Ada atraksi perang-perangan, karaban babi, bakar batu sampai tari-tarian tradisional. Ada juga lomba permainan alat musik tiup pikon, sikoko dan puradan, panahan sampai lempar tombak, musik witawo dan anyam noken. Beragam kegiatan ini bisa disaksikan dalam Festival Budaya Lembah Baliem pada 6-8 Agustus 2015 di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Tepatnya di Desa Wosilimo, Distrik Uslimo, sekitar 27 kilometer arah utara dari Kota Wamena.
Ajang yang merupakan agenda Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jayawijaya bersama masyarakat Lembah Baliem ini sudah memasuki tahun ke-26. Sefanya Haluk, Kapala Bidang Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jayawijaya juga sekertaris Festival Budaya Lembah Baliem 2015 mengatakan, festival ini bagian dari upaya melestarikan budaya di Lembah Baliem dan mempromosikan kepada masyarakat luas. Untuk itu, dalam festival ini beragam seni budaya ditampilkan. “Permainan alat musik tiup witawo baru pada festival tahun ini,” katanya, baru-baru ini.
Dia mengatakan, yang akan terlibat dalam festival ini masyarakat dari 40 Distrik di Jayawijaya. Beragam atraksi ini, katanya, masing-masing dimainkan masyarakat dari setiap distrik dan diatur jadwal penampilan dalam tiga hari.
“Persiapan sudah sejak April lalu terutama terkait atraksi-atraksi yang akan ditampilkan dan penentuan tempat pelaksanaan dan promosi. Juli mulai pemasangan baliho. Yang ditampilkan dalam festival ini benar-benar budaya masyarakat Baliem.”
Festival ini menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Dikutip dari website Indonesia Travel, setelah festival, wisatawan dapat berjalan-jalan ke Pasar Suku Dani di Wamena dan mengunjungi Desa Wauma, Aikima. Ia bisa dicapai menggunakan mobil dari Wamena. Di Aikima, bisa melihat mumi kepala desa berumur 250 tahun. Dari Aikima, dengan mendaki sekitar dua jam dapat melihat mata air garam yang digunakan perempuan Suku Dani berabad-abad untuk membuat garam dengan cara sederhana.
Lembah Baliem berada di ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut yang terletak di Pegunungan Tengah Papua– saat ini dikenal dengan nama Wamena.
Dari tiga suku besar di Pegunungan Tengah Papua, yaitu Suku Dani, Lani dan Yali, yang menghuni Lembah Baliem adalah masyarakat Suku Dani. Mereka memiliki kekayaan dan keunikan budaya.