Mongabay.co.id

Kabut Asap Masih Jadi Ancaman Asian Games 2018 di Palembang

 

Kabut asap masih menjadi ancaman penyelenggaraan Asian Games di Palembang pada Agustus 2018 ini. Kenapa? Pertama, kondisi cuaca yang disebut “hari tanpa hujan” diperkirakan masih berlangsung seperti di Juli kemarin, yang memunculkan 198 titik api di Sumatera Selatan. Kedua, sejumlah wilayah atau desa yang sebelumnya dipetakan merupakan kawasan rawan kebakaran masih belum tersentuh program pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

“Tapi, seluruh tim pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Sumsel telah terbukti mampu mengatasi ratusan titik api tersebut Juli lalu. Dukungan TNI dan Polri cukup luar biasa. Semoga, dua bulan ke depan, tim terjaga kinerjanya, termasuk upaya pencegahannya,” kata Dr. Najib Asmani, staf khusus Gubernur Sumsel bidang perubahan iklim, kepada Mongabay Indonesia.

Selama Juli 2018, titik api tersebar di 16 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) masih terbanyak (59), disusul Kabupaten Musirawas (42 titik api), serta Kabupaten Musi Banyuasin (20 titik).

Namun, jika dibandingkan dengan Juli 2015, yang suhu udaranya tidak jauh berbeda, kisaran 30-33 derajat Celcius, angkanya jauh lebih kecil yakni 198 berbanding 656 titik api.

Menurut Najib, berdasarkan perkiraan BMKG, kondisi udara pada Agustus tidak berbeda dengan Juli. “Hari tanpa hujan” masih memayungi hampir seluruh wilayah di Sumatera Selatan.

“Upaya yang paling efektif adalah mencegah orang atau manusia membakar lahan,” katanya.

Baca: Jika Wilayah Ini Terbakar, Asian Games 2018 di Palembang Bakal Disesaki Asap

 

Atung merupakan satu dari tiga maskot Asian Games 2018. Atung adalah seekor rusa bawean (Hyelaphus Kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta. Sumber: Asian Games 2018.id

 

Kenapa kebakaran masih terjadi meskipun sosialisasi sudah dilakukan optimal? “Kita berhadapan dengan manusia. Mereka mungkin tahu, tapi banyak alasan tetap melakukannya,” jelasnya.

Berdasarkan penelusuran atau temuan lapangan, banyak desa yang sebelumnya dipetakan sebagai desa rawan kebakaran belum disentuh program terkait upaya pencegahan kebakaran. Sementara, ada desa yang tidak rawan kebakaran justru mendapatkan dukungan program.

Selain itu, sejumlah program restorasi gambut di Sumatera Selatan pada 2018 belum berjalan penuh, misalnya program pembasahan dan pemberdayaan masyarakat seperti revitalisasi ekonomi masyarakat. “Program ini sebenarnya membangun sinergi di tingkat tapak, terutama di masyarakat. Sehingga pengawasan, pencegahan, dan proses lainnya berlangsung melalui praktik-praktik ekonomi yang tidak terkait dengan pemanfaatan lahan dengan cara membakar,” terangnya.

Jika tidak ada sentuhan, sosialisasi yang selama ini dilakukan hanya angin lalu saja untuk sebagian masyarakat desa. “Butuh waktu panjang dan terus-menerus dipraktikkan di masyarakat, sehingga terbangun kesadaran yang kita citakan selama ini,” papar Najib.

Baca juga: Jelang Asian Games, Kualitas Udara Jakarta Masih Buruk

 

Bhin Bhin merupakan satu dari tiga maskot Asian Games 2018. Bhin Bhin merupakan burung cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang merepresentasikan strategi. Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua. Sumber: Asian Games 2018.id

 

Masyarakat desa dilibatkan Asian Games

Pada setiap sosialisasi restorasi gambut selama dua tahun terakhir, masyarakat desa yang berada di sekitar gambut yang sering terbakar, berharap dilibatkan Asian Games 2018. Keterlibatan itu, misalnya melalui pameran produk kerajinan, atau produk makanan seperti ikan sale, puan (susu kerbau), sale nenas, dan lainnya.

“Sampai saat ini belum ada tawaran produk kami dipamerkan atau dijual selama penyelenggaraan Asian Games. Padahal, kami sangat berharap,” kata Edi Rusman dari Desa Perigi Talang Nangka, Kabupaten OKI. Desa ini seperti Desa Pedamaran, menghasilkan sejumlah kerajinan purun, seperti lukisan rakyat dengan media tikar purun. Produk ini hasil pelaksanaan program revitalisasi ekonomi yang dilakukan Badan Restorasi Gambut (BRG).

“Kami memang mengharapkan selama penyelenggaraan Asian Games di Palembang, buah nenas organik yang dihasilkan dari lahan gambut tanpa bakar, menggunakan Bios 044, dapat dipromosikan selama hajatan berlangsung,” kata Sutrasno, pendamping kelompok tani dari TNI di Desa Menang Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

 

Kaka merupakan satu dari tiga maskot Asian Games 2018. Kaka adalah seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang merepresentasikan kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang. Sumber: Asian Games 2018.id

 

Kelalaian perusahaan?

Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menduga ada kelalaian dari sebuah perusahaan terkait kebakaran selama Juli 2018 ini. Indikasi tersebut, disampaikan ke media (26/7/2018), seperti dikutip dari liputan6.com, berdasarkan temuan lapangan. Contohnya, tentang kebakaran di lahan HGU sebuah perusahaan di Desa Cinta Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), beberapa waktu lalu.

“Saya lihat ada kelalaian,” kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara. Misalnya, perusahaan tersebut membangun tower pemantau terlalu jauh, sehingga tidak mampu mendeteksi kebakaran secara luas. Sebab tower tersebut fungsinya harus mampu mengawasi seluruh lahannya. Kemudian fasilitas pemadam api yang baru didatangkan perusahaan setelah terjadi kebakaran.

Tetapi dia menyerahkan kepada tim ahli dari KLHK untuk mengkaji dugaan kelalaian tersebut. “Jika ada kelalaian akan kami tindak,” katanya.

 

 

Exit mobile version