Ikan, Kepiting dan Udang Buta Penghuni Karst Maros

PENELITI biologi LIPI menemukan beberapa jenis fauna baru di kawasan karst Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Temuan ini belum pernah ada sebelumnya.

Yayuk R Suhardjono, Peneliti Pusat Biologi LIPI, seperti dikutip Vivanews, awal bulan ini mengatakan, ditemukan jenis baru yaitu ikan buta, kepiting buta, dan penemuan kembali udang buta.

Ketiganya mempunyai ciri khusus berbeda dari jenis ikan yang pernah ada. Ikan buta yang ditemukan dari kawasan karst Maros, memiliki ukuran 10 cm, kepiting buta berukuran satu cm. “Ini kepiting yang mempunyai lengan panjang.”

Ikan gua memiliki ciri khusus pada fungsi dibandingkan dengan ikan permukaan. Mata ikan lebih kecil, warna tubuh makin transparan, dan organ perasa seperi barbel dan gurat sisi berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh habitat gua yang gelap dan dingin.

Sedang udang buta, kata Yayuk, sebelumnya sudah pernah ada tetapi puluhan tahun populasi ini hilang. Udang ini terakhir ditemukan 1935. “Sekarang ditemukan lagi. Dikira jenis ini sudah punah.”

Udang buta berukuran dua cm ditemukan di karst Pegunungan Gunung Sewu, yang memanjang dari Jawa Tengah sampai Jawa Timur hingga Madura.

Secara populasi binatang gua karst tidak banyak. Hal ini membuat pertumbuhan fauna di ekosistem kawasan karst itu lambat. Di kawasan karst atau gua pakan jelas terbatas. “Jadi, gerakan terbatas, reproduksi juga lambat karena secara populasi tak banyak.”

Keberadaan fauna di kawasan karst berperan sebagai penyeimbang ekosistem.  Fauna dalam gua berperan sebagai perombak atau pemangsa. “Kepiting atau tungau (kutu-red) dalam gua berperan sebagai pemangsa hewan lebih kecil dan perombak bahan organik.”

Yayuk berharap penemuan ini dapat dilestarikan dan dikelola dengan baik untuk mengembangkan ekosistem kawasan karst.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,