Mongabay.co.id

Hiu Paus Terjaring Pukat Nelayan di Nobo Flores Timur. Bagaimana Nasibnya?

Nelayan desa Nobo, kecamatan Ilebura, kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/8/2018) sekitar pukul 22.00 WITA kaget saat hendak menarik jaring mendapati seekor Hiu Paus (Rhincodon typus) yang sedang bergerak memangsa ikan-ikan kecil di dalam jaringnya.

Hiu paus dengan panjang 8 meter dan berjenis kelamin betina itu akhirnya ditarik ke tepi pantai oleh nelayan. “Kami sedang setting purse seine (jaring pukat) pada  sekitar pukul 19.00 WITA di perairan desa Nurabelen kecamatan Ilebura. Sekitar Pukul 22.00 WITA, pada saat pukat akan ditarik terdapat 1 ekor Hiu Paus yang terlilit,” sebut Yosef Marianus Enga (37), nelayan desa Nobo, pada Kamis (2/8/2018).

Karena takut kapal tenggelam akibat tertarik ikan tersebut, kata Yosef, pihaknya menarik hiu paus yang terjaring pukat tersebut ke pesisir pantai lalu menghubungi kepala desa dan pihak Dinas Perikanan Pemkab Flores Timur.

baca : Menyedihkan.. Seekor Paus Terdampar dan Membusuk di Pantai Sikka, Malah Diambil Warga

 

Tim dari Dinas Perikanan Flores Timur, LSM WCS dan Misool Baseftin bersama nelayan desa Nobo kecamatan Ilebura, Flores Timur, NTT, pada Kamis (1/8/2018) berusaha melepaskan Hiu Paus yang tersangkut di jaring nelayan. Foto : Dinas Perikanan Flotim/Mongabay Indonesia.

 

Aplinardus Y.P. Demoor dari Dinas Perikanan Pemkab Flores Timur kepada Mongabay Indonesia menjelaskan setelah mendapatkan informasi dari Pokmaswas Nurabelen, Kamis (2/8), tim langsung bergerak ke lokasi kejadian.

Hiu Paus tersebut kata Apolinardus, akhirnya dilepas kembali ke laut Kamis (2/8) sekitar pukul 09.00 WITA oleh tim yang terdiri dari Dinas Perikanan Flores Timur, LSM Wildlife Conservastion Society (WCS) dan LSM Misool Baseftin bersama nelayan dan kepala desa Nobo.

“Tim juga melakukan sosialisasi dan pembinaan bahwa jenis ikan Pari manta sudah dilindungi penuh sebagaimana diatur dalam UU No.45/2009 tentang perubahan UU No.31/2004 dan Keputusan Menteri Kelautan Perikanan No.18/KEPMEN-KP/2013,” terangnya.

baca juga : Hiu Paus dan Pari Manta Terjaring Pukat di Solor. Bagaimana Nasibnya?

 

Tim terpadu bersama nelayan berusaha melepaskan Hiu Paus sepanjang 8 meter yang terjaring pukat nelayan desa Nobo kecamatan Ilebura, Flores Timur, NTT, pada Kamis (1/8/2018). Foto : Dinas Perikanan Flotim/Mongabay Indonesia.

 

Bukan Hal Baru

Tercatat ada tiga peristiwa terkait hiu paus di wilayah perairan NTT, yaitu seekor hiu paus tertangkap tidak sengaja (bycatch) oleh nelayan di perairan Kabupaten Flores Timur, pada Minggu (24/3/2018), dan seekor Hiu Paus dewasa terjaring pukat di perairan Desa Lemanu, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur pada Sabtu (7/7/2018). Dan tiga ekor hiu paus yang terdampar lalu mati di Pantai Nangalili, Desa Benteng Dewa, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Senin (25/09/2017).

Ikram M. Sangaji, Kepala Badan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang kepada Mongabay Indonesia, Kamis (2/8) menjelaskan kejadian penyelamatan hiu paus oleh nelayan desa Nabotegas Ikram,  bukan merupakan kali pertama di Flores Timur. Beberapa nelayan sebelumnya menyelamatkan beberapa jenis megafauna bahkan dengan mengorbankan jaringnya.

 

Tim terpadu bersama nelayan berusaha melepaskan Hiu Paus sepanjang 8 meter yang terjaring pukat nelayan desa Nobo kecamatan Ilebura, Flores Timur, NTT, pada Kamis (1/8/2018). Foto : Dinas Perikanan Flotim/Mongabay Indonesia.

 

Dia menyebutkan hiu paus atau sebutan lokalnya Hiu Bodoh merupakan salah satu megafauna laut yang dilindungi penuh karena populasinya telah menurun dan reproduksinya terbatas serta membutuhkan waktu lama.

Jenis biota laut ini kebiasaan makannya, terang Ikram, bersifat filter feeder atau menyaring plankton dan hewan kecil di perairan sehingga pergerakannya mengikuti distribusi makanan alami.

“Dalam rantai biologi, hiu paus merupakan predator utama telur ikan hasil pemijahan sehingga kehadiran hiu paus di suatu perairan sering dihubungkan dengan proses Spawning Aggregation Sites (SPAGs/daerah pemijahan ikan) beberapa jenis ikan demersal,” ungkapnya.

Kondisi perairan Flores Timur yang sangat subur dan kelimpahan makanan alami sebutnya, menjadikan perairan Flotim sebagai penyebaran megafauna termasuk hiu paus untuk mencari makan.

“Karena itu pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap perlindungan dan pelestarian biota laut dilindungi terus ditingkatkan dan diperluas sehingga menjadi suatu kebiasaan bukan lagi arahan,” sebutnya.

menarik dibaca : Paus Sperma Terdampar di Pantai Kepo Sabu Raijua. Bagaimana Nasibnya?

 

Ilustrasi. Hiu paus di perairan Taliyasan, Berau, Kalimantan timur. Foto: Tim survei hiu paus Satker Balikpapan/BPSPL Pontianak/Mongabay Indonesia

 

Oleh karena itu BKKPN Kupang sebagai unit kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan di NTT merasa perlu menindaklanjuti kesadaran nelayan yang telah berupaya menyelamatkan hiu paus tersebut.

BKKPN, lanjut Ikram, juga mengapresiasi positif kehadiran dan peran LSM bersama Dinas Perikanan Pemkab Flores Timur yang bergerak di konservasi perairan dan jenis ikan dan penyadaran masyarakat.

baca juga : Nelayan Flores Timur Mulai Enggan Tangkap Satwa Laut Dilindungi, Kenapa?

 

Exit mobile version