,

Duh! Belasan Beruang Madu Ini Ditemukan Terpotong-potong

Tim Wildlife Conservationa Society (WCS), yang membongkar jaringan penjualan trenggiling di Medan, Sumatera Utara, kembali menemukan puluhan potongan tubuh beruang, di tempat sama, Kompleks Niaga Malindo, Medan.

Irma Hermawati, Legal Advisor Wildlife Crime Unit WCS, mengatakan, letika membuka Priger, mereka menemukan sekitar 35 potongan beruang madu. Mereka kembali melaporkan kepada Mabes Polri.

Saat analisis, kemungkinan beruang ini lebih 12 ekor. Ketika potongan tubuh beruang disatukan, ditemukan enam pasang kaki depan dan belakang. Ada juga bagian mulut dan badan. “Ini luar biasa. Bukan trenggiling saja yang diburu, tetapi satwa lain.”

Dengan penemuan ini, diharapkan kepolisian menangkap pelaku-pelaku lain yang belum tertangkap. “Ini membuktikan jarigan ini bukan pemain kelas kecil, melainkan masuk professional dan bekerja sangat rapi.”

Dia berharap, penyidik Mabes Polri memberika  pasal yang tepat hingga pelaku mendapatkan tuntutan maksimal, pidana lima tahun, denda Rp500 juta.”

“Ini keji sekali,” kata Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kala diperlihatkan potongan tubuh beruang.  Beruang, katanya, satwa dilindungi yang tak boleh dipelihara apalagi diperdagangkan bahkan sampai dibunuh.

Dia berharap, peran serta masyarakat dan kelompok organisasi lingkungan, dalam mencegah kasus terulang. Dia berharap, ada informasi cepat bukan saja oleh penyidik kehutanan, juga kepolisian.

“Ini harus disidik hingga tuntas. Kami atas nama pemerintah mengucapkan terimakasih terhadap WCS yang mendukung pencegahan perburuan dan perdagangan satwa. Kepolisian juga kami apresiasi karena bertindak cepat. Bukan saja di Sumut, tetapi di Indonesia harus dicegah kasus serupa terulang.”

Kombes Pol Didit Wijanardi, Wakil Dirktur Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Mabes Polri, mengatakan, perdagangan satwa liar ini cukup tertata rapi. Modus operasi juga mengikuti perkembangan zaman.

Dalam pengungkapan jaringan perdagangan satwa ini, katanya, Mabes Polri akan menukar informasi dan komunikasi, dengan meminta jaringan penyidik di luar negeri, khusus negara-negara ASEAN.

“Kita yakin bisa terbongkar, karena selama ini negara-negara tergabung dalam ASEAN Wild saling bertugas informasi. Untuk perdagangan satwa liar di ASEAN, akan kita telusuri, kemana satwa-satwa ini akan dikirim, dan daerah mana lokasi perburuan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan terungkap, karena satu tersangka tertangkap.”

Tersangka yang tertangkap, katanya, merupakan bos di Indonesia, yang mengatur pembelian, pengiriman dan komunikasi dengan jaringan lain baik di dalam maupun luar negeri.

Inilah bagian tubuh beruang yang dipotong para pelaku jaringan internasional perdagangan satwa dilindungi. Foto:  Ayat S Karokaro
Inilah bagian tubuh beruang yang dipotong para pelaku jaringan internasional perdagangan satwa dilindungi. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,