Permana Yudiarso disebutkan pihaknya melakukan koordinasi ke lokasi penemuan mamalia laut terdampar di Pantai Mungu, Kerobokan Kabupaten Badung setelah mendapat informasi di media sosial.
Rai, salah satu nelayan setempat, dikutip dari laporan BPSPL mengatakan menemukan mamalia laut terdampar di sekitar lokasi yang berkarang. Paus ketika itu sudah dikubur dengan bantuan alat berat.
baca : Seekor Paus Terdampar Mati di Pulau Morotai
Dari hasil koordinasi dan pengumpulan informasi dengan Kepala Desa atau Perbekel Desa Mungu Ketut Darta disebutkan, penemuan bangkai paus diperkirakan pagi hari oleh sejumlah warga setempat. Paus dalam kondisi mati, telah membusuk, dan beberapa organ tidak utuh sehingga sulit untuk diidentifikasi.
Panjang mamalia laut terdampar ini diperkirakan sekitar 4-5 meter. Penanganan mamalia laut terdampar ini dilakukan dengan cara dikubur secara gotong royong menggunakan alat berat milik warga. Alat berat mengeruk pasir sedalam 10 meter dan berjarak sekitar 30 meter dari bibir pantai.
Para pihak yang melakukan penanganan penguburan ini di antaranya BPBD Kabupaten Badung, Yayasan Bali Bersih, BKSDA Bali, Perbekel Desa Mungu, dan masyarakat sekitar. Kejadian ini dinilai kejadian mamalia laut terdampar pertama yang terjadi di Pantai Mungu.
baca juga : Dua Ekor Paus Kepala Melon Mati Terdampar di Alor, Hendak Dikonsumsi Warga
Catatan Paus terdampar
Rekapitulasi kasus respon cepat 2022 menyatakan ada 15 ekor satwa paus terdampar di wilayah kerja BPSPL Denpasar yang meliputi Bali, Jawa Timur, NTB, dan NTT. Terdampar 12 ekor, tangkapan samping 1 ekor, dan evakuasi 1 ekor. Terbanyak di NTT 7 ekor, NTB dan Jatim masing-masing 3 ekor, dan Bali 2 ekor.
Kasus terbanyak pada Mei yakni 3 ekor. Diilihat dari jenisnya, terbanyak adalah jenis Paus Sperma sebanyak 5 ekor, lalu Paus Bryde dan Kepala Melon masing-masing 2 ekor. Lainnya Paus Biru, Sirip, Bungkuk, dan Orca.
Penanganan terbanyak adalah dikonsumsi oleh warga terutama di NTT sebanyak 3 kasus. Sisanya dikubur dan ditenggelamkan jika mati. Sedangkan untuk yang masih hidup ada dilepasliarkan dan dievakuasi.
Dua peristiwa terdamparnya Paus Bryde pada 2022 terjadi di NTB dan Bali. Kejadian pertama pada 1 Februari 2022, seekor Paus Bryde terdampar mati. Sehari kemudian dilakukan penanganan paus yang terdampar di Pantai Pemalikan, Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Bangkai paus membusuk tingkat lanjut (kode 4). Ukuran paus kurang lebih 4 meter, jenis kelamin jantan, kulit badan mulai sobek dan mengeluarkan cairan-cairan tubuh. Dari ciri-ciri yang terlihat, diduga kuat paus ini merupakan jenis Paus Bryde (Balaenoptera brydei), dengan tiga galir di atas kepala, sirip dada kecil, dan panjang 4-5 meter. Untuk identifikasi lebih lanjut telah diambil sampel daging dan tulang rawan.
baca juga : Mampu Serap Karbon, Peneliti: Jangan Jadikan Paus sebagai Objek Biokredit!
Berikutnya jenis paus yang sama juga terdampar di Pantai Pasut, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali, pada 20 Februari 2022. Kondisi ikan paus yang ditemukan oleh nelayan setempat sekitar pukul 19.00 WITA, sudah dalam keadaan mati. Yayasan Bali Bersih melakukan pengambilan sampel bangkai paus untuk uji DNA mengetahui jenis spesies dan penyebab kematian. Dugaan sementara paus tersebut merupakan spesies Paus Bryde. Penanganan dengan mengubur bangkai paus, namun terkendala tidak adanya alat berat eskavator di lokasi sekitar.
Yayasan Bali Bersih membuka hasil tes DNA yang dilakukannya pada sejumlah sampel di webnya. Salah satunya konfirmasi sampel Paus Bryde di atas yang mendekati clade Balaenoptera edeni.
Dikuti dari laman marinemammalscience.org, Paus Bryde diduga terdiri dari 3-4 spesies dan dinilai masih “kompleks” karena jumlah dan klasifikasinya masih belum jelas karena kurangnya informasi dan penelitian yang pasti. Paus Bryde yang umum (Balaenoptera brydei, Olsen, 1913) adalah bentuk yang lebih besar yang terdapat di seluruh dunia di perairan beriklim hangat dan tropis. Sedangkan jenis Paus Sittang atau Eden (Balaenoptera edeni, Anderson, 1879) adalah bentuk yang lebih kecil, dan mungkin terbatas pada Indo-Pasifik. Paus Omura yang baru-baru ini dideskripsikan (B. omurai, Wada et al. 2003), sebelumnya dianggap sebagai bentuk kerdil dari Bryde, tetapi sekarang diakui sebagai spesies yang berbeda.