- Tubuh gurita dan cumi-cumi seperti karet, dengan mata besar, dan punya lengan menjuntai bak belalai. Kebanyakan orang menyangka keduanya sama, bahkan namanya sering bertukar tempat.
- Gurita dan cumi-cumi dimasukkan dalam kelas Chepalopoda yang berarti kaki kepala. Disebut demikian karena hewan ini dicirikan dengan adanya sejumlah kaki, tangan, atau tentakel yang menempel di kepala. Namun, para ahli menyepakati bahwa itu adalah lengan.
- Baik gurita maupun cumi-cumi tidak bertulang belakang dan tidak memerlukan cangkang yang keras untuk perlindungan, meski keduanya termasuk moluska. Gurita dan cumi-cumi telah mengembangkan kemampuan luar biasa lainnya untuk mempertahankan diri.
- Seperti namanya, oktopus, gurita memiliki lengan berjumlah delapan. Sementara cumi-cumi, memiliki delapan lengan dua tentakel. Jadi, gurita tidak memiliki tentakel, sedangkan cumi-cumi punya dua.
Tubuhnya sama-sama seperti karet, dengan mata besar, dan punya lengan menjuntai bak belalai. Kebanyakan orang menyangka keduanya sama, bahkan namanya sering bertukar tempat.
Gurita dan cumi-cumi, menjadi hewan laut yang mudah dikenali karena ciri khasnya itu.
Baca: Benarkah Gurita Berasal dari Luar Angkasa? Bukti dan Kontroversi Teori Panspermia

Persamaan gurita dan cumi-cumi
Gurita dan cumi-cumi dimasukkan dalam kelas Chepalopoda yang berarti kaki kepala. Disebut demikian karena hewan ini dicirikan dengan adanya sejumlah kaki, tangan, atau tentakel yang menempel di kepala. Namun, para ahli menyepakati bahwa itu adalah lengan.
Di seluruh dunia ada sekitar 300 spesies gurita dan 300 spesies cumi-cumi. Selain gurita [octopus] dan cumi-cumi [squid], satwa lain yaitu sotong [cuttlefish] dan nautilus juga berada dalam kelas ini.
Baik gurita maupun cumi-cumi tidak bertulang belakang dan tidak memerlukan cangkang yang keras untuk perlindungan, meski keduanya termasuk moluska. Gurita dan cumi-cumi telah mengembangkan kemampuan luar biasa lainnya untuk mempertahankan diri.
Baca: Gurita, Spesies Cerdas dengan Delapan Lengan

Gurita adalah hewan laut yang pintar berkamuflase. Dalam sebuah percobaan, gurita bisa menyamarkan dirinya pada petak bercorak seperti papan catur. Dia bisa meniru karang, atau menyerupai hewan lain seperti ular laut atau ikan ceper dasar laut.
Gurita juga dikenal memiliki kecerdasan tinggi. Jumlah neuron gurita setara dengan yang dimiliki anjing atau monyet. Dia bisa membuka tutup botol, bersembunyi dalam batok kelapa, atau melempar benda untuk menakuti musuhnya. Lengannya memang kuat dan fleksibel.
Cumi-cumi juga pandai menyamarkan diri. Dia bisa mengubah warna tubuhnya seperti lingkungannya. Tapi mungkin, kemampuan ini tidak seterkenal gurita. Gurita hidup di dasar laut, sementara cumi-cumi hidup di perairan terbuka.
Diduga, ini menyebabkan cumi-cumi jarang menggunakan kemampuannya untuk menyamarkan diri. Namun ilmuwan Jepang berhasil membuktikan, cumi-cumi yang berada di tangki yang ditumbuhi alga akan menyerupai warna air tangki. Sementara, cumi-cumi yang berada di tangki bersih akan berwarna terang.
Baca: Unik, Gurita akan Mati Setelah Kawin dengan Pasangannya

Dua makhluk yang hidup di air asin ini, sama-sama memiliki kemampuan menyemprotkan tinta ketika terdesak. Tinta yang disemburkan untuk mengganggu pandangan predator. Secepat kilat kesempatan ini akan digunakan gurita maupun cumi-cumi untuk melarikan diri.
Berkat taktik ini, mereka bisa selamat sebelum terlihat atau tergigit predator, misalnya oleh lumba-lumba.
Tinta yang disemprotkan umumnya mengandung melanin berwarna gelap, beberapa enzim serta logam. Namun ada spesies Cephalopoda yang mengeluarkan tinta bercahaya karena mengandung partikel luminescent. Tinta diproduksi di dalam kantung tinta dan dikeluarkan melalui saluran pembuangan.
Baca: Inilah Bobtail Squidfish, Cumi-Cumi Mungil Yang Cantik

Perbedaan gurita dan cumi-cumi
Gurita bentuk tubuhnya lebih lebar dan gemuk. Sementara cumi-cumi, lebih ramping dengan bentuk seperti torpedo. Ada dua sirip di atas tubuhnya.
Panjang gurita dari seukuran ujung pensil hingga sepanjang bus, tergantung spesiesnya. Cumi-cumi terbesar yang pernah tercatat panjangnya hampir 13 meter, dengan berat mendekati satu ton. Selain itu, ada perbedaan pupil mata antara gurita dan cumi-cumi. Satwa bawah laut ini pupil matanya persegi sementara cumi-cumi memiliki pupil bulat.
Baca: Cumi-Cumi, Si Kecil Cerdas dari Dalam Lautan

Dalam sebuah studi, diketahui bahwa lengan gurita dirancang untuk merasakan zat yang mengandung minyak yang tidak larut air. Sementara, tentakel cumi-cumi mendeteksi senyawa pahit.
Para ahli menjelaskan, gurita menangkap mangsa siang hari menggunakan penglihatannya. Reseptor yang terdapat di lengan membantu mereka menemukan mangsa pada waktu gelap, termasuk yang bersembunyi di antara celah-celah karang.
Cumi-cumi juga menyergap mangsa dengan penglihatannya. Selanjutnya, memutuskan memakannya atau tidak setelah berada dalam genggaman. Rasa pahit merupakan sinyal bahwa makanannya telah rusak atau beracun.
Seperti namanya, oktopus, gurita memiliki lengan berjumlah delapan. Sementara cumi-cumi, memiliki delapan lengan dua tentakel. Jadi, gurita tidak memiliki tentakel, sedangkan cumi-cumi punya dua.
Baca juga: Mengapa SpaceX Membawa Beruang Air, Cumi-cumi, dan Kapas ke Luar Angkasa?

Lengan gurita memiliki pengisap di sepanjang lengan. Sementara, tentakel cumi-cumi akan menjulur keluar untuk menangkap mangsanya dengan pengisap di ujungnya.
Kebiasaan kawin mereka juga berbeda. Gurita jantan kawin secara berpasangan dan betina akan menjaga telur yang dihasilkan hingga menetas. Sementara, cumi-cumi kawin secara berkelompok dan membiarkan telur menempel di batu atau karang lalu menetas. Bayi cumi-cumi dibiarkan mencari makan sendiri tanpa diasuh.