Kucing telah lama dikaitkan dengan misteri dan ketangguhan, membuat mereka mendapatkan julukan legendaris “memiliki sembilan nyawa.” Meskipun ungkapan ini jelas mitos (kucing, seperti semua makhluk hidup, hanya punya satu nyawa yang berharga), julukan ini berasal dari kemampuan luar biasa mereka untuk selamat dari situasi yang tampaknya mustahil. Dari selamat dari jatuh dari ketinggian hingga menunjukkan refleks secepat kilat terhadap serangan predator, kucing telah memikat manusia dengan keterampilan bertahan hidup mereka yang luar biasa.
Dari Mana Awal Julukan Kucing Punya Sembilan Nyawa?
Pepatah kuno mengatakan, “Kucing punya sembilan nyawa, tiga untuk bermain, tiga untuk berkelana, dan tiga terakhir untuk tinggal.” Dalam “Romeo and Juliet” karya Shakespeare (Babak 3:1), Mercutio memancing Tybalt, yang telah dia sebut penangkap tikus, dengan berkata: “Raja kucing yang baik, hanya satu dari sembilan nyawamu, yang akan kuambil, dan, seperti kau akan memperlakukanku nanti, aku akan mengalahkan sisa delapan nyawa itu.” Thomas Fuller mengklaim dalam “Gnomologia: Adagies and Proverbs” (1732) bahwa “kucing memiliki sembilan nyawa, dan seorang wanita memiliki sembilan nyawa kucing.”
Lalu, mengapa kucing di kala itu disebut punya sembilan nyawa? Satu teori yang populer adalah bahwa asosiasi ini berasal dari Mesir kuno di mana kucing dipuja sebagai makhluk titisan dewa dengan kekuatan psikis atau supernatural, dan mampu membangkitkan diri mereka sendiri. Atum-Ra, dewa matahari, yang mengambil bentuk kucing ketika dia mengunjungi dunia bawah, melahirkan empat dewa yang, pada gilirannya, menghasilkan empat dewa lagi, yang secara kolektif dikenal sebagai Ennead. Orang Mesir menganggap Atum-Ra, dewa kucing, sebagai perwujudan dari sembilan nyawa dalam satu bentuk.

Di sisi lain, angka sembilan dianggap memiliki makna khusus, trinity of trinities (atau trinitas dari tiga trinitas), dan juga sebagai angka terakhir. Di Cina, angka sembilan dianggap sebagai angka keberuntungan, sementara numerolog mengaitkannya dengan pengampunan, kasih sayang, dan kesuksesan. Namun, kepercayaan bahwa kucing memiliki sembilan nyawa tidaklah universal. Di beberapa negara berbahasa Spanyol mereka memiliki tujuh nyawa, sementara dalam cerita rakyat Turki dan Arab mereka dipersingkat lagi, hanya dengan enam nyawa.
Baca juga: Rahasia Umur Panjang Kucing dan Anjing
Kemampuan Kucing Selamat Saat Jatuh dari Tempat Tinggi
Salah satu hal yang paling luar biasa yang berkontribusi pada mitos sembilan nyawa adalah kemampuan kucing untuk selamat dari jatuh dari tempat tinggi. Kita sering mendengar, membaca atau bahkan melihat sendiri bagaimana mereka selamat meski jatuh dari tempat tinggi relatif tanpa cidera. Tidak heran bahwa ketika mereka menjadi peliharaan, hal ini menyebabkan kepercayaan bahwa mereka memiliki beberapa nyawa. Meskipun tidak kebal, kucing memiliki seperangkat adaptasi fisik unik yang sangat meningkatkan peluang mereka untuk selamat dalam kondisi seperti itu. Di antaranya adalah:

-
Refleks Meluruskan Diri: Kucing memiliki refleks meluruskan diri yang luar biasa, naluri alami yang memungkinkan mereka untuk menyesuaikan posisi tubuh mereka di udara dan mendarat dengan kaki secara tepat. Refleks ini, dikombinasikan dengan tulang belakang fleksibel dan struktur otot yang longgar, membantu mereka menyerap dampak dari jatuh.
-
Efek “Parasut”: Saat jatuh, kucing secara naluriah merentangkan anggota badan mereka, meningkatkan luas permukaan dan menciptakan efek “parasut”. Ini memperlambat penurunan mereka dan mendistribusikan gaya tumbukan secara lebih merata.
-
Tulang dan Otot Kuat: Kucing memiliki tulang yang kuat dan otot yang berkembang dengan baik yang membantu mereka menahan guncangan saat mendarat. Kaki mereka bertindak seperti peredam kejut, lebih lanjut mengurangi risiko cedera.
Kemampuan Kucing Bergerak Refleks Secepat Kilat Menghindari Predator
Kucing terkenal karena kelincahan dan refleks secepat kilat mereka, yang sangat penting untuk menghindari ancaman dan bertahan dalam situasi berbahaya. Di sosial media, kita sering melihat bagaimana kucing mampu mengelak dari terkaman ular yang menyerang secara tiba-tiba. Penglihatan luar biasa, pendengaran tajam, dan kumis sensitif mereka memungkinkan mereka mendeteksi gerakan sekecil apa pun dan bereaksi dengan sangat cepat.
-
Indra yang ‘canggih’: Indra kucing yang sensitif memberi mereka keuntungan besar dalam mendeteksi predator atau bahaya. Mata mereka dirancang untuk penglihatan cahaya rendah, dan telinga mereka bisa berputar secara independen untuk menentukan sumber suara.
-
Tubuh Fleksibel: Kucing sangat fleksibel, memungkinkan mereka berputar, membalik, dan bermanuver dengan mudah. Fleksibilitas ini membantu melarikan diri dari tempat sempit dan mengubah arah dengan cepat saat menghadapi ancaman.
-
Otot Kuat: Otot kucing yang kuat memungkinkan mereka untuk melompat, memanjat, dan berlari dengan kecepatan dan kelincahan yang luar biasa. Atletis ini penting untuk berburu mangsa dan menghindari predator.