Mongabay.co.id

Begini Penampakan Kalajengking Laut Purba, Satwa Laut Buas yang Pernah Ada

Sekitar 430 juta tahun yang lalu, jauh sebelum evolusi barracuda atau hiu, hidup hewa predator yang berbeda yang menguasai lautan purba. Monster laut asli itu bernama eurypterids, atau yang lebih dikenal dengan kalajengking laut.

Berbeda dengan kalajengking dan kepiting horseshow saat ini, kalajengking laut purba memiliki tubuh yang tipis dan fleksibel. Beberapa spesies itu juga mempunyai capit yang bisa tumbuh hingga tiga meter.

Penelitian baru oleh ilmuwan University of Alberta Kanada, Scott Persons dan John Acorn menduga bahwa kalajengking laut itu memiliki senjata lain yaitu tulang ekor yang bergerigi dan melengkung.

“Studi kami menunjukkan bahwa kalajengking laut menggunakan ekor mereka yang bergerigi dan bisa berputar untuk menangkap mangsanya,” kata Scott Persons, ahli paleontologi dan penulis utama dalam penelitian tersebut, yang diterbitkan di The American Naturalist  pada bulan April 2017.

 

 

Berdasarkan penelitian biomekanik dari penemuan spesimen fosil baru dari eurypterid, jenis Slimonia acuminata , Scott Persons dan John Acorn menyimpulkan kalajengking laut itu menyerang dan membunuh mangsanya dengan ekor bergerigi tersebut.

Fosil yang ditemukan dari wilayah Patrick Burn di dekat Lesmahagow, Skotlandia, menunjukkan seekor eurypterid, jenis Slimonia acuminata dengan ekor berujung runcing yang melengkung kuat ke satu sisi.

Tidak seperti lobster dan udang, yang bisa membalikkan ekor lebar mereka ke atas dan ke bawah untuk membantu mereka berenang, ekor eurypterid tidak fleksibel bergerak vertikal namun bisa bergerak secara horisontal.

“Ini berarti kalajengking laut ini bisa menggerakkan ekor mereka dari satu sisi ke sisi lain, tanpa mengubah posisi hewan itu dari mangsanya. Caranya mungkin dengan mencengkeram mangsanya dengan capitnya yang tajam, dan memotongnya dengan gerakan horizontal,” jelas Persons.

Peneliti menyimpulkan mangsa dari kelajengking laut itu dan satwa eurypterids lainnya adalah vertebrata awal purba.

 

Exit mobile version