- Buah naga dihasilkan dari jenis pohon kaktus yang termasuk marga Hylocereus dan Selenicereus.
- Lalu megapa dinamakan buah naga?
- Nama ini berawal dari masyarakat Vietnam dan China yang memiliki kepercayaan bahwa buah naga membawa berkah. Hingga, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Dari kebiasaan ini dikenal sebagai thang loy [buah naga].
- Buah naga memiliki banyak manfaat seperti mencegah dan mengatasi sembelit, menjaga berat badan ideal, menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Anda pasti pernah makan buah naga. Tapi, pernahkan Anda melihat pohonnya? Ya, dari jenis pohon kaktus, marga Hylocereus dan Selenicereus.
Lalu mengapa buahnya disebut buah naga?
Penelitian Wilada Nafi Royani di Universitas Diponegoro [UNDIP] menjelaskan, nama ini berawal dari masyarakat Vietnam dan China yang memiliki kepercayaan bahwa buah naga membawa berkah. Hingga, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar.
Dari kebiasaan ini dikenal sebagai thang loy [buah naga].
“Istilah tersebut diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit [buah naga]. Tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias tahun 1870,” tulis laporan itu.
Baca: Buah Merah, Tanaman Prasejarah dari Tanah Papua
Varietas buah naga tak hanya berwarna merah, tetapi ada jenis lain.
Hylocereus undatus, buahnya merah dengan daging putih. Hylocereus polyrhizus, buahnya merah muda dengan daging buah merah. Selenicereus megalanthus, kulit buah kuning dan daging putih. Terakhir jenis Hylocereus costaricensis, warna buahnya sangat merah.
Mengutip Wikipedia, Semua jenis tanaman buah naga memiliki ciri morfologi sama, terdiri akar, batang, duri, bunga, dan buah.
Akarnya berupa akar serabut. Pada sudut batangnya yang berduri tumbuh bunga dan bunga yang tidak rontok ini berkembang menjadi buah.
Buah naga bentuknya bulat sedikit lonjong seukuran gepalan orang dewasa. Di permukaan kulit buah ini dipenuhi rumbai mirip sisik, sehingga alasan ini juga yang digunakan untuk menamakannya buah naga.
Baca: Tidak Seperti Namanya, Terong Belanda Berasal dari Amerika Selatan
Royal Botanic Garden KEW menjelaskan, tanaman ini berasal dari Meksiko hingga Honduras. Kini, sudah dibudidayakan di negara Afrika seperti Tunisia juga di Asia seperti Vietnam, Indonesia, dan Taiwan.
Tanaman ini tergolong sekulen [berdaging], merambat, dan merupakan tanaman tahunan. Ketinggian pohon tergantung penyangga yang digunakan. Habitatnya menyukai lingkungan hangat dan basah, serta tidak memilih jenis tanah.
Baca juga: Tomat, Buah yang Sering Dianggap Sayur
Banyak manfaat
Mengutip alodokter, buah naga memiliki banyak manfaat seperti mencegah dan mengatasi sembelit, menjaga berat badan ideal, menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Ini karena buah naga kaya Vitamin C, kalium, zat besi, fosfor, kalsium, protein dan serat.
“Mengkonsumsi buah naga secara teratur disertai pola hidup sehat akan memberikan nilai optimal,” jelas tulisan tersebut.
Merujuk IUCN, sejauh ini buah naga [Hylocereus undatus] berstatus Kurang Data atau [Data Deficient/DD].
“Spesies ini dibudidayakan secara luas dan telah dinaturalisasi di banyak negara, namun, karena wilayah tumbuh aslinya tidak diketahui, tidak ada yang diketahui tentang ukuran dan tren populasi liar dan asli. Penelitian mendalam sangat disarankan untuk mengetahui lebih jauh tentang tumbuhan banyak manfaat ini,” jelas keterangan tersebut.