Mongabay.co.id

Laporan RAN: Leuser Makin Terdesak, Warga dan Satwa Terancam

Ada harimau Sumatera, orangutan, badak, gajah, macan dahan, dan beruang madu hidup di satu kawasan. Ini tempat satu-satunya di dunia, di mana beragam spesies langka ada dalam satu kawasan. Di sini, setidaknya ada 105 spesies mamalia, 382 spesies burung, dan 95 spesies reptil dan amfibi. Ia bentang alam hutan utuh terluas yang masih tersisa di Sumatera. Itulah Ekosistem Leuser.

Ekosistem Leuser merupakan bentang alam luas, padat di Sumatera, dengan luas lebih dari 6,5 juta hektar. Ia berada di dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara yang terdiri dari hutan tropis dataran rendah dan berbukit. Lebih dari 460.000 hektar lahan gambut yang kaya karbon.

Namun, kondisi Leuser makin mengkhawatirkan. Terlebih dengan RTRW baru Aceh, yang mengeluarkan Leuser dari kawasan lindung strategis. Salah satu terungkap dalam laporan terbaru Rainforest Action Network (RAN).

Dalam laporan ini tampak tekanan terhadap Leuser makin berat, ekspansi sawit menggila. Lebih dari 30 an perusahaan sawit ada di sekitar kawasan ini. Perkebunan-perkebunan sawit ini menghancurkan bentang alam Sumatera, mengambil lahan desa-desa, merusak habitat satwa-satwa liar dan memutus koridor lintasan mereka.

Dari laporan berjudul The Last Place on Earth Exposing the Threats to the Leuser Ecosystem: A Global Biodiversity Hotspot Deserving Protection ini juga terungkap ancaman lain di Leuser selain sawit, antara lain, tambang, pembalakan liar sampai perburuan satwa.

Untuk kebun sawit di Leuser, salah satu hasil temuan lapangan mengungkapkan keterkaitan antara kilang minyak bersama antara PT Musim Mas Group dan PTPN III dengan penggilingan buah sawit yang diperoleh dari kawasan Leuser.

“Musim Mas harus memutus rantai pasokan dari perusakan kekayaan tak ternilai di Leuser ini,” kata Gemma Tillack,  direktur kampanye Agribisnis RAN, dalam rilis dari San Fransisco yang diterima Mongabay, Selasa (11/11/14).

Harimau Sumatera, salah satu satwa langka yang hidup di Leuser. Di hutan-hutan Sumatera, habitat mereka rusak. Kini, pertahanan hidup mereka di ujung pulau itupun terancam. Foto: Sapariah Saturi

Dia mengatakan, eksosistem Leuser, merupakan satu bentang alam yang kaya keragaman hayati. Ia menjadi gantungan hidup jutaan orang buat pasokan makanan, air dan lingkungan. Leuser juga tempat hidup beragam satwa langka, seperti harimau, gajah, orangutan, macan dahan dan lain-lain. “Tapi nasib mahkota alam Indonesia ini tergantung pilihan urgen yang dibuat sekarang,” ujar dia.

Dengan RTRW Aceh yang baru disahkan itu, katanya, akan menjadi mimpi buruk bagi jutaan orang Aceh dan satwa-satwa langka dilindungi yang tergantung hidup dari Leuser

Untuk itu, dia mendesak Presiden Joko Widodo bisa membatalkan RTRW Aceh ini.  “Presiden memiliki kekuatan menolak rencana sesat ini. Ini ujian besar pertama dari kekuatan Presiden baru untuk melakukan terbaik bagi masyarakat Indonesia dengan menyelamatkan warisan alam yang tak tergantikan.”

Dalam rekomendasi RAN, meminta Jokowi menegakkan hukum dan memastikan perlindungan Leuser berjalan. Meskipun begitu, pemerintah Indonesia tidak bisa sendirian dalam menjaga ekosistem penting ini, semua pemangku kepentingan yang berhubungan dengan rantai pasokan sawit harus terlibat, baik penanam, pemroses, pembeli, pedagang, dan pemodal, dan pemerintah. Termasuk juga produsen produk-produk yang menggunakan minyak sawit.

Exit mobile version