,

Program REDD+ World Bank Raih Suntikan 180 Juta Dollar Dana Segar

Program Karbon human World Bank baru saja mendapat suntikan dana sebesar 180 juta dollar dari Finlandia, Jerman dan Norwegia. Program bernama Forest Carbon Partnership Facility  (FCPF) ini bertujuan untuk mengembangkan dan melaksanakan program REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) seperti dilansir oleh Point Carbon.

Proyek internasional yang dilaksanakan di sekitar 3 lusin negara tropis ini kini memiliki dana tunai siap cair sebesar 650 juta dollar. Menurut World Bank, program pendanaan FCPF ini terdiri dari:

Readiness Fund atau dana persiapan untuk melaksanakan program REDD+, sekitar 260 juta dollar, yang akan diberikan kepada negara-negara berkembang untuk mengembangkan strategi nasional untuk menekan emisi akibat deforestasi dan degradasi hutan, dan membentuk sistem serta institusi untuk melaksanakan strategi ini. Kedua adalah Carbon Fund, sekitar 390 juta dollar yang akan menyediakan pembayaran terhadap proses verifikasi yang telah dilakukan dan menyatakan bahwa emisi telah berkurang dalam skala besar melalui program REDD+ yang sudah dilakukan.

Sebagian besar dana ini akan masuk ke skema Carbon Fund, untuk menambah jumlah dana bagi negara-negara yang sudah berhasil menekan angka deforestasi mereka. Pendanaan ini dilakukan oleh ketiga negara maju di Eropa tersebut dengan perimbangan, Norwegia 100 juta dollar, diikuti oleh Jerman 74 juta dollar dan Finlandia 6 juta dollar.

Para ahli menyatakan bahwa REDD+ akan membutuhkan miliaran dollar setiap tahun agar secara efektif bisa menekan deforestasi di hutan tropis dunia yang saat ini mencapai 8 juta hektar per tahun dan menyumbang sekitar 10% emisi karbon dari aktivitas tersebut.

Program FCPF dibentuk tahun 2007 namun agak melambat untuk memobilisasi pendanaan untuk REDD+. Kritik yang muncul dari review tahun 2012 oleh Bank Dunia menemukan bahwa untuk mencairkan dana awal sebesar 4.9 juta dollar membutuhkan dana hingga 22 juta dollar.

Namun demikian Hans Brattskar, Utusan Khusus Norwegia untuk International Climate Policy mengatakan bahwa dana yang baru ini seharusnya bisa membantu program ini bergerak mencapai kemajuan. “Saya gembira melihat Dana Karbon ini sudah siap untuk dibayarkan kepada negara-negara tersebut untuk membantu menekan emisi karbon yang telah dilakukan selama ini,” dalam pernyataannya.

Para pendukung mekanisme REDD+ ini mengatakan bahwa mekanisme yang tertata baik akan bisa memberikan insentif keuangan yang tepat berdasar prestasi setiap negara untuk menjaga hutan mereka tetap subur berdiri, dan pada saat yang bersamaan memperkuat hak atas tanah dan memperkenalkan reformasi dalam sektor kehutanan, yang di beberapa negara terkait erat dengan kasus-kasus korupsi dan salah urus. Sementara para pengritik pendekatan REDD+ menyatakan bisa gagal untuk menekan penyebab deforestasi dan pada saat bersamaan memancing konflik atas lahan dan menyingkirkan para penduduk yang selama ini tergantung dengan keberadaan hutan.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,