Mongabay.co.id

Mengapa Kotoran Satwa Ini Berbentuk Kubus?

 

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, banyak misteri alam yang mulai terkuak. Belum lama ini, para ilmuwan mengumumkan telah menemukan jawaban mengapa kotoran wombat memiliki bentuk tidak wajar, yakni kubus. Bukan bulat, cari, atau acak.

Wombat adalah satwa marsupial atau hewan berkantung, asal Australia. Tubuhnya unik, dengan empat kaki dan ekor pendek, gigi depan mirip hewan pengerat yang bisa menggali tanah bersama cakar kuatnya.   Wombat betina memiliki kantung yang disebut ‘marsupium’ yang memiliki puting. Bayi wombat biasanya akan disimpan dalam kantung tersebut.

Wombat termasuk keluarga Vombatidae dan banyak ditemukan di hutan, pegunungan, heathland selatan-timur Australia dan Tasmania. Yang sejak lama menarik perhatian adalah bentuk kotorannya kubus atau kotak, meski memiliki anus yang mirip mamalia lainnya.   Kotoran tersebut tak mudah menggelinding.   Para   ilmuwan  telah lama terkesima bagaimana wombat mengeluarkan bentuk kubus pada kotorannya.

 

Wombat yang berada di Maria Island, Tasmania, Australia. Sumber: Wikimedia Commons/JJ Harrison (jjharrison89@facebook.com) – Own work/CC BY-SA 3.0

 

Setelah meneliti saluran pencernaan seekor individu wombat yang mati kecelakaan lalu lintas di Tasmania, Australia, ilmuwan yang dipimpin Patricia Yang dari Georgia Institute of Technology, belum lama ini   menemukan sistem pencernaan yang mengarah pada proses aneh.   Mereka kemudian mempresentasikan temuannya pada acara tahunan ke-71 American Physical Society Division of Fluid Dynamics di Atlanta, Georgia, sebagaimana dilansir dari Gizmodo.

Proses metabolisme wombat sangat lambat, sehingga makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna selama 14-18 hari. Akibatnya, usus wombat membengkak karena kotorannya yang besar.

 

Wombat di Narawntapu National Park, Tasmania. Sumber: Wikimedia Commons/PanBK at the English language Wikipedia/CC BY-SA 3.0

 

Tim peneliti  menirukan proses metabolisme ini dengan memasukan balon ke dalam usus wombat dan menggelembungkannya. Mereka melakukan ini untuk mengamati kontur dan fleksibilitas sistem pencernaannya.

Dari proses ini diketahui bahwa ujung saluran pencernaannya melar secara tidak proporsional di beberapa tempat dan kaku di bagian lain. Dari situ, kotorannya terbentuk dan memadat menggunakan elastisitas dinding usus yang miring di 8% terakhir  saluran pencernaan.

 

Kotoran wombat yang berbentuk kubus. Sumber: National Poo Museum

 

Bentuk kotak ini menjadi penting bagi wombat untuk memastikan bahwa kotorannya tidak menggelinding, berpindah tempat. Adanya kotoran mengindikasikan   area tertentu adalah daerah kekuasaannya. Wombat sering menumpuk kotorannya hingga tinggi, sebagai bentuk berkomunikasi dengan kawanannya, atau menarik perhatian sesamanya. [Berbagai sumber]

 

 

Exit mobile version