Makhluk Aneh dari Kebumen Ini Membuat Kita Merinding

 

Video makhluk aneh yang diposting seorang warga Kebumen, Jawa Tengah, di Facebook, viral di dunia maya. Makhluk tersebut menjadi perbincangan hangat di media sosial, bahkan dibahas di berbagai media populer dunia.

Apakah hewan aneh ini termasuk langka dan satu-satunya di dunia? Atau karena genetik yang berbeda? Atau juga hewan hasil kloning yang dilakukan para ilmuwan?

 

 

Dari ribuan komentar, ada juga netizen yang mengasosiasikan dengan kemunculan serangga iblis, suatu pertanda alam yang bisa saja tidak baik bagi Indonesia. Alasannya, satwa ini disebut-sebut memiliki kemiripan dengan iblis baphomet dari era Romawi Kuno yang kehadirannya membawa bencana. Namun, ada juga juga yang menghubungkannya dengan Pokemon, Godzilla, alien, dan hal aneh lain.

Akun Facebook Gandik, milik Heri Sukmana sang pengunggah video, mengaku baru kali ini melihat serangga tersebut. “Nembe tumon kupu macem kie yang artinya baru mengetahui ada kupu seperti ini,” tulisnya di Facebook.

Usut punya usut, hewan ‘aneh’ yang bentuknya bikin jutaan netizen bergidik ini adalah seekor ngengat jantan yang ingin kawin. Namanya Creatonotos gangis, yang sering dijuluki pensil berbulu.

 

Posted by Gandik on Thursday, October 19, 2017

 

Yang cukup aneh, ada bagian tubuhnya yang panjang seperti tentakel, berbulu dan berjumlah empat yang keluar dari pangkal perut. Dalam video itu, tampak dikibas-kibaskan. Setelah ditelisik, tentakel tidak lazim itu ternyata jari-jari berbulu yang dinamakan Coremata, berfungsi menarik perhatian lawan jenis ketika musim kawin tiba.

Coremata adalah semacam kantong yang bisa mengembang dan akan mengeluarkan gelembung-gelembung feromon. Pada ngengat yang satu ini, kantung tersebut ukurannya besar sekali dan berbulu, yang merupakan sinyal ajakan kawin untuk lawan jenis.

 

inilah makhluk yang bernama Creatonotos gangis, yang sering dijuluki pensil berbulu. Sumber foto: WIkipedia/goldentakin – Creatonotos gangis Uploaded by Magnus Manske/CC BY 2.0

 

Saat masih menjadi ulat, C. gangis ini dianggap sebagai hama karena mereka memakan tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai. Ketika bermetamorfosa menjadi ngengat, ia akan mengembangkan sayap depan berwarna coklat dan sayap belakang berwarna putih. Lebar total sayap ini sekitar 4 cm. Sementara perutnya berwarna merah atau kuning.

Creatonotos gangis memang hidup di wilayah Asia Tenggara seperti di Indonesia, dan Thailand, juga ada di India , Australia, maupun Jepang. Sayang, kehadirannya sudah termasuk sulit dilihat di Indonesia. Lalu, bagaimana akhir cerita ngengat dalam video yang menghebohkan itu?

”Itu di dalam rumah, saya biarkan saja terbang ke luar,” kata Gandik. (Berbagai sumber)

 

Creatonotos gangis jantan (Linnaeus, 1763). Sumber foto: Coffs Harbour Butterfly House/Neil Hewett, Cooper Creek Wilderness, Queensland

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,