- Kucing kuwuk atau kucing hutan [Prionailurus bengalensis] merupakan jenis kucing liar dilindungi Peraturan Menteri LHK No. P 106 Tahun 2018 tentang tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.
- Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Aceh pada 2021 menerima empat individu kucing hutan yang dipelihara masyarakat di Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara, dan Kabupaten Bireuen.
- Habitat kucing kuwuk umumnya di pinggir hutan. Kucing kuwuk hampir seukuran kucing rumahan. Maknnya tikus, kodok, serangga, dan satwa kecil lain.
- Penemuan kucing kuwuk mati terlindas kendaraan di sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh memang masih terjadi. Ini terjadi di jalan raya yang membelah hutan.
Kucing kuwuk atau kucing hutan [Prionailurus bengalensis] merupakan jenis kucing liar dilindungi Peraturan Menteri LHK No. P 106 Tahun 2018 tentang tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. Meski dilindungi, ancaman terhadap kehidupannya tetap ada.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Aceh pada 2021 menerima empat individu kucing hutan yang dipelihara masyarakat di Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara, dan Kabupaten Bireuen.
“Kami menerima serahan dari masyarakat dan telah kami lepaskan ke habitat alaminya,” terang Nurdin, staf BKSDA Aceh wilayah Aceh Utara, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya pada Oktober 2019, seorang warga Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, ditangkap personil Polresta Banda Aceh karena memelihara dan menjual kucing kuwuk juga macan dahan.
Baca: Rawa Tripa, Hutan Gambut Habitatnya Kucing liar
Tertabrak kendaraan
Selain ditangkap untuk dipelihara maupun diperjualbelikan, ancaman kehidupan kucing hutan juga diakibatkan tertabrak kendaraan bermotor.
Kejadian ini seperti terjadi di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar; di jalan Cot Panglima, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen; serta di Rantau Sialang, jalan yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan.
“Saya pernah melihat kucing mati di jalan kawasan hutan, jenisnya berbeda dengan kucing rumahan. Kejadian tertabrak biasanya malam hari saat kucing tersebut melintas,” jelas Amran, sopir angkutan umum Lintas Barat Aceh, Kamis [02/03/2023].
Rizki, warga Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, mengungkapkan hal senada. Dia pernah menemukan kucing hutan mati di jalan raya di perbatasan Kabupaten Bireuen dengan Kabupaten Bener Meriah, serta di kawasan hutan Pantan Cuaca, Kabupaten Gayo Lues.
“Saya menemukan kucing itu mati di jalan yang kiri kanannya hutan,” terangnya.
Baca: Kucing Liar, Jenis yang Sulit Ditemukan di Hutan Leuser
Yusmadi, pegiat lingkungan di Aceh, mengatakan terkait ditemukan satwa dilindungi mati akibat tertabrak kendaraan, ini dikarenakan karena konsep membuka jalan dengan membelah hutan. Dampak buruk terhadap satwa liar belum dipikirkan.
“Apalagi pada rute lurus, pengguna jalan dalam kecepatan tinggi,” jelasnya, Senin [27/03/2023].
Yusmiadi menambahkan, sejauh ini dirinya belum melihat jalan yang membelah hutan di Provinsi Aceh menyediakan jalur lintasan satwa.
“Pemerintah harus memikirkan hal ini, mungkin baru tol Tol Sigli – Banda Aceh yang direncanakan ada jalur lintasan satwa,” ungkapnya.
Minimnya penelitian kucing hutan, selain harimau sumatera di Provinsi Aceh, menyebabkan satwa ini kurang mendapat perhatian.
“Padahal kucing liar penting dalam hal menjaga keseimbangan ekosistem hutan,” paparnya.
Baca juga: Dua Primata Ini Kompak Menghalau Predator
Habitat
Meidina Fitriana, Liaison Officer Save Indonesian Nature and Threatened Species [SINTAS] Indonesia, menjelaskan habitat kucing kuwuk umumnya di pinggir hutan.
“Jarang terpantau di kedalaman hutan. Hasil kamera jebak yang dipasang SINTAS dan FKL di hutan Leuser, menunjukkan jenis ini berada di pinggir hutan,” paparnya, Sabtu [14/04/2023].
Meidina menambahkan, kucing kuwuk hampir seukuran kucing rumahan. Makannya tikus, kodok, serangga, dan satwa kecil. Sebarannya di pinggir hutan, dekat kebun maupun permukiman warga.
“Di hutan banyak hewan berukuran besar yang bisa menjadi predatornya. Dikarenakan hidup di pinggir hutan, ancaman utama kehidupannya adalah roadkill atau mati tertabrak kendaraan yang melintas,” jelasnya.
Erwin Willianto, dari SINTAS Indonesia yang juga anggota Fishing Cat Working Group, menambahkan penemuan kucing kuwuk mati terlindas kendaraan di sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh memang masih terjadi.
“Ini terjadi dan menjadi menjadi masalah karena posisi jalan raya yang membelah kawasan hutan. Namun, jika terus terjadi dapat mengancam populasinya,” ujar Erwin.