,

Cicak Jari Lengkung Petani, Spesies Baru di Penghujung 2015

Namanya unik, cicak jari lengkung petani. Namun, jangan salah, spesies ini justru jenis baru yang hanya ada di Pulau Jawa. Penasaran?

Publikasi spesies ini telah diterbitkan dalam jurnal Zootaxa Nomor 4059 Volume 2 tanggal 22 Desember 2015 atas nama peneliti dari Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia beserta dua rekannya dari Amerika (Departemen Biologi, La Sierra University, California dan Departemen Biologi, Bringham Young University, Utah). Cicak ini dinyatakan sebagai jenis baru berdasarkan perbandingan atas 12 sampel spesimen yang telah dikoleksi sebelumnya di Jawa Timur yaitu pada 2006, 2012, dan 2014.

Apa yang membuat cicak jari lengkung petani atau Cyrtodactylus petani ini begitu spesial? Apakah memang ada kaitannya dengan petani? Ya, sebagaimana namanya, cicak ini kerap dijumpai di areal pertanian seperti kebun, pematang sawah, hingga bebatuan tepi sungai di antara persawahan.

Selain itu, cicak jari lengkung petani juga dijumpai di pinggiran selokan dan pepohonan di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, dan tepain Sungai Porong. Perlu dicatat, sepesies baru ini merupakan anggota keempat dari kelompok Cyrtodactylus di Jawa setelah sebelumnya ada C. marmoratus, C. fumosus dan C. semiadii.

Habitat1

Tipe habitat persebaran C. petani. Foto atas dan bawah: Awal Riyanto
Tipe habitat persebaran C. petani. Foto atas dan bawah: Awal Riyanto

Ciri utama yang membedakan cicak ini dari jenis lainnya adalah ukurannya yang relatif sedang yaitu sekitar 6 cm pada individu dewasa. Penanda lainnya, adanya tonjolan tubercular di permukaan tubuh bagian atas yang sangat jelas, jumlah sisik perutnya sekitar 30–35, sisik prekloakal dan sisik femoral besar yang pada individu jantan sekitar 31–35, serta adanya lubang prekloakal dan femoral.

Pastinya, jenis ini tidak memiliki struktur ceruk di area prokloakal, dan tidak ada sisik besar pada pertengahan bagian ventral ekor. Secara molekular, cicak ini berkerabat dekat dengan Cyrtodactylus batucolus yang ditemukan di Semenanjung Malaysia.

Habitat cicak jari petani di Jawa Timur. Foto: Awal Riyanto
Habitat cicak jari petani di Jawa Timur. Foto: Awal Riyanto

Sebagaimana umumnya cicak, cicak jari lengkung petani ini memangsa serangga kecil di area pertanian dan tepian sungai. Dengan perannya, pastinya jenis ini berandil besar mengendalikan hama pertanian, yang kemungkinan besar jenis-jenis serangga yang dimangsanya itu ada yang bersifat merugikan tanaman pertanian.

Saat ini, persebaran cicak yang semual dikenal dengan nama Cyrtodactylus fumosus, baru terdeteksi di Pasuruan, Sidoarjo, dan Tuban. Namun begitu, kemungkinan besar, ia beredar luas di Jawa Timur, terutama dataran rendah.

Penemuan ini, sudah tentu mengokohkan Indonesia sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, khususnya kelompok marga Cyrtodactylus. Tercatat, total spesies baru dari marga ini yang dipublikasikan di 2015 baru empat saja yaitu C. rosichonariefi, C. psarops, C. semicintus dan C. petani.

Di Pulau Jawa sendiri, setidaknya masih ada 2 atau 3 spesies baru dari marga Cyrtodactylus yang masih tersamar di bawah nama C. fumosus dan C. marmoratus.

Peta persebaran Cyrtodactylus petani. Sumber: Riyanto et at 2015
Peta persebaran Cyrtodactylus petani. Sumber: Riyanto et at 2015

*Awal Riyanto. Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Pusat Penelitian Biologi, Museum Zoologicum Bogoriense, Cibinong

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,