,

Rafflesia gadutensis, Padma Langka Kebanggaan Sumatera Barat

Bunga rafflesia merupakan salah satu tumbuhan parasit langka yang hidup di hutan hujan tropis. Jenis padma ini ditemukan tersebar di wilayah Asia Tenggara, khususnya Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan kepulauan Filipina. Diperkirakan terdapat 27 jenis rafflesia di seluruh dunia (beberapa literatur menyebutkan temuan rafflesia baru). Tujuh belas jenis rafflesia ditemukan di Indonesia, dengan enam diantaranya di Sumatera. Di Provinsi Sumatera Barat sendiri terdapat tiga jenis rafflesia.

Tiga jenis yang ditemukan di Sumatera Barat ini, yakni Rafflesia arnoldi, Rafflesia gadutensis dan Raflesia haseltii. Khusus R. gadutensis, Yuliza Rahma, seorang peneliti rafflesia dari Universitas Andalas Padang, menyebutkan sulit menemukan jenis rafflesia ini yang sedang mekar berkembang di alam. Namun, beberapa bulan lalu dia menemukan bunga rafflesia ini sedang mekar di Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta, kota Padang.

Rafflesia gadutensis ini, hanya terdapat di kota Padang, tepatnya di kawasan Gunung Gadut dan kawasan Tahura Bung Hatta,” jelas Yuliza, yang sedang menyelesaikan studi pasca sarjana dalam bidang biologi ini.

Rafflesia gadutensis, ditemukan oleh W. Meijer pada tahun 1984 di kawasan Ulu Gadut. Bunga ini sangat berbeda dengan bunga rafflesia yang lain, memiliki bentuk corak khas dan ukuran yang kecil. Bunga berdiameter sekitar 40-60 cm, dengan lima kelopak berbintik putih. Bunga raflesia ini tumbuh pada inangnya, liana menjalar tetrastigma lanceolarium, yang termasuk keluarga vitaceae.

“Bunga ini diperkirakan memiliki proses tumbuh selama lima tahun dalam fase dari biji, kuncup, bunga dan biji kembali (proses layu). Saat ini, kami masih melakukan penelitian terhadap bunga langka ini,” tambahnya.

Dalam nama lokal spesies ini juga disebut dengan nama cindawan harimau. Meskipun tidak seterkenal R. arnoldii yang telah banyak diketahui publik, namun informasi dan data biologi dari spesies R. gadutensis masih banyak yang belum tergali hingga hari ini.

Seorang pemerhati lingkungan dari jurusan kehutanan niversitas Muhammadyah Sumatera Barat, melihat proses tumbuhnya bunga langka, sekaligus primadona kota Padang, yakni Rafflesia Gadutensis Meijer di kawasan Taman Hutan Raya Bung Hatta, Padang, Selasa (12/5)
Pemerhati lingkungan dari Jurusan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, mencatat data Rafflesia gadutensis Meijer di Taman Hutan Raya Bung Hatta, Padang (12/5). Foto: dok. Desrian Eristha

Bunga Rafflesia gadutensis, ditemukan secara khusus hanya di Sumatera Barat. Ketidakmengertian warga terhadap ciri-ciri dari proses tumbuh rafflesia dan tempat tumbuh tumbuhan ini menyebabkan banyak warga yang menebangi tumbuhan inang dan habitat hidup rafflesia.

Marwan, salah seorang penjaga Kawasan Tahura Bung Hatta, menghimbau warga tetap menjaga lingkungan dengan cara tidak menebang atau memotong inang atau tumbuhan akar yang menjadi batang bunga langka ini, agar kelestarian bunga rafflesia dapat tetap bertahan.

“Kami saat ini melarang orang luar atau pengunjung yang tidak terlalu berkepentingan untuk melihat bunga langka ini di kawasan Tahura. Karakteristik bunga tersebut sangat sensitif jika disentuh, serta mempengaruhi pertumbuhan jika inangnya terinjak oleh pengunjung,” jelasnya.

“Bunga ini adalah primadona Kota Padang, identitas bagi warga kota karena bentuknya yang cantik dan unik. Kelestarian populasinya perlu kita jaga.”

*Desrian Eristha, penulis adalah traveller dan peminat hobi fotografi, lulusan S1 Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Padang. Tinggal di Padang.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,