- Arung jeram merupakan salah satu cara yang dilakukan para pemuda di Kubupaten Aceh Tengah, Aceh, menjaga kelestarian Sungai Peusangan yang airnya jernih, dingin, dan alami.
- Sungai Peusangan merupakan anak sungai di Daerah Aliran Sungai [DAS] Peusangan yang airnya berasal dari Danau Lut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh.
- Lut Tawar merupakan danau tektono-vulkanik yang terbentuk bersamaan Sesar Semanko. Danau yang terletak di dataran tinggi Aceh, 1.500 meter di atas permukaan laut ini berada di bibir Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.
- Namun, kondisi Danau Lut Tawar saat ini menghadapi sejumlah masalah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memasukkan danau ini dalam prioritas kedua penyelamatan nasional. Ancaman terbesar adalah menyusutnya air, akibat sungai-sungai yang mengering.
Puluhan tenda kemah untuk kapasitas tiga orang berjejer rapi di pinggir Sungai Peusangan. Dalam Bahasa Gayo, sungai yang disebut Wih Pesangen ini, merupakan anak sungai di Daerah Aliran Sungai [DAS] Peusangan yang airnya berasal dari Danau Lut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh.
Dari Danau Lut Tawar, sungai ini mengalir ke Selat Malaka melewati pemukiman dan perkebunan penduduk, termasuk kawasan hutan di Kabupaten Bireuen, Aceh.
Air Sungai Peusangan yang jernih, dingin, dan alami, digunakan juga untuk mengairi pertanian dan perkebunan masyarakat. Bahkan, dalam dua tahun terakhir, sungai ini dimanfaatkan sebagai objek wisata sungai, mulai dari camping ground hingga arung jeram.
Temas River Park merupakan nama tempat yang dikelola sejumlah anak muda dari Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Mereka tergabung dalam Koperasi Jasa Wisata Alam Gayo.
“Meski jaraknya sangat dekat Kota Takengon, Ibu Kota Kabupaten Aceh Tengah, tapi suasananya sangat alami,” kata Mude Angkasa, pengelola Temas River Park, Kamis [18/7/2024].
Atlet selam yang pernah menyeberang Danau Lut Tawar sejauh 17 kilometer pada Mei 2014 ini, menjelaskan bahwa Temas River Park mengedukasi pengunjung terkait lingkungan.
“Wisatawan kami ingatkan untuk selalu menjaga alam, termasuk tidak membuang sampah plastik ke sungai.”
Mude menambahkan, pengunjung juga dapat menikmati kopi arabika Gayo.
“Kopi terbaik di dunia ini ditanam tanpa menggunakan pupuk kimia, termasuk pestisida.”
Ketua Koperasi Jasa Wisata Alam Gayo Khalisuddin, mengatakan Temas River Park berada di Kampung Uning, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.
“Koperasi kami memang fokus wisata. Tapi, kegiatan ini untuk menyelamatkan Sungai Peusangan dan Danau Lut Tawar dari kerusakan. Selain itu, kami ingin membantu para atlet selam dan arung jeram, serta anak muda di sini agar memiliki penghasilan,” ujarnya, Senin [24/6/2024].
Sebagian besar pemandu arung jeram di Koperasi Jasa Wisata Alam Gayo merupakan atlet. Mereka tidak hanya mengikuti kejuaraan di Aceh dan Indonesia, tapi juga internasional.
“Mereka paham betul Sungai Peusangan dan kondisi Danau Lut Tawar, sehingga keahlian mereka sangat bermanfaat untuk menjaga lingkungan.”
Paling penting, sambung Khalisuddin, ketika banyak orang mendapatkan manfaat langsung dari sungai, mereka akan menjaga sungai dari kegiatan merusak.
“Misalnya, anak muda yang jadi pemandu arung jeram di koperasi kami, setiap Jumat mereka gotong-royong membersihkan sungai dari sampah plastik dan eceng gondok. Mereka juga mencegah kegiatan menangkap ikan yang menggunakan racun atau bahan peledak,” ujarnya.
Mukhsin, warga Kota Banda Aceh yang pernah berkunjung ke Temas River Park, mengatakan sangat terkesan dengan arung jeram di Sungai Peusangan.
“Sungainya bersih dari sampah dan airnya jernih. Ketika masyarakat bergantung Sungai Peusangan, dengan sendirinya mereka akan menjaga kualitas air,” jelasnya, Kamis [18/7/2024].
Danau Lut Tawar saat ini
Lut Tawar merupakan danau tektono-vulkanik yang terbentuk bersamaan Sesar Semanko. Danau yang terletak di dataran tinggi Aceh, 1.500 meter di atas permukaan laut ini berada di bibir Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Luasnya mencapai 5.472 hektar dengan panjang 17 kilometer dan lebar 3,219 kilometer.
Di danau ini ada 37 jenis ikan, 49 jenis serangga, dan satwa kecil lain. Selain itu, ada 20 spesies mamalia yang hidup di sekitar danau.
Namun, kondisi Danau Lut Tawar saat ini menghadapi sejumlah masalah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memasukkan danau ini dalam prioritas kedua penyelamatan nasional.
Ancaman terbesar adalah menyusutnya air, akibat sungai-sungai yang mengering. Pada 1969, terdapat 40 sungai yang berhulu ke Lut Tawar, namun tahun 2000 jumlahnya berkurang menjadi 25 sungai. Pada 2013, hanya menyisakan 17 sungai.