Mongabay.co.id

Tumbilo Tohe Bawah Laut, Merawat Tradisi Sambil Menjaga Terumbu Karang

Tumbilo Tohe, adalah ritual perayaan di Gorontalo, hanya dilakukan saat hari terakhir Ramadhan. Yakni pada malam 27 Ramadhan atau empat hari sebelum Lebaran Idul Fitri.

Tumbulio tohe berarti malam pasang lampu bertujuan menyambut malam lailatul qadar yang dipercaya sebagai malam seribu bulan. Saat merayakan tumbilo tohe, seluruh rumah, kantor-kantor, dan jalanan di daerah Gorontalo memasang lampu botol berisikan minyak tanah.

Meski minyak tanah sulit di dapat, pemerintah memberikan subsidi khusus untuk merayakan tumbilo tohe ini. Semarak perayaan tumbilo tohe pun masih terus terjaga.

Namun ada yang berbeda pada tumbilo tohe Ramadhan kali ini. Pada malam ketiga tumbilo tohe, Selasa (6/8/13), komunitas penyelam di Gorontalomenyalakan tumbilo tohe bawah laut.

Bertempat di Pantai Molotabu, tepat di bibir Teluk Tomini, di Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, delapan penyelam, salah satu perempuan, bersiap-siap. Meski angin timur begitu kencang dan ombak bergemuruh, mereka tak patah arang.

Perlahan mereka berjalan mundur hingga lama kelamaan menghilang. Sesekali terlihat pada permukaan air laut hanyalah cahaya yang menembus malam. Sekitar 45 menit, ke delapan penyelam dari Eco Dive Centre itu berada pada kedalaman 20 sampai 30 meter. Di bawah laut itu, mereka membentangkan spanduk ucapan selamat merayakan Idul Fitri bagi umat Muslim sambil menyalakan lampu tumbilo tohe.

Delyuzar Ilahude, pimpinan tim penyelaman perayaan tumbilo tohe bawah laut itu mengungkapkan, tujuan tumbilo tohe bawah laut di Pantai Molotabu ini untuk menjaga terumbu karang di wilayah itu. Juga ajang promosi obyek wisata Molotabu yang belum dikenal banyak orang.

“Baru kali ini diving malam hari dan tumbilo tohe bawah laut. Kami memilih Pantai Molotabu karena visibility, sangat bagus,” katanya kepada Mongabay, Selasa (6/8/13).

Visibility atau jarak pandang, adalah kemampuan melihat jarak horizontal terjauh di mana sebuah obyek yang jelas bisa terlihat dengan mata telanjang.

Menurut Delyuzar, keunikan lain pada Pantai Molotabu adalah terumbu karang dan biota laut. “Kalau pada malam hari biota laut juga sangat bagus dibandingkan pada siang hari. Tempat ini begitu berbeda dengan spot-spot penyelaman lain di saat malam hari.”

Untuk terumbu karang di daerah itu belum ada pencemaran, meskipun spot tak jauh dari lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Namun, yang menjadi ancaman ketika terjadi mobilisasi dari kapal-kapal tongkang yang memuat batu bara. Sisa-sisa material batu bara jatuh ke bawah laut.”Ini yang menjadi ancaman ke depan. Sebaiknya dihindari material yang jatuh. Saat ini, ada lima sampai 10 persen material batu bara jatuh ke laut.”

Verrianto Madjowa, seorang penyelam mengatakan, ritual tumbilo tohe bawah laut ini bisa memberikan inspirasi bagi para divers bahwa Gorontalo menarik bagi wisatawan termasuk yang ingin menyelam malam hari.

Exit mobile version