- Pada setiap akhir tahun dan awal tahun, wilayah kepulauan di Maluku Utara, terutama masyarakat yang berada di pulau kecil dan pesisir pantai, sangat rawan ancaman bencana banjir rob.
- Di awal 2022 lalu, Maluku Utara dihantam banjir rob parah. Di Ternate, warga mengungsi, ratusan rumah di pesisir pantai ikut hancur. Begitu juga sejumlah fasilitas umum ikut hancur.
- Pada awal tahun 2023, belasan rumah warga di Kabupaten Halmahera Utara dihantam rob karena gelombang pasang hingga abrasi ekstrem di pesisir pantai.
- BMKG mengingatkan agar masyarakat di sekitar kawasan pesisir waspada dengan ancaman banjir rob yang datang setiap waktu karena adanya fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
Wilayah kepulauan di Maluku Utara sangat rawan ancaman bencana banjir rob. Terutama masyarakat yang berada di pulau kecil dan pesisir pantai. Ancaman hampir setiap tahun dirasakan. Terutama di akhir dan awal tahun.
Di awal tahun 2022 lalu dan awal tahun 2023 ini hampir semua wilayah di Maluku Utara disapu banjir rob. Akibatnya rumah warga di pesisir pantai hancur. Tidak itu saja, abrasi serius akibat sapuan rob ikut mengancam kehidupan warga.
Di awal 2022 lalu, Maluku Utara dihantam banjir rob parah. Di Ternate, warga mengungsi, ratusan rumah di pesisir pantau ikut hancur. Begitu juga sejumlah fasilitas umum ikut hancur.
Data BPBD provinsi Maluku Utara kala itu, di Ternate ada 7 kecamatan merasakan dampak banjir. Yakni Kecamatan Ternate Selatan, Kecamatan Ternate Tengah, Kecamatan Ternate Utara, Kecamatan Ternate Barat, Kecamatan Pulau Ternate, Kecamatan Moti dan Kecamatan Batang dua.
Cuaca ektrem juga mengakibatkan rumah warga rusak sedang dan ringan. Sebanyak 215 KK dengan jumlah jiwa 701 orang diungsikan di sejumlah titik seperti gedung sanggar kegiatan belajar (SKB) Kota Ternate, Lapangan Ngaralamo dan SD Negeri Afe Taduma. Begitu juga kampung di pulau pulau di Maluku Utara terutama di daerah pesisir juga mengalami banjir rob.
Terbaru, belasan rumah warga di Kabupaten Halmahera Utara dihantam rob. Rumah warga di Desa Wosia, Tobelo Tengah, Halmahera Utara, Maluku Utara, dihantam banjir rob pada Rabu (18/1/2023). Informasi yang dihimpun dari lapangan menyebutkan, banjir di Kompleks Tempat Pendaratan Ikan (TPI) 02 Halmahera Utara itu, disebabkan adanya gelombang pasang hingga abrasi ekstrem di pesisir pantai.
baca : Cuaca Ekstrem Kembali Melanda NTT, Apa Langkah yang Harus Dilakukan?
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, Abner Manery kepada media di Tobelo mengatakan, jumlah korban mengungsi 72 jiwa dari 18 kepala keluarga.
“Ada 1 KK atas nama Johanis Naharia yang anggota keluarganya 4 orang rumahnya parah karena dihantam ombak besar,” katanya.
BPBD, pemerintah kecamatan, desa, hingga instansi terkait mengevakuasi warga yang terdampak banjir rob. “Kami sementara cari gedung agar para korban diungsikan sementara, supaya penyaluran bantuan logistik bisa terpusat,” ujarnya.
“Nanti ada informasi lanjutan apakah ada data tambahan dan logistik apa saja yang akan diberikan kepada para korban,” jelas Abner. Soal adanya rob ini diperkirakan ini juga bagian dari dapak gempa yang berpusat di Sulawesi Utara berkekuatan 7.1 skala richter Rabu (18/1/2023) kemarin.
Sedangkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar masyarakat di sekitar kawasan pesisir waspada dengan ancaman banjir rob yang datang setiap waktu.
BMKG dalam rilis resminya menyampaikan adanya fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi) pada 21 Januari 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” jelas Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo, Selasa (17/1/2023).
baca juga : BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem dan Ancaman Bencana
Eko menambahkan potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu hari dan jamnya di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Dijelaskan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia salah satunya di Maluku Utara. Untuk pesisir Maluku Utara BMKG mengingatkan agar warga di pesisir pantai dan pulau pulau waspada mulai 18 hingga 23 Januari 2023 mendatang.
Ada 23 wilayah di Indonesia yang diimbau untuk waspada dengan ancaman banjir rob tersebut. Wilayah-wilayah tersebut adalah pesisir Aceh (Pesisir Sabang, Meulaboh) 19 – 26 Januari 2023. Pesisir Sumatera Utara (Pesisir Belawan dan sekitarnya) 19 – 26 Januari 2023. Pesisir Sumatera Barat (Pesisir Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Pasaman Barat dan Pesisir selatan) 20 – 24 Januari 2023.
Kemudian Pesisir Lampung 21 – 25 Januari 2023, Pesisir Kep. Riau (Pesisir Karimun) 17 – 29 Januari 2023. Pesisir Kep. Riau (Dabo) 18 – 28 Januari 2023. Pesisir Kep. Riau (Batu Ampar) 19 – 29 Januari 2023. Pesisir Kep. Riau (Pesisir Tanjung Uban) 21 – 26 Januari 2023. Pesisir Bangka Belitung 20 – 28 Januari 2023
Lalu Pesisir utara DKI Jakarta 18 – 24 Januari 2023. Pesisir Jawa Barat 17 – 19 Januari 2023. Pesisir utara Jawa Tengah 21 – 28 Januari 2023. Pesisir selatan Jawa Tengah 21 – 25 Januari 2023. Pesisir Jawa Timur 18 – 25 Januari 2023. Pesisir selatan Bali 21 – 25 Januari 2023. Pesisir NTB 18 – 24 Januari 2023.
Pesisir Kalimantan Barat (Pontianak dan sekitarnya) 20 – 26 Januari 2023. Pesisir Kalimantan Barat (Kendawangan dan sekitarnya) 19 – 24 Januari 2023. Pesisir Kalimantan Tengah (Kotawaringin Barat) 22 – 25 Januari 2023.
Pesisir Maluku Utara 18 – 23 Januari 2023. Pesisir Maluku 21 – 23 Januari 2023
Pesisir utara Papua (Jayapura) 20 – 23 Januari 2023. Pesisir Papua Selatan (distrik Waan, Tabonji, Kimaam, Tubang, Okaba, Malind, Semangga, Merauke dan Naukenjerai.