- Kemampuan Tertawa pada Hewan: Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 65 spesies hewan, termasuk kea, lumba-lumba, dan simpanse, dapat tertawa saat bermain. Tawa ini berfungsi sebagai sinyal positif yang menunjukkan suasana hati yang baik dan memperkuat ikatan sosial di antara individu dalam kelompok.
- Fungsi Sosial Tawa: Tawa pada hewan tidak hanya sebagai ekspresi kegembiraan, tetapi juga berfungsi untuk meredakan ketegangan, meningkatkan kohesi sosial, dan membangun hubungan baru. Misalnya, simpanse dan bonobo menggunakan tawa untuk memperkuat interaksi sosial, sementara anjing menunjukkan kebahagiaan melalui tawa dan perilaku sosial lainnya.
- Keberagaman Spesies yang Tertawa: Selain primata, hewan lain seperti gajah, tikus, dan anjing juga menunjukkan kemampuan untuk tertawa. Setiap spesies memiliki cara unik dalam mengekspresikan tawa, yang mencerminkan kompleksitas emosi dan interaksi sosial di dunia hewan, menantang pandangan bahwa tawa adalah fenomena eksklusif manusia.
Tertawa adalah salah satu ekspresi emosi yang paling universal dan menular di antara manusia. Namun, siapa sangka bahwa tawa juga merupakan bagian dari dunia hewan? Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa lebih banyak spesies hewan daripada yang kita duga sebelumnya ternyata memiliki kemampuan untuk tertawa. Menurut sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Bioacoustics, ada sekitar 65 spesies hewan yang tertawa saat terlibat dalam aktivitas bermain. Penemuan ini menantang pandangan lama bahwa tertawa adalah fenomena eksklusif manusia. Mari kita telusuri lebih dalam tentang sepuluh hewan yang dikenal bisa tertawa layaknya manusia dan bagaimana mereka mengekspresikan kegembiraan mereka.
Apa Itu Tawa?
Tawa adalah respons emosional yang kompleks yang melibatkan berbagai aspek fisik dan psikologis. Dalam konteks hewan, tawa sering kali terkait dengan perilaku bermain dan interaksi sosial. Tawa dapat berfungsi sebagai sinyal positif yang menunjukkan bahwa individu tersebut tidak mengancam dan sedang dalam suasana hati yang baik. Tawa juga dapat membantu memperkuat ikatan sosial di antara individu dalam kelompok, meredakan ketegangan, dan meningkatkan kohesi sosial.
1. Burung Beo Kea (Nestor notabilis)
Kea, burung beo besar yang berasal dari Pulau Selatan di Selandia Baru, dikenal karena kecerdasan dan rasa ingin tahunya yang tinggi. Burung ini sering terlibat dalam perilaku bermain yang kompleks, seperti melakukan akrobat udara dan saling mengejar.

Kea mengeluarkan suara warble yang khas ketika merasa bahagia, terutama saat bermain dengan sesama kea. Menariknya, suara ini dapat menular, membuat kea lain yang mendengarnya ikut terlibat dalam permainan. Fenomena ini menunjukkan bahwa tawa bisa menjadi alat komunikasi sosial yang penting di antara burung-burung ini.
2. Lumba-lumba (Delphinidae)
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang terkenal dengan kecerdasan dan sifat sosialnya. Mereka mengeluarkan vokalisasi unik saat bermain-main dengan sesamanya, yang terdiri dari beberapa pulsa disertai siulan. Suara ini hanya terjadi dalam konteks bermain dan tidak muncul saat lumba-lumba terlibat dalam perkelahian serius.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa suara ini adalah vokalisasi kesenangan, menandakan bahwa tindakan lumba-lumba tersebut tidak mengancam. Dengan tertawa, lumba-lumba berkomunikasi bahwa mereka dalam suasana hati yang baik dan tidak bermaksud untuk berkonfrontasi.
3. Simpanse (Pan troglodytes)
Di antara semua hewan yang tertawa, fenomena ini paling sering diamati dan dipahami pada primata. Simpanse, misalnya, tertawa dengan cara terengah-engah saat bermain, bergulat, atau digelitik. Mereka juga bisa mengeluarkan suara tertawa ketika terkejut oleh simpanse lain.

Tertawa digunakan sebagai ‘pelumas’ sosial untuk meredakan ketegangan dan meningkatkan kohesi dalam kelompok. Menariknya, simpanse yang tidak saling mengenal lebih sering tertawa dibandingkan dengan yang sudah akrab, menunjukkan bahwa tawa dapat digunakan untuk membangun hubungan sosial baru.
Baca juga: Simpanse Gunakan Alat Semakin Canggih, Bukti Budaya yang Diturunkan Antar Generasi
4. Gajah (Elephas maximus atau Loxodonta africana)
Gajah adalah hewan yang dikenal karena kecerdasan dan ikatan sosialnya yang kuat. Mereka sering terlibat dalam perilaku bermain, seperti saling mendorong atau bermain trik satu sama lain. Anak gajah, khususnya, sering mengeluarkan suara yang mirip dengan tawa manusia saat bermain.

Selain itu, gajah juga sering mengeluarkan suara trompet dengan belalai mereka ketika bahagia. Semua bukti ini menunjukkan bahwa gajah memiliki kemampuan untuk tertawa, dan mungkin mereka juga memiliki selera humor yang baik.
5. Magpie Australia (Gymnorhina tibicen)
Magpie Australia adalah burung penyanyi berbakat yang bisa meniru suara manusia dan tertawa saat bermain. Mereka berbicara satu sama lain saat bermain, menunjukkan bahwa mereka menikmati kebersamaan. Burung ini dikenal karena kemampuannya untuk menciptakan berbagai suara yang rumit, dan tawa mereka mungkin merupakan bagian dari repertoar vokal mereka yang luas.

Kemampuan ini menunjukkan bahwa magpie memiliki tingkat komunikasi yang tinggi dan mungkin menggunakan tawa sebagai cara untuk memperkuat ikatan sosial.
6. Tikus (Rattus norvegicus)
Tikus adalah salah satu hewan yang paling sering diamati dalam penelitian ilmiah. Mereka mengeluarkan suara kicauan ultrasonik saat bermain kasar atau digelitik, yang dianggap sebagai tawa. Tikus yang sering tertawa lebih suka menghabiskan waktu dengan tikus lain yang juga tertawa, menunjukkan bahwa tawa dapat menjadi indikator hubungan sosial yang positif.

Selain itu, tikus juga mengeluarkan suara ini sebelum menerima zat narkotika atau selama hubungan seksual, menunjukkan bahwa tawa adalah respons terhadap pengalaman positif.
7. Bonobo (Pan paniscus)
Bonobo, yang sering disamakan dengan simpanse, memiliki struktur sosial yang lebih egaliter. Mereka mengeluarkan suara cekikikan serak saat bermain atau digelitik, mirip dengan pola tawa bayi manusia. Bonobo dikenal karena sifatnya yang damai dan kooperatif, dan tawa mereka mungkin berfungsi untuk memperkuat hubungan sosial dan mengurangi konflik.

Dengan tertawa, bonobo menunjukkan bahwa mereka dalam suasana hati yang baik dan siap untuk berinteraksi dengan cara yang positif.
8. Anjing (Canis lupus familiaris)
Anjing adalah sahabat manusia yang setia dan dikenal karena kemampuannya untuk mengekspresikan emosi. Mereka tertawa dengan cara terengah-engah dalam pola ritmis, yang bisa memicu permainan spontan, meningkatkan perilaku sosial, dan mengurangi stres pada anjing lain.

Selain tertawa, anjing juga menunjukkan kebahagiaan dengan mengibaskan ekor dan memasang “wajah bahagia” yang mirip dengan senyuman manusia. Tawa anjing adalah cara mereka untuk berkomunikasi dengan manusia dan anjing lain bahwa mereka merasa nyaman dan bahagia.
9. Gorila (Gorilla gorilla atau Gorilla beringei)
Gorila, selain dikenal sebagai kera terbesar dan terkuat, juga bisa menjadi pelawak terbaik. Mereka tertawa saat bermain atau digelitik, dan ada contoh gorila yang menggunakan bahasa isyarat untuk membuat lelucon.

Koko, gorila terkenal yang belajar lebih dari 1.000 tanda, sering menggunakan tanda untuk membuat lelucon dengan instruktur dan pengasuhnya. Humor dan komedi adalah bentuk permainan simbolis, dan gorila menunjukkan bahwa mereka dapat memahami dan menggunakan humor dalam interaksi sosial mereka.
Baca juga: Sosok King Kong dalam Kehidupan Nyata
10. Degu (Octodon)
Degu adalah hewan pengerat kecil yang mengeluarkan suara mendengkur bernada tinggi saat bermain atau merasa puas. Mereka juga kadang-kadang “cekikikan” dalam tidur mereka, mungkin karena mereka berlatih rutinitas komedi dalam mimpi mereka.

Degu dikenal karena sifatnya yang sangat sosial dan kemampuan komunikasi yang canggih, dan tawa mereka mungkin berfungsi untuk memperkuat ikatan sosial dalam kelompok mereka.