Foto: Sebuah Keindahan Kecil dari Sisi Kali Code Yogyakarta

Kali Code membentang melintasi kota Yogyakarta sepanjang 6,5 kilometer, dan merupakan lanjutan dari Kali Boyong yang berada di kaki Gunung Merapi di utara kota budaya ini. Membentang dari Kabupaten Sleman di sisi utara, melintas kota Yogyakarta di tengah, hingga terus ke selatan hingga Kabupaten Bantul. Kali Code, adalah salah satu ikon utama kota Yogyakarta, karena keunikan dan fungsinya yang lengkap, mulai dari lintasan air, sebagai wilayah pemukiman dan salah satu indikator lingkungan utama di Yogyakarta.

Menurut data sementara, sekitar 13 ribu warga masih mendiami tepian Kali Code yang tersebar di 14 kelurahan. Seiring dengan bertambahnya penduduk, bertambah pula masalah kependudukan di kota Yogyakarta, yang menempati sebagaian bantaran di Kali Code yang melintasi tengah kota. Terutama di wilayah yang berdekatan dengan pusat kota.

Revitalisasi Kali Code, salah satunya dipelopori oleh seorang rohaniwan Katolik yang bermukim di kota Yogyakarta, yaitu Romo YB Mangunwijaya, atau yang lebih sering dipanggil Romo Mangun. Sejak 1970-an, beliau tinggal di tepian Kali Code mengajarkan pola hidup bersih dan sehat di tepian Kali Code kepada para penduduk yang bermukim di wilayah ini. Terutama, mengelola sampah rumah tangga, dan mengubah wilayah ini menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik di Yogyakarta.

Sepasang serangga di tepian Kali Code. Foto: Aji Wihardandi

Fungsi Kali Code yang juga sangat penting adalah mengalirkan air hujan dan lahar dingin yang dimuntahkan oleh letusan Gunung Merapi yang hingga saat ini masih terjadi secara berkala di Yogyakarta. Saat musim penghujan seperti saat ini, beberapa wilayah bantaran Kali Code, masih rawan longsor akibat derasnya gerusan air hujan, dan lemahnya fondasi bantaran sehingga harus ditambahkan dengan karung-karung berisi batu dan pasir untuk mencegah longsor.

Foto-foto ini, diambil di sebuah sisi yang jarang terungkap dari Kali Code yang berada menjelang Kampus Universitas Gadjah Mada, di Kelurahan Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman. Tepatnya berada di kaki jembatan baru yang menghubungkan antara wilayah Jalan Monjali dan kampus UGM tersebut.

Lokasi ini merupakan kawasan yang masih sehat, sehingga berbagai serangga bisa berkembang biak dengan baik. Foto: Aji Wihardandi

Kawasan yang masih tertata rapi ini, merupakan salah satu habitat bagi banyak serangga mulai dari ulat, capung, dan beberapa jenis tawon, serta burung cekakak sungai. Jalan setapak yang berada di sisi kiri dan kanan Kali Code ini membuat kita mudah untuk mengamati semua perilaku serangga yang beraktivitas di pagi hari. Namun sayang, lokasi yang indah ini tidak dilengkapi dengan tempat sampah yang mencukupi, sehingga membuat orang yang melintas mengalami kesulitan untuk membuang sampah. Terjaganya kawasan yang bernilai ekologis tinggi ini, akan menjaga salah satu ikon utama kota Yogyakarta ini menjadi tempat yang layak dikunjungi, dan nyaman, serta melestarikan sebuah sisi kota budaya yang jarang terungkap.

Ulat menjadi santapan bagi berbagai burung yang bersarang di tepian Kali Code. Foto: Aji Wihardandi
Kehadiran odonata, menjadi indikator sehatnya air di kawasan ini. Foto: Aji Wihardandi
Siklus ekologi di habitat yang masih sehat. Foto: Aji Wihardandi
Keindahan lokasi di kaki Kali Code, Yogyakarta. Foto: Aji Wihardandi
Artikel yang diterbitkan oleh
, ,