Mongabay.co.id

Fakta Unik Ular Terbesar di Bumi yang Harus Anda Ketahui

 

Mungkin banyak dari Anda yang pernah menonton film box office Anaconda yang diproduksi tahun 1997. Film yang meraih pendapatan $145 juta Dollar ini dibintangi Jennifer Lopez dan Jon Voight, bercerita tentang ular raksasa Anaconda yang hidup di pedalaman sungai dan hutan Amazon di Brazil.

Anaconda di film tersebut digambarkan berukuran raksasa, panjangnya sekitar 5-6 kali tinggi manusia dewasa. Meski begitu, banyak yang mempertanyakan bagaimana bisa ular mencapai ukuran begitu besar.

Di luar perdebatan mengenai ukuran Anaconda, di masa purba, memang terdapat ular yang ukurannya jauh lebih besar. Namanya Titanoboa atau ular Boa Titan. Ini adalah genus ular yang hidup sekitar 60 hingga 58 juta tahun lalu periode Paleosen. Periode kira-kira 5 juta tahun pasca-kepunahan massal dinosaurus, bersamaan dengan munculnya kura-kura dan buaya purba. Saat itu, terjadi kekosongan di puncak rantai makanan, dan Titanoboa inilah yang mengisinya.

 

Ilustrasi Titanoboa di Natural History Museum. Sumber: Wikimedia Commons/Ryan Quick from Greenbelt, MD, USA/CC BY 2.0

 

Satu-satunya spesies dalam genus ini yang diketahui adalah Titanoboa cerrejonensis, ular terbesar yang pernah ditemui. Para Ilmuwan memperkirakan T. cerrejonensis memiliki panjang 15 meter, sama panjang dengan bis, dengan berat lebih dari 1.100 kg atau dua kali berat beruang kutub. Lebarnya hingga lebih 1 meter, kira-kira sepanjang lengan orang dewasa.

Fosil  T. cerrejonensis ditemukan di tambang batu bara Cerrejón di Kolombia utara tahun 2009 dalam kondisi hampir utuh.

 

Titanoboa yang diperkirakan panjangnya sekitar 15 meter. Sumber: Smithsonian Channel (screen shot)

 

Jika ular lain membunuh mangsa dengan taring dan racun, maka ular raksasa purba yang hidup di belantara Amerika Selatan ini menaklukkan musuh dengan memanfaatkan bobotnya yang mencapai 1 ton lebih.

Titanoboa menyerang secepat kilat, kemudia menghancurkan, meremukkan, dan menindas tubuh mangsa hingga mati, sebelum menelannya.

 

Ilustrasi Titanoboa. Sumber: New Dinosaurs/Darren Pepper

 

Ular ini hidup di udara panas, lembab, dan banyak hujan. Habitatnya di Kolombia sesuai dengan kulit coklatnya yang menyamarkannya dengan sempurna di perairan berlumpur. Fosil ular yang ditemukan para ilmuwan ini kemungkinan terperangkap dalam longsoran lumpur yang menguburnya.

 

Perbandingan ukuran Titanoboa dengan manusia. Sumber: Prehistoric wildlife.com

 

Di masa kini, Titanoboa sama sekali tidak memiliki padanan dalam hal ukuran. Begitu besarnya, Titanoboa mampu memangsa buaya dewsa.

Sebelum ditemukan Titanoboa, fosil ular terbesar yang pernah ditemukan di dunia panjangnya sekitar 10 m denga berat 450 kg. Itulah Gigantophis, ular yang hidup 20 juta tahun lalu di Afrika. (Berbagai sumber)

 

 

Exit mobile version