Mongabay Travel : Puru Kambera, Keindahan Laut Sumba yang Menawan

Ketika memutuskan untuk pergi ke Tanah Marapu, atau setidaknya demikian orang menyebut Tanah Sumba, Nusa Tenggara Timur, saya sempat merasa kuatir jika saya tidak bisa menyelam di sana. Karena, setahu saya, di sana memang tidak ada yang namanya dive center, yang akan menyediakan keperluan diving saya, termasuk tabung oksigen. Tetapi saya tetap nekat untuk mencoba diving di sana, sekaligus mengunjungi teman saya yang kebetulan bekerja di salah satu LSM yang bekerja di Tanah Sumba itu.

Satu setengah jam menuju Bali, lalu di sambung dengan satu setengah jam lagi menggunakan pesawat baling-baling dari sebuah maskapai nasional,  akhirnya saya tiba di Waingapu, Sumba Timur.

Ternyata kekuatiran saya akan tidak tersedianya alat selam di Sumba Timur, ternyata hilang seketika. Karena ternyata, walaupun tidak ada dive center, tetapi ada teman-teman diver setempat,yang  mempunyai tabung oksigen. Dan seketika senyum lebar menghiasi wajah saya.

Tempat menyelam kami kali ini adalah di Pantai Puru Kambera. Sebetulnya saya dan teman-teman diver di Sumba Timur berencana menyeberang ke sebuah pulau di seberang Pantai Puru Kambera. Karena, di pulau itu tempat cleaning manta ray dan si sapi laut, alias dugong mencari makan.

Tetapi, karena memang fasilitas untuk untuk menyelam di sini sangat minim, maka para penyelam yang ingin menyebrang, harus menyewa perahu nelayan alor yang seara musiman, mencari ikan di wilayah Sumba Timur ini. Dan ternyata, saat saya datang kesana, para nelayan Alor sudah tidak ada, alias kembali ke kampung halaman masing-masing, karena musim mencari ikan sudah habis. Mereka akan kembali ke tanah marapu dalam 3 bulan ke depan.

Ikan yang ditemukan di perairan Puru Kambera di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Foto : Wisuda
Ikan yang ditemukan di perairan Puru Kambera di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Foto : Wisuda

Jadi kami, harus puas hanya menyelam di Pantai Puru Cambera saja. pantai ini terletak di Desa Mondu, Kecamatan Haharu,  yang jaraknya sekitar 26 Km dari kota Waingapu.

Kami segera mempersiapkan peralatan menyelam kami. Dan tak berapa lama pun, saya sudah masuk melayang diantara warna-warni coral Puru Kambera. Kerapatan hard dan soft coral dari puru kambera sangat mengagumkan.

Ikan dan terumbu karang yang ditemukan di perairan Puru Kambera di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Foto : Wisuda
Ikan dan terumbu karang yang ditemukan di perairan Puru Kambera di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Foto : Wisuda

Jaman dahulu memang banyak para nelayan pendatang yang menggunakan bom untuk mencari ikan di daerah sini. Tetapi kesadaran bahwa ikan akan segera menghilang jika karang dihancurkan dengan bom, menggugah semangat nelayan setempat untuk menjaga laut Puru Kambera.

Saya langsung bertemu dengan berbagai macam ikan yang mengelilingi karang. Beberapa jenis ikan blennie juga tidak luput dari pandangan saya. Saya merasa sangat beruntung sekali dapat menikmati itu semua.

Moray eel yang ditemukan di perairan Puru Kambera di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Foto : Wisuda
Moray eel yang ditemukan di perairan Puru Kambera di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Foto : Wisuda

Tak berapa lama, saya juga bertemu dengan moray eel dan ikan kadal.

Walaupun tidak didukung dengan fasilitas yang memadai, seperti mck atau tempat penunjuk arah yang benar, bagi saya, pantai puru kambera tetap menawan. Saya sangat senang sekali. Walaupun belum bertemu si manta ray dan dugong, saya cukup puas, dengan keindahan laut puru kambera ini dengan warna warni karangnya.

Ikan bleenie yang ditemukan di perairan Puru Kambera di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Foto : Wisuda
Ikan bleenie yang ditemukan di perairan Puru Kambera di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Foto : Wisuda

Semoga, pemerintah setempat, segera memperhatikan si mutiara yang terpendam ini, sehingga mempunyai cukup fasilitas yang nyaman, sehingga Puru Kambera lebih terkenal di Indonesia dan dunia.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,