Mongabay.co.id

Ketika Api Ludeskan Kebun, Rumah dan Harta Benda Warga Rokan Hilir

Kebakaran di Dusun Suka Damai, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Kubu, Rokan Hilir, Riau, tak hanya menghanguskan kebun, sawit warga, juga belasan rumah, sepeda motor dan mobil pick up, Jumat (17/8/18). Foto: Zamzami/ Mongabay Indonesia

 

 

Angin selatan bertiup kencang di Dusun Rantau Benuang, Rokan Hilir, Riau,  Selasa (14/8/18). Api berkobar dahsyat. Melahap rumput dan pakis kering. Hamparan gambut berikut tanaman sawit terbakar. Melihat tetangganya sibuk menjaga rumah dari ancaman kebakaran, Norton Marbun, Ketua RT 15, Dusun Rantau Benuang, ikut membantu.

Angin terus bertiup kencang. Kepulan asap kebakaran gambut makin pekat di Dusun Rantau Benuang, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Kubu, Rokan Hilir, atau 270 kilometer utara Pekanbaru. Marbun panik.

“Aku tengok warga sibuk. Ku bantu. Ndak terpikir ke rumah. Api dah dekat. Aku sadar, yo anakku,” katanya.

Dia bergegas pulang ke rumah berjarak 500 meter. Asap telah mengepung ruangan. Istri dan anak-anaknya termasuk si bungsu berusia sembilan bulan masih dalam rumah. Norton berteriak setengah marah.

“Asap sudah banyak gini, napa kalian ndak keluar, aku bilang ke mereka. Datang istriku bilang,” biarlah aku mati di rumah ini. Ini satu-satunya harta aku. Biar mati di sini. Kata istri aku,” katanya kepada Mongabay, di Rantau Benuang, Jumat (17/8/18).

Mendengar jawaban istrinya, Marbun kalut, sempat terdiam. Istrinya betul, rumah itu baru saja selesai dibangun tiga bulan lalu. Ini harta mereka dari hasil kerja keras selama 11 tahun sebagai penjaga kebun milik toke dari Medan.

Tetangganya teriak agar segera menyelamatkan anak-anak dan keluarga. Sejurus kemudian, Marbun menarik semua anggota keluarga keluar rumah dan menyelamatkan diri. Baru 20 meter menjauh terdengar bunyi ledakan dari dalam rumah.

“Angkut masing-masinglah. Gitu ku angkat, ndak sampai 20 meter, bam-lah. Gas di dalam (meledak). Kalau ndak aku jemput 10 menit, mungkin jadi tengkorak di rumah,” katanya.

 

Kebakaran di Dusun Suka Damai, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Kubu, Rokan Hilir, Riau telah meluluhlantakan kebun sawit warga termasuk belasan rumah, sepeda motor dan mobil pick up, Jumat (17/8/18). Foto: Zamzami/ Mongabay Indonesia

 

Bangunan rumah 7×9 meter, dua sepeda motor, mesin lampu, mesin air, semua yang ada di rumah, termasuk televisi, habis terbakar. Pun ijazah anak-anak. Salah satu motor bahkan baru dipakai tiga bulan.

Kini anak-anaknya ngungsi ke Bagan Batu, atau sekitar dua jam perjalanan dengan mobil ke arah utara Rokan Hilir.

“Harta itu bisa dicari, nyawa ndak bisa diganti. Jarak lima menit meledak. Mungkin itu cobaan. Sekarang anakku sesak napas karena asap,” katanya. Anak-anaknya masih belum bisa sekolah karena semua pakaian dan buku-buku terbakar.

Marbun bukan satu-satunya warga Desa Tanjung Leban, dengan rumah terbakar. Di dusun itu sedikitnya 10 rumah terbakar. Di Dusun Suka Damai, Desa Tanjung Leban ada 16 rumah hangus termasuk satu mobil pick up dan sejumlah sepeda motor.

Di Dusun Benuang, Desa Teluk Nilab, Kecamatan Kubu Babussalam, 14 rumah dari 18 rumah di RT 02 terbakar. Kebakaran terjadi pada Selasa. Empat rumah dan satu mushola di rukun tetangga ini terancam terbakar lantaran jilatan api di kebun-kebun sekitar permukiman masih membara.

Pemilik rumah yang terbakar sudah mengungsi di daerah lain yang lebih aman. Pemilik rumah yang belum terbakar masih berjaga-jaga walau anak dan istri sudah diungsikan.

“Angin cukup kencang. Habis rata dengan tanah. Kereta (sepeda motor) lima (terbakar). Sebagian bertahan untuk mempertahankan barang-barang. Rumah itu habis semua karena api memutar. Begitu malam, di situlah (api) masuk (membakar),” kata Himpal Sinurat, Ketua RT 02/10, Dusun Benuang.

 

Kebakaran di Dusun Suka Damai, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Kubu, Rokan Hilir, Riau. Foto: Zamzami/ Mongabay Indonesia

 

Syamsul, pemilik kebun sawit tiga hektar di Dusun Suka Damai, Tanjung Leban bahkan menyebut,  kobaran api pada Selasa,  naas. “Malam itu asap ngeri. Dah, lautan api. Tsunami api udah ini. Udah kalang kabut.”

Dia mengungsikan anak-anaknya ke rumah warga. Dia dan istri masih bertahan untuk menjaga tiga hektar kebun sawit berumur delapan tahun. “Yang mana selamat, selamat, yang tidak, tidak,” katanya.

Di Jalan Indra Bangsawan, Dusun Suka Damai, Tanjung Leban, saya menyaksikan sekitar lima rumah rata dengan tanah. Satu rumah Mesdianto. Di halaman terlihat bangkai mobil pick up terbakar. Juga ada bangkai sepeda dan kompor gas.

Sepanjang mata memandang, tak ada yang terlihat hijau. Semua hangus terbakar. Bara gambut terus mengeluarkan asap. Saat diterpa angin, teperciklah api. Sepanjang hari itu terlihat dua heli sibuk menjatuhkan bom air ke areal kebakaran.

Saya melihat wajah-wajah letih dari warga yang kebun dan properti terbakar. Banyak dari mereka belum siap melihat puing-puing rumah. Termasuk Marbun yang baru Jumat kemarin kembali ke dusun setelah mengungsikan keluarga ke Bagan Batu. Dia juga belum siap melihat rumah idamannya jadi abu.

Kini Marbun hanya pasrah. Dia mencari pekerjaan di kebun-kebun besar di sekitar desa. “Kalau tidak ada nampak (pekerjaan), ya cari damarlah. Tanggungan aku besar. Anak dua sudah sekolah. Belum lagi yang bayi masih sakit sesak napas.”

 

Ali Anas, Kepala Dusun Rantau Benuang, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Kubu, Rokan Hilir, Riau mendokumentasikan kebun sawit di hamparan gambut yang terbakar, Jumat (17/8/18). Foto: Zamzami/ Mongabay Indonesia

 

Tembak di tempat?

Sejumlah anggota Polres dan TNI Rokan Hilir,  memadamkan api di Dusun Benuang, Desa Teluk Nikap. Komandan Kodim Letkol (Inf) Didik Efendi,  langsung turun memimpin pemadaman.

AKBP Sigit Adiwuryanto,  Kapolres Rokan Hilir memimpin pemadaman api di lahan gambut di Dusun Rantau Benuang, Desa Tanjung Leban. Di Tanjung Leban saja, diperkirakan lahan terbakar sekitar 1.000 hektar.

“Kita sudah berusaha memadamkan api. Dilihat dari sektor sedemikian luas, siapapun juga pasti berpikir akan kewalahan memadamkan api  yang dihadapkan pada cuaca cukup panas dan angin lumayan kencang hingga api bergerak cepat,” kata Dandim Didik.

Sehari sebelumnya Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 031 Wirabima Brigjen TNI Sonny Aprianto patroli udara di Rokan Hilir. Dia melihat hamparan gambut yang terbakar di Kubu, Rokan Hilir mencapai 17 kilometer.

“Saya nyatakan, 99% kebakaran hutan dan lahan di Riau disengaja. Saya tegaskan hari ini, sudah saya perintahkan ke para dandim saya, apabila tertangkap tangan, apabila ditemukan pembakar lahan disengaja, saya perintahkan tembak di tempat,” katanya kepada media di Pekanbaru, Rabu (15/8/18).

Sonny juga Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Riau mengatakan,  kebakaran di Rokan Hilir, kuat indikasi sengaja karena lahan-lahan kosong terbakar di sekitar kebun-kebun sawit.

“Ada indikasi pembakaran lahan ini untuk membuka perkebunan sawit. Kita lihat sendiri ada kebakaran di Rohil dengan panjang 17 km di lahan kosong, di sebelahnya ada kebun sawit. Maka indikasi sengaja dibakar,” kata Sonny.

Saat api membakar rumah-rumah warga dan hamparan gambut di Rokan Hilir, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru,  mendeteksi 85 titik api dengan kepercayaan 87%.

Kabut asap tipis masih menyelimuti sebagian Desa Tanjung Leban,  pada Sabtu sore (18/8/18). Minggu malam, hujan turun. BMKG Pekanbaru, Senin mendeteksi empat titik api di Riau, tinggal tiga di Rokan Hilir,  dan satu titik di Pelalawan dengan tingkat kepercayaan lebih 50%.

 

Keterangan foto utama:  Kebakaran di Dusun Suka Damai, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Kubu, Rokan Hilir, Riau, tak hanya menghanguskan kebun, sawit warga, juga belasan rumah, sepeda motor dan mobil pick up, Jumat (17/8/18). Foto: Zamzami/ Mongabay Indonesia

Komandan Kodim 0321 Rokan Hilir Letkol Inf Didik Efendi bersama anggota Polres Rokan Hilir padamkan api di Dusun Benuang, Desa Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Darussalam, Rokan Hilir, Jumat (17/8/18). Foto: Zamzami/ Mongabay Indonesia
Kebakaran gambut terjadi di kebun sawit di Dusun Benuang, Desa Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Darussalam, Rokan Hilir. Di dusun ini sedikitnya 14 rumah dan sejumlah kendaraan roda dua hangus terbakar pada pekan lalu. Hingga Jumat lalu, api masih berkobar. Foto: Zamzami/ Mongabay Indonesia

 

 

 

Exit mobile version