Anak Harimau Selamat dari Jeratan, Tetapi Peristiwa Mengejutkan Ini Terjadi…

 

Masih ingat mengenai seekor anak harimau Sumatera masuk dalam lubang jebakan pemburu di Desa Banua Tongah, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. Harimau  selamat, dievakuasi dalam keadaan hidup oleh tim Sumatra Reinforest Institute (SRI).

Kabar terbaru begitu mengejutkan.Satwa terancam punah titipan Seksi Wilayah VI Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara (BKSDA) di Yayasan Bodhicitta di Barumun, hilang beberapa hari setelah evakuasi.

Tim SRI begitu mengambil risiko mengevakuasi anak harimau ini, karena harus berhadapan dengan medan parah. Kabar hilangnya harimau berusia belum setahun ini, membuat Hotmauli Sianturi, Kepala Balai Besar KSDA Sumut, berang. Dia langsung memerintahkan pencarian dan membentuk tim investigasi.

Kepada Mongabay, Hotmauli menyatakan,  tim investigasi untuk mengetahui penyebab hilang. Banyak timbul pertanyaan, apakah hilang dicuri, diambil sengaja, atau faktor lain.

Sekian lama investigasi, BKSDA menemukan jawaban. Ternyata, anak harimau keluar kandang sementara karena jeruji besi kurang rapat. Tak puas, dia langsung terjun ke hutan Suaka Margasatwa Barumun, berjarak delapan jam dari Medan.

Dokter herwan SRI memantau kesehatan anak harimau. Foto: dokumen SRI

Hotmauli menilai, ada kelalaian dan ketidakcermatan petugas yang kurang memperhatikan dalam membuat jerjak kandang sementara, hingga harimau berhasil keluar dari kandang. Sekitar lokasi banyak semak belukar, hingga sulit mencari  harimau itu.

Pencarian dilakukan tetapi belum membuahkan hasil. Kawasan ini terbilang jauh gangguan manusia hingga berharap anak harimau bisa bertahan.

Beberapa hari lalu, dia mendapatkan laporan penemuan jejak kaki harimau anakan, diduga satwa yang lepas dari kandang itu. Tim mencari dan menelusuri semua lokasi, sempat memancing pakai daging segar, namun belum berhasil.

Meski tak dapat memastikan apakah anak harimau mampu bertahan hidup, dengan usia terlalu muda, tetapi melihat setiap tiga hari menemukan jejak kecil anakan harimau, ada keoptimisan, satwa ini mampu bertahan. Kondisi sangat sehat,  asal tak ada predator pengancam. Soal makanan, di Suaka Barumun berlimpah, hingga kecil kemungkinan kelaparan.

Kandang pra rilis

Sebenarnya, anak harimau ini akan rilis di hutan Barumun. Konsep di Suaka Barumun ini, katanya, ada dua jenis, pertama, tempat rehabilitasi. Yaitu, membuat kandang cukup besar sebagai rehabilitasi. Kedua, gerbang yang bisa dibuka tutup dan menjadi tempat suaka habitat seluas 100 hektar, yang menyatu dengan Suaka Margasatwa Barumun. Ia semacam koridor masuk ke hutan konservasi ini.

“Sebelum masuk rimba, harimau masuk ke area habituasi, sampai benar-benar bertahan baru ke SM Barumun. Rencananya harimau ini ditempatkan disitu, sayang melarikan diri karena jerjak kurang rapat.”

Dia menyatakan, paling lama setelah Lebaran ini, kandang besar area habituasi siap dan masuk Gadis, satu harimau dewasa hasil penyelamatan dari jerat pemburu.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,