Mongabay.co.id

Paus Sperma Dihalau ke Laut Setelah Ditunggangi Banyak Orang

Paus sperma (Physeter macrocephalus) sekitar 17 meter berhasil dihalau ke laut lepas pada Sabtu (03/03/2018) dini hari setelah terdampar di pesisir Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur.

Paus ini menarik perhatian ratusan warga yang ingin melihat megafauna ini, termasuk berusaha menduduki badan paus ini. Ini salah satu tantangan melakukan evakuasi mamalia terdampar yang cukup merepotkan. Kerap terjadi di beberapa lokasi terdampar lain. Padahal hewan terdampar memerlukan situasi nyaman untuk mengurangi stres dan observasi medis oleh petugas veteriner.

baca : Paus Sperma Ditemukan Terdampar di Barru, Bagaimana Akhirnya?

 

Seekor Paus sperma (Physeter macrocephalus) dengan panjang sekitar 17 meter terdampar di pesisir Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur pada Jumat (01/03/2018). Foto : BPSPL Denpasar/Mongabay Indonesia

 

Panjang sekitar 17 meter didapat dari hasil pengukuran yang dilakukan tim kedokteran hewan yang sedang bertugas di TN Baluran. Kondisi tubuh paus tidak mengalami luka yang cukup parah, hanya beberapa bagian tubuhnya tergores.

Laporan menyebutkan dilihat dari semburan dari lubang udara paus (hole), semburan udara sebanyak 1 kali setiap interval 5-10 menit. Kondisi paus selama pemantauan dalam posisi badan miring untuk mempertahankan bagian perutnya yang sangat sensitif. Kondisi ini normal.

Pada saat berhasil dilepaskan ke laut, kondisi pernapasan paus terlihat sudah normal yang ditandai oleh frekuensi semburan udara yang semakin sering dan semakin cepat berenang.

baca : Terdampar di Pantai Aceh, Empat Paus Sperma Mati

 

Seekor Paus sperma (Physeter macrocephalus) dengan panjang sekitar 17 meter terdampar di pesisir Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur pada Jumat (01/03/2018). Warga sempat menaiki paus malang itu. Foto : BPSPL Denpasar/Mongabay Indonesia

 

Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur Agung Purwa Hidayat yang dikonfirmasi Mongabay Indonesia menyebut paus terdampar kategori kode 1, masih hidup dan tidak ada luka.

Tim evakuasi yang terlibat mendiskusikan cara menghalau ke laut lepas dengan menyiapkan mekanisme penarikan dan menunggu waktu pasang tertinggi. “Paus terapung, tidak kandas tubuhnya, dirangsang dengan ditarik sedikit,” ujarnya. Paus berhasil ditarik sekitar 3 mil dari arah pantai dan dipantau sebentar untuk melihat pergerakannya.

Agung menyebut pemantauan nelayan diminta memantau dan memastikan tidak kembali terdampar.

Saat penghalauan paus, Tim Penanganan Paus Terdampar Pantai Jangkar Situbondo melakukan penggiringan pada posisi kapal di sisi kanan, sisi kiri dan sisi belakang paus utk mengarahkan pergerakan paus ke arahan laut lepas (arah timur laut).

baca : Apakah Paus Sperma Sepanjang Ini?

 

Seekor Paus sperma (Physeter macrocephalus) dengan panjang sekitar 17 meter terdampar di pesisir Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur pada Jumat (01/03/2018). Warga sempat menaiki paus malang itu. Foto : BPSPL Denpasar/Mongabay Indonesia

 

Tim menyampaikan laporan kronologis, pada Jumat (02/03/2018) pukul 02.00 WIB seorang nelayan H. Masruk melihat 2 ekor paus berenang mendekati pantai Jangkar. Satu ekor berhasil ke tengah laut sementara lainnya bergerak menuju daratan pantai sekitar 200 meter dari bibir pantai.

Paus terjebak sekitar surut terendah mulai pukul 04.00 WIB pada jarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. H. Masruk melaporkan kejadian tersebut Pos TNI-AL Pelabuhan Jangkar pagi hari sekira pukul 06.00 WIB. Kemudian Petugas Pos TNI-AL menghubungi Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo dan informasi diteruskan ke beberapa instansi terkait berkoordinasi dalam upaya penyelamatan paus tersebut, di antaranya Pangkalan PSDKP Benoa.

Kepala Pangkalan PSDKP Benoa meneruskan informasi ke Satwas SDKP Banyuwangi dan Kepala BPSPL Denpasar serta instansi terkait. Satwas SDKP Banyuwangi tiba di lokasi Pantai Jangkar sekira pukul 11.30 WIB dan langsung berkoordinasi bersama Kapolsek Jangkar, Komandan Kamla TNI-AL Jangkar, TN Baluran, BKSDA Seksi Wilayah di Banyuwangi dan perwakilan nelayan setempat.

 

Seekor Paus sperma (Physeter macrocephalus) dengan panjang sekitar 17 meter terdampar di pesisir Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur pada Jumat (01/03/2018). Warga sempat menaiki paus malang itu. Foto : BPSPL Denpasar/Mongabay Indonesia

 

Upaya penghalauan juga dilakukan pada masyarakat agar tidak menunggangi dan melukai paus. Tim menerjukan petugas di sekitar paus menghalau pengunjung yang melihat terlalu dekat dengan ikan, namun upaya tersebut kurang maksimal karena banyaknya pengunjung menggunakan kapal mendekati paus.

Saat tiba, BPSPL Denpasar memberikan langkah-langkah penyelamatan paus sambil menyiapkan sarana dan prasarana. Tim memutuskan upaya penyelamatan pada waktu pasang mulai pukul 19.30 WIB dengan jaring dan tali. Skenario penyelamatan adalah menarik paus menggunakan jaring dan tali yang di sellimutkan pada badan paus.

Akhirnya penghalauan dibantu empat perahu nelayan pada pukul 22.00 WIB. Dimulai dengan mengaitkan tali pada badan dan ekor paus, lalu ditarik secara bersamaan oleh 3 unit Jetski sekitar pukul 22.30 WIB. Paus diarahkan ke utara Laut Jawa sekitar 3 mil dari garis pantai sampai pukul 00.30 WIB dan tim kembali di pantai Jangkar sekitar pukul 01.15 WIB.

 

Lokasi terdamparnya paus sperma di Situbondo, Jatim. Sumber : BPSPL Denpasar/Mongabay Indonesia

 

Mengutip data BPSPL Denpasar dari Kepala Seksi Program dan Evaluasi Permana Yudiarso selama 2016 tercatat 16 kasus peristiwa terdampar di wilayah kerjanya yakni Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Di Jawa Timur ada 3 kasus dan peristiwa terbesar pada 15 Juni 2016 di Probolinggo ada 32 ekor Paus Pilot (Globicephala macrorhynchus) terdampar. Sebanyak 15 ekor mati (kode 2) dan 17 ekor dapat digiring kembali ke laut. Panjangnya sekitar 3-5 meter.

Sementara pada 2017 di wilayah kerja BSPL Denpasar, ada sejumlah kasus mamalia dan hiu paus terdampar seperti paus, lumba-lumba, hiu paus, dan dugong. Misalnya di Desa Serewe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur ada satu ekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) panjang 8,5 meter dengan perkiraan bobot lebih dari 3 ton. Dilaporkan oleh masyarakat dalam keadaan terdampar mati, bangkai membusuk (kode 3) dan ditenggelamkan ke tengah laut setelah diambil sampel daging.

 

Kasus satwa laut terdampar di wilayah BPSPL Denpasar selama 2017

 

Berikutnya di Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak, Lombok Timur seekor Paus Baleen dengan panjang 7 meter perkiraan bobot lebih dari 1 ton. Dilaporkan oleh masyarakat dalam keadaan terapung di pantai, bangkai membusuk tingkat lanjut (kode 4). Tindak lanjut dikubur setelah diambil sampel dagingnya.

Sedangkan di Dusun Kampung Mandar, Desa Sumberkima, Kecamatan Grokgak, Buleleng, Bali, seekor Hiu Paus (Rhincodon typus) panjang 4 meter dengan perkiraan bobot 300 kg. Dilaporkan oleh nelayan dalam keadaan baru mati (kode 2) kemudian dikubur.

 

 

Exit mobile version