- Video viral yang menunjukkan tujuh “matahari” di Chengdu, China, sebenarnya adalah ilusi optik akibat pantulan ganda pada kaca jendela berlapis.
- Setiap pantulan cahaya antara dua lapisan kaca yang tidak sejajar menghasilkan citra “matahari” tambahan, dengan intensitas cahaya yang semakin berkurang seiring bertambahnya jumlah pantulan.
- Analisis video menunjukkan kemiringan sekitar 0,5° antara kedua lapisan kaca, cukup untuk menciptakan efek optik yang dramatis ini.
Sebuah video yang awalnya dibagikan di platform Weibo menunjukkan tujuh matahari yang berbaris secara diagonal, yang memancarkan cahaya oranye ke awan saat terbenam di Chengdu, provinsi Sichuan, China, telah menjadi viral di media sosial. Video ini diambil oleh seorang warga pada hari Minggu, 18 Agustus 2024 lalu, dan memperlihatkan pemandangan yang menakjubkan dengan beberapa citra matahari yang sejajar dan memiliki kecerahan yang berbeda satu sama lain. Di tengah-tengah, terdapat satu citra utama yang lebih terang, dikelilingi oleh salinan-salinan identik yang lebih redup ketika menjauh: ada 4 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri. Banyak yang kemudian berkomentar, misalnya apakah ini tanda kiamat? Fenomena alam yang langka? Atau ada penjelasan ilmiahnya? Ada juga yang beranggapan bahwa video tersebut adakah video hasil editan.
Bukan Parelion atau Sun Dog
Banyak yang langsung mengaitkan fenomena ini dengan parelion atau “sun dog“, suatu fenomena optik atmosfer yang menghasilkan ilusi adanya matahari tambahan di sekitar matahari asli akibat pembiasan cahaya oleh kristal es. Namun, parelion biasanya hanya menghasilkan dua “matahari tambahan” pada jarak sudut 22 derajat dari matahari asli. Selain itu, fenomena ini lebih umum terjadi pada suhu dingin, sedangkan Chengdu saat itu sedang mengalami suhu tinggi sekitar 40°C, sehingga kecil kemungkinan terbentuknya kristal es di atmosfer.
Baca juga: Tiongkok Berencana Luncurkan Bulan Tiruan Ke Angkasa. Apa Dampaknya bagi lingkungan?
Penjelasan Ilmiah: Pantulan Ganda pada Kaca
Penjelasan yang paling masuk akal untuk fenomena ini adalah pantulan ganda yang terjadi pada kaca jendela. Kemungkinan besar, jendela tempat video direkam memiliki dua lapis kaca yang tidak sepenuhnya sejajar, sebuah fitur umum pada jendela modern untuk meningkatkan insulasi termal. Ketika sinar matahari melewati jendela ini, sebagian cahaya akan dipantulkan bolak-balik di antara kedua lapisan kaca tersebut. Setiap pantulan menghasilkan citra “matahari” tambahan, sehingga pada akhirnya menciptakan ilusi beberapa matahari.
Baca juga: Foto: Fenomena Sempurna Gerhana Matahari Cincin
Intensitas cahaya dari setiap citra “matahari” tambahan ini semakin berkurang seiring bertambahnya jumlah pantulan, menciptakan gradasi kecerahan seperti yang terlihat dalam video. Selain itu, ketidaksejajaran antara kedua lapisan kaca menyebabkan sudut pantulan cahaya sedikit berbeda setiap kali, menghasilkan variasi jarak antara citra “matahari” tambahan.
Analisis lebih lanjut terhadap video menunjukkan bahwa jarak sudut antara citra-citra “matahari” ini sebanding dengan diameter matahari di langit, yaitu sekitar 0,5°. Dari sini, dapat diperkirakan bahwa sudut kemiringan antara kedua lapisan kaca tersebut juga sekitar 0,5°. Meskipun tampak sangat kecil, kemiringan ini cukup untuk menghasilkan efek optik yang dramatis ini.
Fenomena pantulan ganda ini juga menjelaskan mengapa sebagian besar citra “matahari” tambahan berada di sebelah kanan citra matahari asli. Hal ini sesuai dengan arah datangnya sinar matahari yang terlihat “dari sebelah kiri” pada awal video.