Mongabay.co.id

5 Jenis Kucing Liar di Dunia yang Paling Genting Populasinya

 

Kucing liar di seluruh dunia saat ini, menghadapi sejumlah tantangan besar karena habitatnya yang terdegradasi, pasokan makanan terus berkurang, serta perburuan yang tak pernah berhenti.

Meskipun ada upaya-upaya konservasi, misalnya   National Geographic Society’s   Big Cats Initiative   yang didirikan bersama oleh para konservasionis dan pembuat film Dereck dan Beverly Joubert, namun kehidupan kucing liar ini menghadapi jalan panjang nan terjal di depan.

Menurut daftar IUCN Red List, dari 38 spesies kucing liar yang ada (Felidae), lima berstatus  Genting [Endangered/EN]. Berikut adalah lima kucing liar yang paling terancam berdasarkan jumlah populasi saat ini, ancaman kehidupan, upaya konservasi yang dilakukan, serta   kebijakan global.

 

Kucing merah adalah satwa endemik kalimantan yang hingga kini sulit dilihat. Ini adalah kucing merah yang berada di kandang tahun 2015. Foto: Jim Sanderson/Wikimedia Commons

 

Kucing Merah (Catopuma badia)

Populasi dewasa: 2.200 individu

Habitat: hutan, endemik di Pulau Kalimantan, Indonesia.

Ancaman: Perburuan untuk diambil kulitnya maupun dijadikan hewan peliharaan, serta hilangnya habitat karena penebangan komersial dan perkebunan sawit.

Konservasi: Kucing ini sepenuhnya dilindungi oleh hukum Indonesia, namun penelitian jenis ini paling sedikit dipelajari di dunia.

Status: Genting [Endangered/EN] dengan populasi kucing dewasa yang menurun.

 

 

Andean Cat (Leopardus jacobita). Foto: Jim Sanderson/Wikimedia Commons

 

Kucing Andean (Leopardus jacobita)

Populasi dewasa: 1.378 individu

Habitat:   Medan berbatu nan curam, terutama di daerah beriklim kering dan gersang dengan vegetasi yang jarang di dataran tinggi Andes.

Ancaman: Ekspansi pertanian, dampak ternak, perburuan, dan hilang ataupun degradasi habitat.

Konservasi: Konservasi berbasis masyarakat, juga undang-undang perlindungan di empat negara Amerika Selatan dan lobi aktivis lingkungan telah berkontribusi pada perlindungan kucing ini.

Status: Genting [Endangered/EN] dengan populasi dewasa yang menurun.

 

 

Iberian Lynx (Lynx pardinus). Foto: via Ex-situ Conservation Program of the Iberian Lynx/Wikimedia Commons

 

Lynx Iberia (Lynx pardinus)

Populasi dewasa: 156 individu

Habitat: Semak belukar Mediterania yang dihuni populasi kelinci padat, yang merupakan 80-90 persen dari makanannya.

Ancaman: Bentang alam yang homogen, penyakit manusia yang juga menjangkiti kelinci di Eropa.

Konservasi: Menambah populasi kelinci di habitat Lynx, menciptakan lanskap perlindungan kelinci, beberapa translokasi untuk menghindari inbreeding karena populasi yang kecil.

Status: Genting [Endangered/EN] meski kini populasi individu dewasa meningkat.

 

 

Harimau (Panthera tigris). Foto: via Swapnil V. Bhende/Wikimedia Commons

 

Harimau (Panthera tigris)

Populasi dewasa: 2.154-3.159 individu

Habitat: Terutama ditemukan di hutan tropis Asia.

Ancaman: Perbuaruan dan perdagangan satwa liar adalah ancaman utama kehidupan harimau. Jenis ini dijual bagian tubuhnya seperti kulit, tulang, dan daging sebagai bagian dari tonik.

Konservasi: Pada tahun 2010, 13 negara yang mempunyai populasi harimau mengadopsi Global Tiger Recovery Program untuk mengkoordinasikan upaya perlindungan. Kini tengah ada upaya untuk mengembangkan habitat harimau yang cocok di beberapa kawasan Asia bagian tropis.

Status: Genting [Endangered/EN] dengan populasi dewasa menurun.

 

 

Kucing tandang (Prionailurus planiceps). Foto: Wilting, A./Wikimedia Commons

 

Kucing tandang (Prionailurus planiceps)

Populasi dewasa: 2.499 individu

Habitat: Sebagian besar lahan basah dan daerah dataran rendah pesisir di seluruh Asia tropis, khususnya hutan bakau.

Ancaman: Pperusakan dan degradasi hutan lahan basah dan hutan dataran rendah.

Konservasi: Dilindungi sepenuhnya di bawah undang-undang nasional di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Status: Genting [Endangered/EN] dengan populasi dewasa menurun.

 

Penerjemah: Akhyari Hananto. Artikel Bahasa Inggris di Mongabay.com dapat Anda baca di   tautan ini.

 

 

Exit mobile version